Berita Malang Hari Ini

Dua Gubes Polinema Dikukuhkan, Pidato Angkat Tema Mesin Uji Lelah dan Teknologi Informasi

Pidato pengukuhan dua guru besar Politeknik Negeri Malang (Polinema) Prof Ir Syamsul Hadi MT PhD dan Prof Dr R Moechammad Sarosa Dipl Ing MT

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
Prof Ir Syamsul Hadi MT PhD bersama mesin uji lelah batang putar saat dipamerkan pada kegiatan dies natalis Polinema pada Mei 2022 lalu. 

SURYAMALANG.COM|MALANG- Pidato pengukuhan dua guru besar Politeknik Negeri Malang (Polinema) sangat menarik. Prof Ir Syamsul Hadi MT PhD menyampaikan tentang "Kelelahan Bahan dan Pengujiannya Serta Dampak Bagi Kehidupan Manusia". 

Sedang Prof Dr R Moechammad Sarosa Dipl Ing MT mengangkat tema "Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk Kehidupan Lebih Baik". Menurut Syamsul Hadi, kekuatan bahan ada batasnya. Karena itu perlu diketahui cara mengujinya agar terhindar dari celaka. 

"Contohnya kawat dari logam baja dapat diuji sederhana dengan ditekuk beberapa kali. Kemungkinan terjadi bisa putus. Itu menunjukkan kelelahan kekuatannya," kata dosen Teknik Mesin ini. Untuk itu, ia sudah membuat mesin uji lelah batang putar.

Dalam wawancara sebelumnya dengam suryamalang.com, ia mengatakan pembuatan mesin diawali pengajuan dana penelitian ke Dikti pada 2017. Pada 2018, mesinnya disempurnakan dan 2019 daftar paten dan 2020 turun patennya. Pada  2021 dinyatakan laik industri.

"Mesin uji lelah ini untuk memprediksi lelah suatu bahan teknik yaitu logam, plastik, keramik dan komposit atau kombinasi dari tiga itu. Di industri, bahan teknik ini sangat diperlukan," tambahnya. 

Dengan mesin ini, dapat diketahui kapan bahan diganti  dan bisa diprediksikan karena keselamatan adalah yang utama. 

Contohnya kampas rem bus jurusan Surabaya-Malang dengan kondisi jalannya. Jika diprediksi masanya emlat bulan, maka sebelum itu harus diganti. Begitu juga moda transportasi lainnya agar tidak menimbulkan kerugian materi, kematian dll. Ini sebagaimana petani bekerja keras di sawah. 

Untuk mengatasi rasa lelahnya, maka ia harus istirahat. Merek dagang mesin ini diberi nama Fatemach. Sedang Prof M Sarosa mengangkat kemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk kehidupan saat ini cukup berkembang pesat. Yaitu sebagai media pembelajaran di dunia pendidikan. 

Termasuk penggunaan aplikasi di Hp buat pembelajaran. Sedang di bidang ekonomi memberi dampak dengan aplikasi e-commerse berbasis web. Dengan ini, maka bisa memperpendek distribusi bagi pedagang. Misalkan cukup ngecat penjual dari rumah, maka barang bisa dikirim ke pembeli. 

Aplikasi ini bisa meringankan ibu rumah tangga. Fitur yang dilengkapi GPS juga bisa dipantau karena realtime. Selain perdagangan, koperasi sebenarnya juga bisa disentuh TIK. 

Ia memberikan contohnya sebuah koperasi di Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Peran TIK juga ada di bidang kesehatan dll. 

Penggunaan internet of things juga bisa membantu masyarakat akan kebutuhan tertentu yang bisa dikontrol. Selain pengukuhan gubes, tiga dosen Polinema juga menyampaikan orasi ilmiah. 

Mereka adalah Siti Rohani SPd MPd PhD, Dr Nawir Rasidi ST MT serta Dr Eng Rosa Andrie Asmara ST MT. Siti Rohani mengangkat "Kompetensi Komunikatif Antar Budaya Di Era Global Pasca Pandemi". 

Sedang Nawir tentang "Prediksi Retakan dan Prediksi Lebar Retak Pelat Beton Pracetak Komposit Pada Struktur Deck Slab Jembatan".

Kemudian, Rosa Andrie yang mengangkat tema tentang "Citra Wajah".

Sylvianita Widyawati

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved