Berita Malang Hari Ini
Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran UB Malang, Kampus Siap Beri Pendampingan Psikis kepada Pacar Korban
Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran UB Malang, Kampus Siap Beri Pendampingan Psikis kepada Pacar Korban
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Bagus Prasetya Lazuardi mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya (UB) Malang menjadi korban pembunuhan dipicu oleh cinta segitiga.
Bagus Prasetya Lazuardi diduga dibunuh oleh ayah tiri kekasihnya, Ziath Ibrahim Bal Biyd.
Ziath Ibrahim Bal Biyd merupakan ayah tiri TS, kekasih dari Bagus Prasetya Lazuardi.
Terkait kasus ini Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) masih menunggu permohonan resmi dari pihak kepolisian.
Hal itu terkait, dengan informasi pacar korban pembunuhan Bagus Prasetya Lazuardi, TS, yang juga merupakan mahasiswi FK UB.
TS diketahui masuk kuliah di FK UB pada tahun 2017.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Dekan II FK UB, dr. Eriko Prawestiningtyas, Sp.F.
"Belum ada permohonan resmi dari pihak kepolisian."
"Sehingga, kita tidak berani berasumsi, kecuali kalau sudah ada permohonan resmi dari pihak kepolisian terkait bantuan informasi," ujarnya saat dihubungi SURYAMALANG.COM, Selasa (19/4/2022).
Ia menjelaskan, hingga saat ini pihaknya masih belum mengetahui apakah pacar korban merupakan mahasiswi FK UB atau tidak.
"Karena dari pihak kepolisian (saat rilis kasus), hanya inisial saja dan kita tidak tahu nama lengkapnya siapa."
"Sehingga, kita tidak bisa asal menebak dan berasumsi," ungkapnya.
Namun, apabila polisi telah memberikan permohonan resmi dan informasi pacar korban merupakan mahasiswi FK UB adalah benar, maka pihak fakultas akan memberikan pendampingan.
"Seandainya ada permohonan resmi dari pihak kepolisian, pastinya dari fakultas akan ada pendampingan (pendampingan psikis kepada TS)."
"Tetapi masalahnya adalah, tidak ada permohonan tersebut," pungkasnya.

Sosok Ziath Ibrahim Bal Biyd
Ziath Ibrahim Bal Biyd (38) tersangka pembunuhan mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya (UB) Malang, Bagus Prasetya Lazuardi (25), selama ini tidak memiliki pekerjaan tetap alias serabutan.
Kanit III Subdit III Jatantas Ditreskrimum Polda Jatim Kompol Trie Sis Biantoro mengungkapkan, Ziath Ibrahim Bal Biyd selama ini dikenal berprofesi sebagai driver ojek online (ojol).
Namun, ia tidak mengetahui pasti, berapa lama pria berambut nyaris plontos itu, menekuni profesi tersebut.
"Dia profesi ojol," ujar mantan Kabag Ops Polres Sidoarjo itu, saat dihubungi SURYAMALANG.COM, Selasa (19/4/2022).
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Lintar Mahardono mengungkapkan, tersangka tidak terlalu lama menekuni profesi tersebut.
Bahkan, tersangka juga tidak bisa dikatakan rajin untuk mengaktivasi aplikasi layanan orderan kustomer, atau biasa disebut 'on bid'.
"Dia ojol, tapi enggak jelas. Tidak aktif dia. Serabutan," pungkas mantan Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim itu.
Selain itu, Ziath Ibrahim Bal Biyd dikenal oleh para tetangganya, sebagai pribadi yang tertutup.
Hal tersebut diungkapkan oleh seorang warga Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, yang tinggal di dekat rumah Ziath, bernama Agus.
"Dia itu (Ziath) biasa dikenal warga dengan nama panggilan Han."
"Orangnya tidak mau kumpul sama tetangga," ujar Agus saat ditemui SURYAMALANG.COM di lokasi, Minggu (17/4/2022).
Bahkan, lanjut Agus, Ziath terbilang sebagai warga yang jarang atau tidak pernah bertegur sapa dengan tetangga di sekitar permukimannya.
"Enggak pernah semrawung (akrab) sama tetangga. Orangnya tertutup," pungkasnya.
Sekadar diketahui, Bagus Prasetya Lazuardi merupakan seorang mahasiswa aktif yang berkuliah di jurusan kedokteran UB Malang.
Mayatnya ditemukan pertama kali oleh para saksi dan penyidik kepolisian, di lahan kosong, Dusun Krajan, Purwodadi, Pasuruan, pada Selasa (12/4/2022).
Mayat dokter muda ini, ditemukan dalam keadaan kondisi kulit tubuh berubah warna menjadi menghitam.
Kemudian, terdapat beberapa bercak darah yang telah kering membekas di tangan kirinya.
Mahasiswa kedokteran kampus di malang ditemukan tewas di semak-semak lahan kosong di Jalan Raya Surabaya-Malang Pasuruan, Selasa (12/4/2022) siang. (Polres Pasuruan)
Saat diidentifikasi oleh Tim Inafis Polres Pasuruan, diduga kuat, korban tewas karena dibunuh. Hal itu ditengarai dari posisi letak mayat itu pertama kali ditemukan.
Yakni ditutupi semak-semak, yang diduga bertujuan untuk mengaburkan keberadaan mayat.
Sepintas hanya terlihat dan tangan dan kaki sebagian dari kejauhan. Namun, mayat masih mengenakan pakaian lengkap.
Yakni memakai jaket hitam, dan celana jeans hitam. Kemudian, arloji yang melingkar di pergelangan tangannya, sabuk, serta uang tunai Rp 150 ribu.
Sedangkan barang berharga lainnya; mobil dan ponsel, tidak ditemukan di lokasi penemuan mayat.
Tiga hari setelah jenazah ditemukan hingga rampung teridentifikasi.
Polres Pasuruan, Polres Malang Kota, dan Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim melakukan penyelidikan dan berhasil menemukan keberadaan mobil korban di sebuah kawasan di sebuah area parkir Ruko, kawasan Singosari, Malang, pada Jumat (15/4/2022).
Dan, masih dihari yang sama, tersangka akhirnya dapat teridentifikasi, kemudian dilakukan penangkapan tanpa perlawanan, saat berada di rumahnya, di Jalan Halmahera II, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang. (Luhur Pambudi)