Kisah Kocak Mahasiswi Jogja Masukkan Jari ke Lubang Kursi, Petugas Damkar Sampai Lakukan Evakuasi
Inilah kisah kocak mahasiswi iseng masukkan jari ke lubang kursi yang akhirnya membawa petaka.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM - Inilah kisah kocak mahasiswi iseng masukkan jari ke lubang kursi yang akhirnya membawa petaka.
Pasalnya, jari-jari sang mahasisiwi iseng yang dimasukkan ke lubang kursi itu akhirnya terjepit dan tidak bisa dikeluarkan.
Alhasil, dirinya akhirnya memanggil petugas Damkar untuk mendapatkan pertolongan.
Musibah bisa saja menimpa siapa saja, bahkan di waktu yang tak terduga sekalipun.
Seperti halnya yang terpantau dari sebuah video yang diunggah di akun @fakta.indo pada Rabu (1/6/2022), tampak jari tengah seseorang terjepit di sebuah lubang bangku.
Ia berusaha menggerak-gerakkan jarinya, akan tetapi jarinya tetap tak bisa terlepas dari lubang tersebut.
Bahkan ujung pangkal jarinya sudah tampak memerah.

Jari seorang mahasiswi di Yogyakarta terjepit di lubang kursi hingga tak bisa keluar. (Instagram)
Dilansir dari TribunJogja.com, Rabu (1/6/2022), ternyata peristiwa tersebut dialami Seorang mahasiswi jurusan Sastra Inggris Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Jari tengahnya terjepit lubang di kursi besi yang ada di kampusnya.
Menurut sang mahasiswi, ia saat itu hanya iseng memasukkan jarinya ke lubang kursi sembari menunggu latihan teater di kampusnya terletak di Depok, Kabupaten Sleman, Selasa sore (31/5/2022).
Bukan hanya jari tengah, awalnya gadis yang akrab disapa Imun itu memasukkan satu per satu jarinya.
Hanya saja, saat tiba gilirannya memasukkan jari tengah, jarinya malah tak bisa dikeluarkan.
"Jadi tadi itu iseng doang. Lagi ngomong sama teman, terus masukin lima jari satu-satu bisa tuh. Pas jari tengah stag itu," kata Imun.
Karena jarinya tak kunjung berhasil dikeluarkan, temannya pun berinisiatif menelepon petugas pemadam kebakaran (damkar) Jogja.
"Ditarik nggak bisa. Teman inisiatif nelepon Damkar," tuturnya.
Damkar pun membutuhkan waktu satu jam untuk mengeluarkan jarinya dari lubang tersebut.
Imun merasa lega lantaran jarinya bisa keluar dari lubang tanpa terluka.
"Nggak luka, bengkak doang," katanya.
Sementara itu Bondan Isantoso yang merupakan anggota Damkar Jogja menyebutkan bahwa pihaknya mendapat telepon dari orang yang meminta bantuan karena jari terjepit di lubang pada pukul 17.10 WIB.
"Waktu kita di kantor ada laporan dari mahasiswa UIN bahwasanya ada tangan kejepit tadi awal laporannya. Waktu kita ke sini jari masuk lubang kecil," papar Bondan.
Bondan menjelaskan, untuk melepaskan jari itu maka kursi besi harus dilebarkan lobangnya.
Kisah lain: Sosok Mayang Viodita, Mahasiswi Undika Surabaya yang Jadi Kreator Es Krim Berbahan Sayur dan Buah
Mahasiswi Universitas Dinamika (STIKOM Surabaya), Mayang Viodita menciptakan es krim berbahan dasar sayur.
Mayang memiliki ide tersebut berawal dari keinginannya untuk menciptakan kreasi es krim yang tetap manis namun dengan bahan-bahan premium, low calorie, dan tanpa bahan pengawet.
"Kalau makan es krim, saya takut pada kandungan di dalamnya. Saya takut es krimnya kebanyakan gula sehingga bisa membikin gendut dan timbul jerawat di wajah," tutur Mayang kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (23/3/2022).

Mahasiswi asal Bangkalan ini sudah membuat beberapa varian rasa es krim, seperti ubi ungu, cokelat, vanilla creamcheese, pisang, strawberry, blueberry, mangga, dan capucino.
"Saya pilih buah premium untuk pembuatan es krim berbahan dasar buah. Saya frozen di freezer."
"Untuk es krim ubi ungu, pembuatannya tidak pakai gula karena sudah manis," jelas Mayang.
Mayang rutin memproduksi local es krim seminggu sekali.
Rata-rata sekali pembuatan bisa mencapai 400 cup.
Mayang memasarkan produk ice creamnya melalui online dan offline.
"Saya jual di kafe, koperasi pondok pesantren, toko retail, dan stok di rumah," terang Mayang.
Mayang juga mempromosikan produknya dalam kegiatan ibu-ibu PKK di Bangkalan
Mayang juga mempromosikan produknya melalui akun Instagram @localicreamku, dan juga melalui WhatsApp Business.
Es krim dengan sembilan varian rasa ini memiliki beberapa ukuran penyajian dari cup dan liter.
"Kalau cup, mulai dari harga Rp 3.000 sampai Rp 20.000. Ada ukuran 60 ml, 120 ml, 150 ml, dan 300ml,” terang Mayang.
"Ada juga yang kemasan 1 liter sampai 8 liter yang dibanderol mulai Rp 50.000 sampai Rp 300.000," imbuhnya.
Mayang berharap bisa segera memiliki kedai sendiri untuk menjual produknya.
"Saya sedang ikut kelas untuk membuat ice cream gelato. Saya mulai merambah kerjasama dengan vendor catering pernikahan," terangnya.(zia)
Ikuti berita viral lainnya.
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com