5 Keistimewaan Salat Dhuha Lengkap Bacaan Niat dalam Tulisan Latin, Bisa Jadi Penghapus Dosa
Inilah 5 keistimewaan salat Dhuha jika dikerjakan lengkap dengan penjelasannya yang bisa menjadi penghapus dosa.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Inilah 5 keistimewaan salat Dhuha jika dikerjakan lengkap dengan penjelasannya.
Anda juga dapat menyimak tata cara salat Dhuha dan niat salat Dhuha dalam tulisan latin di akhir ulasan.
Seperti diketahui, salat dhuda merupakan salah satu sholat sunnah yang dianjurkan dan dapat dikerjakan minimal 2 rakaat.
Dalam penjelasan Ustadz Abdul Somad (UAS) menjelaskan tentang waktu pengerjaan shalat sunnah ini dan juga keistimewaan salat Dhuha.
Waktu pengerjaan shalat ini pagi hari hingga menjelang Shalat Zuhur.
Baca juga: Bacaan Dzikir Petang yang Dibaca saat Maghrib hingga Pertengahan Malam, Lengkap dengan Terjemahannya
Dengan rutin mengamalkan shalat sunnah ini tentunya akan menambah pahala kita. Selain itu banyak keistimewaan jika mengerjakan shalat ini.
Waktu Dhuha adalah waktu pada saat matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta mulai dari terbitnya matahari (sekitar pukul 07.00 pagi) sampai waktu dhuhur (sekitar pukul 12.00 siang).
Kemudian kapan waktu terbaik menunaikan Shalat Dhuha?
Dikutip dari Banjarmasin Post, waktu Shalat Dhuha terbentang sejak matahari naik hingga condong ke barat.
Di Indonesia, waktu ini terbentang selama beberapa jam sejak 20 menit setelah matahari terbit hingga 15 menit sebelum masuk waktu Dzuhur.
Menurut Ustadz Abdul Somad, waktu Sholat Duha mulai 12 menit setelah matahari terbit dan selesainya 10 menit sebelum waktu Dzhuhur.
Waktu yang lebih utama adalah setelah seperempat siang, atau sekitar 9.00 WIB untuk wilayah Jakarta.
Sebelum melaksanakan salat Dhuha, sebaiknya melafalkan niatnya terlebih dahulu.
Masih dikutip dari sumber yang sama, berikut bacaan niat Sholat Duha, serta tata cara dan keutamaannya :
Niat salat Dhuha
أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنَ لِلَّهِ تَعَالَى
(Usholli sunnatadh dhuhaa rok’ataini lillaahi ta’aalaa)
Artinya: “Aku niat sholat sunnah dhuha dua rakaat karena Allah Ta’ala”
Atau boleh juga mengucap lafadz niat yang lebih panjang berikut :
أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنَ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
(Usholli sunnatadh dhuhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa)
Artinya: “Aku niat sholat sunnah dhuha dua rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah Ta’ala”
Tata cara salat Dhuha
Shalat Dhuha dikerjakan dua rakaat salam, dua rakaat salam.
Jumlah rakaatnya minimal dua rakaat.
Rasulullah kadang mengerjakan Sholat Duha 4 rakaat atau 8 rakaat.
Tata caranya sama dengan shalat sunnah dua rakaat pada umumnya, yaitu:
-Niat
-Takbiratul ihram, lalu membaca doa iftitah
-Membaca surat Al Fatihah
-Membaca surat atau ayat Al Qur’an
-Ruku’ dengan tuma’ninah
-I’tidal dengan tuma’ninah
-Sujud dengan tuma’ninah
-Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
-Sujud kedua dengan tuma’ninah
-Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
-Membaca surat Al Fatihah
-Membaca surat atau ayat Al Qur’an
-Ruku’ dengan tuma’ninah
-I’tidal dengan tuma’ninah
-Sujud dengan tuma’ninah
-Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
-Sujud kedua dengan tuma’ninah
-Tahiyat akhir dengan tuma’ninah
-Salam
Keutamaan Shalat Dhuha
1. Dua rakaat Shalat Dhuha senilai 360 sedekah
Keutamaan ini banyak dikaitkan dengan lancarnya rezeki, karena setara dengan 360 sedekah.
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى
“Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, dan melarang berbuat munkar adalah sedekah. Semua itu dapat diganti dengan shalat dhuha dua rakaat.” (HR. Muslim)
2. Empat rakaat Shalat Duha membawa kecukupan
Sebagaimana firman Allah dalam hadits qudsi:
يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تُعْجِزْنِى مِنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ فِى أَوَّلِ نَهَارِكَ أَكْفِكَ آخِرَهُ
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad)
3. Shalat Dhuha sebagai penghapus dosa
Hal ini sesuai dengan sabda Raulullah:
“Barang siapa yang mengerjakan sholat Dhuha dan mampu menjaganya setiap waktu, niscaya Allah mengampuni dosa-dosanya. Sekalipun dosa-dosanya itu banyak seperti buih di lautan.” (HR. Tirmidzi dari Abu Daud Ra)
Baca juga: Bacaan Surat Pendek untuk Sholat Dhuha yang Dianjurkan, dengan Tulisan Latin Mudah Diamalkan
4. Shalat Dhuha sebagai Wasiat Rasulullah
Dari Abu Hurairah Ra berkata:
“Kekasihku Rasulullah saw telah berpesan kepadaku supaya berpuasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat shalat dhuha, dan shalat witir sebelum tidur.” ( HR. Buhkari dan Muslim).
5. Shalat Dhuha dua rakaat sebagai pengganti tasbih, tahmid dan tahlil
Rasulullah bersabda:
“Setiap pagi ada kewajiban untuk tiap-tiap persendian bersedekah. Tiap-tiap tasbih itu sedekah, tiap-tiap tahlil sedekah, tiap-tiap tahmid sedekah, tiap-tiap takbir sedekah, tiap-tiap menganjurkan kebaikan sedekah, tiap-tiap mencegah yang mungkar sedekah dan cukup menggantikan semua itu dengan dua rakaat shalat dhuha”. (HR Muslim).
Ulasan tentang Salat Dhuha lainnya
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com