Berita Arema Hari Ini
Aremania dan Warga Malang Raya Boleh Memakai Training Ground Arema FC, Ini Kata Manajemen Singo Edan
Aremania dan Warga Malang Raya Boleh Memakai Training Ground Arema FC, Ini Kata Manajemen Singo Edan
SURYAMALANG.COM - Training ground Arema FC segera direalisasikan oleh Presiden Klub Gilang Widya Pramana dalam waktu dekat ini.
Pria berjuluk Juragan 99 itu sudah menyiapkan sebidang tanah di kawasan Sawojajar Raya sebagai bakal training ground ini.
Kabarnya, pembangunan training ground ini tinggal menunggu desain yang disayembarakan seperti rebranding bus tim.
Manager Arema FC, Ali Rifki membocorkan, Gilang Widya Pramana sudah membeli lahan tersebut.
Nantinya, pengelolaan training ground ada di bawah perusahaan Gilang, J99 Corporation.
"Training ground itu bukan milik Arema, tapi penggunaannya diprioritaskan untuk Arema. Tapi bukan cuma Arema yang boleh memakainya," kata Ali Rifki dikutip SURYAMALANG.COM dari wearemania.net.
Ali Rifki menambahkan, training ground Arema itu bisa dipakai oleh Aremania dan warga Malang Raya yang berkepentingan.
Sebab, lapangan dalam pusat latihan itu akan disewakan juga.
Menurutnya, pihak J99 Corp terinspirasi dari para pengusaha di Malang Raya yang membangun sport center atau lapangan sepak bola mini untuk disewakan.
Hal itu tak lepas dari menjamurnya komunitas olahraga, terutama sepak bola yang membutuhkan sarana menyalurkan hobi.
"Karena saat ini makin banyak komunitas fun football yang berburu lapangan dengan standar bagus, maka banyak pengusaha yang membangunnya."
"Jadi, kalau nanti warga Malang Raya atau siapapun mau pakai, silakan. Nantinya training ground ini juga akan disewakan,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Arema FC, klub kebanggaan warga Malang Raya yang mengorbit di Liga 1, berulang tahun pada tanggal 11 Agustus.
Di musim 2021, klub beralias Singo Edan ini hadir dengan wajah baru dan anggaran segar seiring didaulatnya Gilang Widya Pramana sebagai Presiden Klub.
Gilang Widya Pramana tak main-main dalam mengurusi klub kebanggaan Aremania dan Aremanita ini.
Banyak megaproyek yang ingin dilakukan Gilang di Arema FC, yakni di antaranya membangun training ground mewah, menciptakan Los Galacticos atau the dream team, dan menyelesaikan dualisme Arema.
Mengawali kiprahnya sebagai Presiden Arema FC, pria berjuluk Juragan 99 itu jor-joran dalam bursa transfer Liga 1 2021.
Sejumlah megastar lapangan hijau diboyong Gilang Widya Pramana ke kandang Singo Edan demi mewujudkan Los Galacticos, seperti yang sudah dilakukan Real Madrid di Liga Spanyol.
Los Galacticos atau tim impian bukan fokus satu-satunya pekerjaan Gilang, sebab Crazy Rich Malang ini juga sedang merealisasikan pembangunan training ground untuk Arema FC.
Training ground ini akan dibangun di lahan seluas 10 hektar dengan harga rumput satu lapangan sekitar Rp 12,6 miliar.
Untuk komposisi pemain, tak hanya memboyong pemain naturalisasi berlabel Timnas Indonesia, Diego Michiels, manajemen Singo Edan juga mengangkut tiga pemain asing dengan banderol mentereng.
Pemain asing ini adalah gelandang Jepang Renshi Yamaguchi, striker Portugal Carlos Fortes, dan kiper Brasil Adilson Maringa.
Lantas siapa pemain Arema FC musim ini yang memiliki banderol tertinggi?
Jawabannya bukan pemain ketiga pemain asing tersebut.
Melainkan banderol tertinggi dipegang oleh bek lokal, Hanif Sjahbandi.
Dikutip SURYAMALANG.COM dari Transfermarkt, banderol Hanif Sjahbandi berkisar pada angka Rp 3,91 miliar atau nyaris menyentuh Rp 4 miliar.
Berpredikat sebagai pemain dengan banderol tertinggi di Arema FC, sudah pasti membuat Hanif berada di atas harga ketiga pemain asing.
Berikut ini adalah banderol untuk ketiga pemain asing Arema FC dari data Transfermarkt.
Dimulai dari Carlos Fortes dengan banderol Rp 3,04 miliar.
Kemudian disusul oleh Renshi Yamaguchi dan Adilson Maringa dengan banderol masing-masing Rp 2,5 miliar dan Rp 2,1 miliar.

Proyek Los Galacticos
Presiden Arema FC yang juga dikenal sebagai Crazy Rich Malang, Gilang Widya Pramana, memiliki ambisi membangun Los Galacticos ala Real Madrid di kandang Singo Edan.
Tak hanya sesumbar tentang target juara, Crazy Rich Malang juga memendam hasrat mewujudkan the dream team atau tim impian bersama Singo Edan.
The dream team atau dalam khazanah sepak bola spanyol disebut Los Galacticos, menjadi cita-cita Gilang Widya Pramana di masa yang akan datang.
Sekedar diketahui, Los Galacticos identik dengan raksasa Spanyol, Real Madrid, yang doyan membelanjakan uangnya untuk membeli megastar lapangan hijau.
Dalam periode Los Galacticos yang sudah dilakoni Real Madrid, klub yang bermarkas di Santiago Bernabeu itu pernah memboyong sejumlah bintang.
Sebut saja Zinedine Zidane, Cristiano Ronaldo, David Beckham, dan tentu saja Luis Figo dari Barcelona yang dipaksa menjadi pengkianat bagi publik Catalan.
Penikmat sepak bola dunia pasti sudah hafal betul dengan narasi di atas, tentang bagaimana ambisi Real Madrid mewujudkan Los Galacticos.
Nah, Los Galacticos inilah yang ingin diwujudkan Gilang di Arema FC pada masa depan.
"Kami lagi menyiapkan the dream team untuk Arema FC di musim depan (2022) dengan target bisa juara."
"Ini salah satu prioritas program kerjaku," kata Gilang Widya Pramana kepada SURYAMALANG.COM, Senin (5/7/2021).
Namun, tentu saja pria yang dikenal sebagai Juragan 99 itu harus memikirkan banyak hal sebelum mewujudkan Los Galacticos di kandang Singo Edan.
Di antaranya adalah Arema FC harus memiliki perangkat pendukung.
"Kita benahi dulu internal klub, kemudian akan kami siapkan pusat latihan yang bagus bekerja sama dengan Pemda."
"Yang jelas akan kami fasilitasi dan siapkan," kata Juragan 99.
Lantas bagaimana dengan ambisi juara yang dipatok Gilang Widya Pramana untuk Arema FC?
"Kalau ingin juara ya harus disiapkan sejak sekarang, mulai dari pemain, offisial dan jalan menuju ke sana akan kami siapkan," tegas Gilang.
Gilang pun paham bahwa untuk mewujudkan juara dan membangun Los Galacticos diperlukan waktu yang tidak singkat.
Semua itu butuh proses alias tidak bisa instan.
Terlepas dari cita-cita yang dipikul Gilang Widya Pramana, ia juga dihadapkan pada persoalan lain yang tak kalah pelik.
Yakni, Gilang harus menuntaskan dualisme yang hingga kini masih membekap Arema.
Di orbit sepak bola nasional ada dua klub yang menggunakan nama Arema, yakni Arema FC di Liga 1 dan Arema Indonesia di Liga 3.
Di awal-awal masa jabatannya sebagai Presiden Arema FC, Gilang pernah mengutarakan niatnya untuk menyelesaikan dualisme Arema.
"Termasuk soal dualisme. Semua sudah ada dalam program kerja saya," kata Gilang, Minggu (6/6/2021).

Proyek Training Ground
Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana, kini tengah fokus menjalankan beberapa program kerjanya.
Salah satu program kerja yang menjadi konsentrasinya ialah training ground untuk tempat latihan Arema FC.
Pembangunan training ground ini agar pemain tak pindah-pindah lokasi latihan, karena Arema belum memiliki lapangan sendiri.
Soal training ground yang akan dibuat Gilang ini, terbilang tak main-main, sebab selain sangat luas sekitar 10 hektar, biaya yang dikeluarkan juga fantastis.
Menurut Gilang, harga rumput untuk satu lapangan saja senilai harga supercar.
Seperti diketahui, harga mobil supercar berkisar miliaran.
Sehingga tentu untuk membangun training ground ini akan menghabiskan dana miliaran.
"Untuk lokasinya kami cari lokasi yang best view dan bisa dilewati bus."
"Aku kasih gambaran harga rumputnya."
"Satu lapangan seharga supercar jadi memang training ground ini mahal dan gak main-main," kata Gilang Widya Pramana kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (30/7/2021).
Soal gambaran harga lapangan training ground yang akan dibangun, Juragan 99 ini mencari tahu pada salah satu konsultan lapangan sepak bola.
Saat ditanya harga rumput yang sesuai keinginan Gilang, pihak konsultan mengatakan harga rumput satu lapangan sekitar Rp 12,6 miliar.
Perihal Dualisme

Harapan Aremania-Aremanita perihal bersatunya Arema FC dan Arema Indonesia bakal diwujudkan Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana.
Sejak didaulat sebagai presiden klub beralias Singo Edan, Crazy Rich Malang itu terlihat serius untuk menyelesaikan dualisme Arema.
Gilang Widya Pramana tak ingin polemik di antara Aremania yang terpecah menjadi dua semakin berlarut-larut.
Juragan kosmetik tersebut ingin menyudahi konflik dualisme Arema secepatnya.
Langkah kongkrit yang ditawarkan Gilang adalah penggabungan dua aktivitas pengelolaan sepakbola itu menjadi satu.
Yakni dengan cara membeli Arema Indonesia yang kini bermain di Liga 3 Regional Jatim.
"Kami sangat membuka diri, dan mengajak bersama agar Arema Indonesia menjadi kesatuan besar klub yang dibanggakan Aremania."
"Pemikiran kami, langkah ini yang bisa ditempuh untuk menyelamatkan Arema dari dualisme yang seperti diinginkan Aremania," ujar Gilang, dikutip SURYAMALANG.COM dari laman resmi klub, (17/6/2021).
Setelah langkah pembelian itu, lanjut Gilang, akan lebih mudah pula pihaknya dalam berkoordinasi dengan banyak pihak yang menjadi stakeholder Arema termasuk pihak Yayasan Arema.
"Ini itikad baik dan jalan kami yang terasa paling tepat untuk menyatukan Arema dengan cara menjadi satu pengelolaan," ujarnya.
Arema Indonesia akan dijadikan bagian penting sebagai klub yang akan mencetak pemain pemain muda Arema.
"Kompetisi Liga 3 menjadi area menambah jam terbang bagi pemain-pemain muda dalam meniti karier di sepakbola."
"Apalagi ada momentum akan mendekati kompetisi Liga 3 akan digelar," paparnya.
Gilang mengaku inisiatif ini murni datang dari dirinya karena banyak Aremania sangat mengharap ada langkah kongkrit yang dilakukan karena dualisme Arema tidak ujung usai.
Gilang mengharapkan dukungan semua pihak untuk mewujudkannya.
"Kami juga ingin mendapatkan banyak dukungan dan masukan agar langkah ini bisa cepat terwujud."
"Kami mengetuk hati banyak pihak agar sungguh-sungguh bersama melangkah demi Arema berprestasi dan Aremania bersatu kembali, " pungkas pria enerjik ini.
Update Google News SURYAMALANG.COM
Berita terkait Arema