Berita Magetan Hari Ini
Kronologi Proyek Talut BBWS di Kali Gandong Magetan Senilai Rp 26 Miliar Ambles, Baru Umur 3 Minggu
Proyek talut Kali Gandong, senilai Rp 26 miliar di Kabupaten Magetan itu baru berumur 3 minggu, dan kini kondisinya diamankan untuk menghindari korban
Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MAGETAN - Proyek talut penahan longsor Kali Gandong, senilai Rp 26 miliar di Kabupaten Magetan ambles, padahal baru saja selesai dibangun.
Proyek talut Kali Gandong, senilai Rp 26 miliar di Kabupaten Magetan itu baru berumur 3 minggu, dan kini kondisinya diamankan untuk menghindari korban jiwa.
Polres Magetan memasang garis polisi di sepanjang talud yang bordes tiga trap di bawahnya ambrol itu.
Berdasarkan kronologi pembangunannya, Proyek talut Kali Gandong, senilai Rp 26 miliar itu hanya berumur 3 minggu.
Untuk diketahui, Proyek yang dikerjakan PT. Wijaya Karya (WIKA), itu longsor terakhir kali tahun 2020 lalu.
Kemudian setelah dilakukan survey oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, talut Kali Gandong, yang menahan Jl Thamrin, Kabupaten Magetan itu mulai dikerjakan.
Setelah pembangunan selesai dan masa perawatan enam bulan dilalui, proyek talut penahan longsor itu diserah terimakan bulan lalu.
Tanggal 15 April 2022 kemarin proyek talud Kali Gandong di serahterimakan.
Namun malam tanggal 2 Mei 2022 atau sekitar 3 pekan dari penyerahan setelah masa garansi enam bulan, jembatan itu ambles.
Tidak hanya tanah urugnya yang ambles, tapi beton talut dua trap miring hingga menjadikan badan talud di atasnya ambrol, retak retak.
Ada dugaan tiang pancang yang dibuat pelaksana proyek kurang sesuai dengan RAB (Rencana Anggaran Biaya) karena sebelah Barat dari dua trap bordes tidak mengalami perubahan.
Hanya Talut sebelah Timur sampai sambungan dengan badan Talut sebelah Barat retak, tidak sambung lagi.
Diperkirakan, untuk rehabilitasi talut itu, jalan satu satunya bongkar dari awal.
Kabarnya dan Komisi D (bidang pembangunan) DPRD sudah melihat ke lokasi talud ambles ini.
Ironisnya, Ketua Komisi D, Suyono, mengaku tidak tahu penyerahan proyek itu, namun Suyono, mendengar penyerahan proyek itu dari WIKA ke BBWS.
"Saya dengar proyek talut Kali Gandong itu sudah serah terima. Padahal, kami banyak menemukan kejanggalan kejanggalan, seperti retakan retakan, yang berupaya dengan perekat,"kata Suyono kepada wartawan.
Yang memprihatinkan, bagaimana pihak BBWS bisa menerima dan menandatangani pekerjaan bermasalah ini.
Namun keprihatinan Ketua Komisi D Suyono, yang informasinya juga bergerak dibidang kontaktor sipil itu banyak di tertawakan komunitas kontraktor sipil di Magetan.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (Kabid SDA) DPU PR Kabupaten Magetan, Yuli K Iswahjudi, yang dikonfirmasi tidak bisa berbuat banyak, karena proyek talut Kali Gandong penahan longsor sedalam 26 meter itu berbiaya tinggi dan langsung ditangani BBWS.
"Kita di SDA DPU PR Kabupaten Magetan hanya bagian sosialisasi kepada warga sekitar proyek itu, masalah teknik dan biaya itu langsung BBWS, tapi kejadian ini sudah kami teruskan. Kami tidak bisa menjawab, soal penanganannya itu, langsung ke BBWS Solo," kata Yuli kepada Suryamalang.com Selasa (10/5/2022).