Keterangan Pacar Korban Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran UB Malang Jadi Kunci, Polisi Gerak Cepat
Seperti diketahui, Bagus Prasetya Lazuardy (BPL), mahasiswa kedokteran FK UB Malang masih sempat keluar bersama sang kekasih sebelum dikabarkan hilang
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, PASURUAN - Keterangan dari kekasih atau pacar korban pembunuhan mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) menjadi kunci dari pengungkapan kasusnya.
Seperti diketahui, Bagus Prasetya Lazuardy (BPL), mahasiswa kedokteran FK UB Malang masih sempat keluar bersama sang kekasih sebelum dikabarkan hilang akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Pentingnya keterangan dari pacar korban BPL yang disebut dengan inisial TS ini diakui oleh polisi.
Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Adhi Putranto Utomo menyatakan pacar korban menjadi orang pertama yang dicari.
Adhi mengatakan, pacar BPL adalah orang pertama yang dimintai keterangan sebab, sebelum ditemukan meninggal dunia, BPL dikabarkan keluar dengan kekasihnya yang ada di Malang.
Satreskrim Polres Pasuruan pun bergerak cepat mendatangi TS untuk melakukan pemeriksaan.
"Sudah kami periksa. Anggota sudah berangkat ke Malang untuk melakukan interogasi kepada pacar BPL," kata Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Adhi Putranto Utomo, Rabu (13/4/2022).
Dari pemeriksaan itu diketahui jika TS dan korban BPL memang benar keluar bersama di hari Kamis , 7 April 2022.
Hari Kamis itu menjadi hari terakhir korban BPL diketahui keberadaannya.
Pihak keluarga sudah tak bisa lagi menghubungi korban setelah Kamis malam.
Terkait keterangan yang didapat dari TS, pacar korban, polisi masih menutupnya.
"Hasilnya nanti akan kami sampaikan. Yang jelas, pacarnya terakhir ketemu ya tanggal 7 kemarin. Memang sempat keluar untuk makan, dan sudah setelah itu pulang," tambah Kasat.
Menurut Kasat, selain kekasihnya, penyidik juga sudah memeriksa sejumlah saksi - saksi yang mengetahui penemuan mayat BPL. "Sudah ada yang kami periksa beberapa saksi di lokasi penemuan," lanjut dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejak awal hilangnya korban BPL, pihak keluarga terakhir kali mengetahui aktivitas terakhir korban bersama kekasihnya.
Ayah korban, dr Tutit Lazuardi, Sp.OG (K),memberi pernyataan yang sama pada SURYAMALANG.COM saat diwawancarai, rabu (13/4/2022)
Dr Tutit mengaku bertemu terakhir dengan Bagus (BPL) pada Minggu (3/4/2022) lalu.
Saat itu Bagus akan balik ke Malang, lalu dr Tutit mengantarkannya sampai di Blitar.
Pada Kamis (7/4/2022) Bagus diketahui buka puasa bersama dengan temannya, berangkat 16.00 WIB dan pulang pukul 21.00 WIB.
Setelah itu tidak ada kabar dari Bagus.
"Tahunya hari Jumat besoknya kan harus jemput ibunya, tapi kok tidak datang. Dihubungi tidak bisa," ungkap dr Tutit.
Di sisi lain, pihak kampus UB Malang juga berjanji akan menelusuri sosok pacar BPL.
Wakil Dekan II Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (UB) dr Eriko Prawestiningtyas Sp F saat memberikan keterangan pers, Rabu (13/4/2022) mengaku belum mengetahui sosok pacar BPL.
Pihak UB juga masih menggali informasinya apa juga mahasiswa UB.
"Jika juga mahasiswa UB, maka akan kita support psikologianya," kata Eriko.
Eriko memastikan jika korban adalah benar mahasiswa FK UB.
Disebutkan, almarhum masuk profesi dokter 2019.
Almarhum adalah mahasiswa PPD (Program Pendidikan Dokter).
"Jadi ko as di RSSA. Tinggal menjalani ujian kompetensi untuk jadi dokter," jelasnya
Kasus Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran UB
seperti diberitakan sebelumnya Pihak keluarga BPL sudah membuat laporan polisi saat korban Bagus menghilang .
Keberadaan Bagus akhirnya diketahui pada Selasa (12/4/2022) atau 5 hari sejak ia menghilang.
Korban ditemukan tidak bernyawa dalam kondisi mengenaskan.
Jasad BPL ditemukan di sebuah semak - semak lahan kosong dekat sebuah rumah makan di tepi jalan Raya Surabaya Malang di wilayah Purwodadi, Pasuruan.
Mayat korban diketahui pertama kali oleh seorang penjual kopi di sekitar lokasi penemuan mayat, Narti (40).
Saat itu, ia mencium aroma tak sedap.
Saat ditemukan, mayat mahasiswa yang akan mendapat gelar dokter itu kondisinya mengenaskan. Tubuhnya sudah menghitam.
Mayat masih menggunakan pakaian lengkap saat ditemukan.
Dia masih memakai jaket hitam, dan celana jeans hitam.
Bahkan, arloji pun juga masih di tangan. Selain itu, sabuk pun juga masih ada.
Sedangkan barang berharga lainnya, tidak ditemukan di lokasi penemuan.
Ada beberapa darah yang membekas di tangan kirinya.
Mayat ditutupi semak - semak untuk tidak menarik perhatian.
Hanya terlihat dan tangan dan kaki sebagian dari kejauhan.
Diduga kuat mayat sudah beberapa dibuang di lokasi penemuan.
Jenazah korban selanjutnya dievakuasi ke RS Pusdik Shabara Bhayangkara Porong untuk diotopsi.
Setelah dilakukan otopsi jenazah dibawa ke Blitar untuk langsung dimakamnkan Pada Rabu (13/4/2022) dini hari.
Jenazah Bagus Prasetya Lazuardi, mahasiswa kedokteran UB Malang asal Tulungagung yang diduga menjadi korban pembunuhan di Pasuruan dimakamkan di TPU Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Rabu (13/4/2022) dini hari.
Hasil Otopsi Mengaskan BPL Dibunuh
Polisi memastikan Bagus Prasetya Lazuardy (BPL), mahasiswa Fakutas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, adalah korban pembunuhan.
Dugaan pembunuhan mahasiswa Kedokteran UB menguat setelah didapatkan hasil otopsi.
Otopsi yang dilakukan di RS Pusdik Shabara Bhayangkara Porong menunjukkan tanda - tanda ganjal penyebab kematian mahasiswa berinisial BPL tersebut.
Ada bekas luka kekerasan.
"Dari dokter yang melakukan otopsi disimpulkan jika BLP ini mengalamai kekerasan tumpul di bagian dada, sehingga paru - parunya mengempis," kata Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Adhi Putranto Utomo.
Dia mengatakan, dugaan awal, korban kesulitan bernafas karena paru - parunya mengempis.
Hal itulah yang membuat korban meninggal.
"Jadi ada indikasi kuat, korban adalah korban pembunuhan," lanjutnya.
Terkait apa motifnya dan siapa pelakunya, Kasat mengaku masih melakukan penyelidikan mendalam.
Ia memastikan, timnya masih bekerja sampai sekarang.
"Mudah - mudahan segera membuahkan hasil," tambahnya.