Hukum Menjalankan Puasa Syawal Tapi Punya Utang Puasa Ramadan, Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Berikut ini adalah hukum menjalankan puasa Syawal meski masih memiliki utang puasa Ramadan.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Berikut ini adalah hukum menjalankan puasa Syawal meski masih memiliki utang puasa Ramadan.
Anda juga dapat menyimak bacaan niat puasa Syawal dalam tulisan latin dan arab di akhir ulasan artikel ini.
Seperti diketahui saat ini umat muslim memasuki satu bulan istimewa yaitu bulan Syawal 1443 H.
Bahkan pada bulan ini umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak melakukan ibadah dan amalan yang dianjurkan, salah satunya adalah puasa Syawal.
Puasa Syawal biasa dikerjakan selama enam hari, mulai dari 2 hingga 7 Syawal dan boleh dikerjakan secara tidak berurutan.
Lantas, bagaimana jika ingin melaksanakan puasa syawal tapi masih memiliki utang puasa Ramadan?
Baca juga: Amalan yang Dianjurkan di Bulan Syawal Selain Puasa, Salah Satunya Bisa Dilakukan Wanita Haid
Dilansir dari video 'SEBAIKNYA PUASA SYAWAL ATAU PUASA GANTI DULU.? | Ust. Abdul Somad. Lc., MA' di channel Youtube Taman Surga.Net, Ustadz Abdul Somad menjelaskan bahwa diutamakan terlebih dahulu adalah membayar utang puasa.
"Ibu-ibu yang punya utang puasa 7 hari, maka harus dibayar dahulu baru puasa Syawal 6 hari," ujar Ustadz Abdul Somad.
Ustadz Abdul Somad juga menjelaskan seseorang bisa mengganti puasa di bulan Syawal apabila orang tersebut tidak kuat mengganti utang puasa dan puasa sunnah.
"Ibu-ibu kalau tidak kuat mengganti utang puasa dan puasa sunnah Syawal maka cukup mengganti puasa di bulan Syawal, maka ibu puasa qadha di bulan Syawal," jawab Ustadz Abdul Somad.
"Maka otomatis pahalanya seperti puasa sunnah Syawal, niatnya cuma satu, niatnya satu, saya niat puasa qadha besok hari lillahi ta'ala," lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Abdul Somad mengatakan jika mengganti utang puasa di hari Senin, maka puasanya mendapat 3 pahal sekaligus.
Yaitu puasa sunnah Senin-Kamis, puasa Syawal dan puasa penggantinya lunas.
Puasa dengan ketentuan seperti itu berlaku baik untuk laki-laki maupun perempuan.
"Hal itu berlaku untuk laki-laki maupun perempuan," ujar ustaz Abdul Somad.
Niat Puasa Syawal
Bagi yang niat puasa Syawal saja, bisa membaca niat sebagai berikut dilansir dari Surya.co.id:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَي
(Nawaitu shauma ghadin ‘an sittatin min syawwaalinn sunnatan lillaahi ta’aalaa)
Terjemahannya, "Aku berniat puasa besok dari enam hari Syawal, sunnah karena Allah Ta’ala."
Niat ganti puasa Ramadan di bulan Syawal
Niat puasa qadha ramadan di bulan Syawal
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
"Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."
(Niat harus dibaca sebelum fajar, sebagaiamana Puasa Ramadan)
Keutamaan puasa syawal
Adapun keutamaan yang patut diketahui juga adalah bahwa mengerjakan puasa sunnah ini bernilai pahala bak setahun penuh.
Hal ini didasarkan pada hadis Ibnu Majah yang menyatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, pernah bersabda,
“Barangsiapa berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah Idul Fithri, maka ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Karena siapa saja yang melakukan kebaikan, maka akan dibalas sepuluh kebaikan semisal.” (HR. Ibnu Majah no. 1715. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Disebutkan bahwa setiap kebaikan akan dibalas minimal dengan sepuluh kebaikan yang semisal.
Ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan sebulan penuh akan dibalas dengan 10 bulan kebaikan puasa.
Sedangkan puasa enam hari di bulan Syawal akan dibalas minimal dengan 60 hari (2 bulan) kebaikan puasa.
Jika dijumlah, seseorang sama saja melaksanakan puasa 10 bulan + 2 bulan sama dengan 12 bulan.
Melansir Pustaka Sunni Salafiyah - KTB, isi hadist Muslim sebagai berikut:
Baca juga: Cara Buat Stiker WhatsApp Lebaran dan Gambar Ucapan Idul Fitri 2022, Mudah dan Anti Ribet
"Nabi Muhammad SAW bersabda "Barangsiapa berpuasa penuh di Bulan Ramadan lalu menyambungnya dengan (puasa) enam hari di bulan Syawal, maka Pahalanya seperti berpuasa selama satu tahun" (HR. Muslim)
Dalil ini jadi pijakan kuat Mazhab Syafii, Ahmad bin Hanbal dan Abu Daud tentang kesunahan menjalankan puasa enam hari di bulan Syawal.
Sedangkan Abu Hanifah memakruhkan menjalaninya dengan pendapat agar tidak memberi prasangka akan wajibnya puasa tersebut.
Demikian inilah mengapa orang yang melakukan puasa Syawal bisa mendapatkan ganjaran puasa setahun penuh.
Ikuti artikel terkait Lebaran 2022 lainnya.
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com