Berita Malang Hari Ini
7 Cara Ayah Tiri Kelabuhi dan Bunuh Mahasiswa Kedokteran UB, Kunci Mobil Korban Dititipkan ke Teman
7 cara ayah tiri kelabuhi dan bunuh mahasiswa kedokteran UB, kunci mobil korban dititipkan ke teman
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM - Cara tersangka kasus pembunuhan mahasiswa Kedokteran UB menyusun rencana kejahatannya sangat rapi dan cerdik.
Tersangka Ziath Ibrahim Bal Biyd (38) membunuh mahasiswa Kedokteran UB, Bagus Prasetya Lazuardi (25) pada Kamis (7/4/2022) malam.
Ziath Ibrahim Bal Biyd adalah ayah tiri dari kekasih Bagus Prasetya Lazuardi yang diduga menyimpan cemburu.
Ziath Ibrahim Bal Biyd menyimpan rasa suka kepada anak tirinya TS, kekasih Bagus Prasetya Lazuardi.
Namun, sepintar-pintarnya menyimpan bangkai, kejahatan Ziath Ibrahim tercium juga.
Tersangka ditangkap pada Jumat (15/4/2022), setelah mayat korban ditemukan pada Selasa (12/4/2022).
Berikut rangkuman proses pembunuhan berencana Ziath Ibrahim terhadap mahasiswa Kedokteran UB tersebut:
1. Mengelabuhi Korban

Si ayah tiri pacar korban awalnya sudah menyiapkan siasat licik agar korban percaya dan mau pergi berdua saja dalam satu mobil dengannya.
Di dalam aksinya itu, tersangka juga sudah menyiapkan diri dengan membawa pistol mainan, pisau kecil dan beberapa perlengkapan untuk menunjang kejahatannya.
2. "Gambar" Lokasi Pembunuhan
Tersangka juga sudah 'menggambar' lokasi di sekitar kawasan perumahan Bumi Mondoroko Raya, Singosari, Kabupaten Malang untuk melakukan aksi jahatnya.
Hal ini terbukti dari eksekusi pembunuhan korban yang dilakukannya di kawasan Singosari itu.
3. Kunci Mobil Dititipkan Teman

Tersangka ZI juga bisa dengan tenang 'menyembunyikan' mobil korban, sebuah mobil Toyota Kijang Innova dengan meninggalkan mobil di kawasan perumahan itu.
Berdasarkan hasil pemeriksaan kronologi pembunuhan, tersangka juga mengatur alibi dengan menitipkan motornya hingga kunci mobil korban pada temannya yang disebut berinisial YP.
4. Pulang dan Tidak Membuang Jasad Korban
Belum selesai, tersangka Ziath Ibrahim juga memilih tetap pulang ke rumah dulu dan tidak segera membuang jasad korban setelah mengeksekusi korban pada Kamis (7/4/2022) malam.
Nampaknya tersangka menghindari kecurigaan pihak keluarga sehingga tetap pulang saat tengah malam dan baru melanjutkan aksi jahatnya di pagi hari, Jumat (8/4/2022).
5. Takziah ke Rumah Korban

Setelah membuang korbannya, tersangka ZI makin menunjukkan perangainya sebagai pembunuh berdarah dingin.
Bagaimana tidak, ZI dengan tanpa dosa justru pergi melayat ke rumah korban bersama keluarganya.
Hal itu tentu saja dilakukan ZI demi menghilangkan kecurigaan berbagai pihak termasuk keluarga korban.
6. Rusak Barang Bukti
Tersangka ZI juga berupaya menghilangkan barang bukti dengan merusak HP korban menggunakan hamer atau palu dan membuangnya.
Plat nomor mobil korban juga dilepas untuk menghilangkan barang bukti.
Barang bukti sejumlah alat mulai dari pisau dapur, senjata api mainan, dan palu sudah disita polisi.
"3 buah HP, palu digunakan memecahkan HP korban. Pisau (mencongkel plat nomor mobil)," ujar Wakil Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Ronald Ardiyanto Purba pungkasnya.
7. Buang Jasad di Lokasi Berbeda
AKBP Ronald memaparkan, upaya membuang korban di tanah kosong di Purwodadi juga sebagai upaya tersangka menutupi kejahatannya.
"Korban dibuang di pasuruan. Tujuannya mengaburkan proses pidana itu sendiri. Korban tidak ada identitas sama sekali saat ditemukan," ujar Ronald .
Berdasarkan bukti dan hasil pemeriksaan mengungkap kronologis pembunuhan itu tersangka bakal dikenai Pasal 340 KUHP Tentang Pembunuhan Berencana, Sub 338 KUHP Sub 365 ayat 3 KUHP.
Hingga kini, proses penyidikan kasus pembunuhan terhadap Bagus Prasetya Lazuardi masih terus dikembangkan.
Sampai Rabu (20/4/2022), sedikitnya sudah ada enam orang saksi yang diperiksa dalam pemenuhan berkas perkara yang menjerat tersangka, Ziath Ibrahim Bal Biyd (38).
Ikuti berita pelaku pembunuhan mahasiswa kedokteran UB Malang, pembunuhan mahasiswa kedokteran UB Malang, mahasiswa kedokteran UB Malang dan lainnya.
(Luhur Pambudi)