Berita Arema Hari Ini
Hak Istimewa Arema FC di Laga Perempatfinal Piala Presiden 2022, Peluang Lolos Semifinal Terbuka
Inilah hak istimewa Arema FC di laga perempatfinal Piala Presiden 2022 yang berlangsung pada Sabtu (2/7/2022) mendatang.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Inilah hak istimewa Arema FC di laga perempatfinal Piala Presiden 2022 yang berlangsung pada Sabtu (2/7/2022) mendatang.
Diketahui, hak istimewa Arema FC ini berhasil didapatkan setelah menyegel status juara grup di babak penyisihan Piala Presiden 2022.
Arema FC berhasil menjadi juara grup D Piala Presiden Arema FC setelah mengalahkan Persikabo.
Arema FC pun mendapatkan hak istimewa berupa kembali bisa bermain di kandang sendiri saat melakoni babak perempat final Piala Presiden 2022 mendatang.
Perlu diketahui terlebih dahulu siapapun tim yang berhasil menjadi juara grup maka otomatis klub tersebut mendapatkan kesempatan sebagai tim tuan rumah pada babak 8 besar.
Hal itulah yang akan dirasakan oleh Arema FC selaku pemuncak klasemen Grup D Piala Presiden.
Pada babak 8 besar Piala Presiden 2022, Arema FC ditunjuk sebagai tuan rumah.

Pelatih Arema FC, Eduardo Almeida, menyebut memiliki keuntungan karena timnya menjadi tuan rumah di babak 8 besar ini.
Pasalnya, dengan kembali ditunjuk sebagai tuan rumah di Stadion Kanjuruhan, maka Arema FC juga dipastikan tetap akan mendapat dukungan dari Aremania dan Aremanita.
"Ini tentu jadi keuntungan bagi kami karena kami akan kembali mendapat dukungan langsung dari suporter," kata Eduardo Almeida kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (23/6/2022).
Untuk itu pihaknya berharap agar Aremania dan Aremanita datang memberikan dukungan langsung pada Singo Edan saat berlaga melawan runner up Grup B.
"Kami ingin kembali melihat suporter memenuhi stadion seperti tiga pertandingan sebelumnya," ujar Eduardo Almeida.
Sejauh ini belum diketahui siapa lawan tanding yang akan dihadapi oleh Arema FC di babak perempat final Piala Presiden 2022 mendatang.
Terlepas dari hal itu, Arema FC tampaknya tak terlalu mengkhawatirkan siapapun lawan tanding yang akan mereka hadapi pada fase tersebut.

Hal ini mengingat Arema FC punya segalanya untuk mengalahkan tim manapun dengan kualitas pelatih, pemain dan skuat yang dimilikinya saat ini.
Dengan dukungan penuh Aremania yang selalu memadati stadion Kanjuruhan, hal itu secara tidak langsung juga akan membuat daya juang pemain Singo Edan bertambah besar.
Hingga pada akhirnya, peluang Arema FC untuk mencetak hattrick gelar juara Piala Presiden dan menisbatkan diri sebagai tim tersukses semakin terbuka lebar.
Tim kebanggaan warga Malang itu tercatat sudah mengemas dua trofi Piala Presiden dari empat edisi yang diselenggarakan masing-masing pada tahun 2017 dan 2019.
Layak dinantikan sejauh mana langkah yang akan ditempuh Arema FC setelah mendapatkan hak istimewa sebagai juara grup di ajang Piala Presiden 2022.
Respon Presiden Arema FC Soal Desakan Aremania Minta Eduardo Almeida Dipecat
Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana tanggapi permintaan Aremania terkait pelatih Arema FC, Eduardo Almeida.
Jelang pertandingan Liga 1 2022/2023, suporter Arema FC atau yang dijuluki Aremania ini gencar suarakan Eduardo Almeida dipecat.
Permintaan Aremania itu tampak dalam kolom komentar akun resmi Instagram @aremafcofficial beberapa waktu ini.
Menurut Aremania, apa yang dilakukan Eduardo Almeida kepada skuad Arema FC belum menampilkan apa yang diharapkan sejumlah pendukung Singo Edan.
Sejumlah fans Arema FC menilai Eduardo Alemeida dianggap miskin taktik.
Sehingga dianggap belum memberikan kontribusi terharap permainan Arema FC. Baik itu di ajang uji coba hingga gelaran Piala Presiden 2022.

Sejumlah pendukung Arema FC yang belum puas atas kinerja Almeida membanjiri kolom komentar postingan @aremafcofficial.
"#almeidamiskintaktik #almeidaout," tulis @putra.patria97.
"See you #almeidaOUT," tulis @mimieeeen.
"Almeida full senyum #almeidaout," tulis @m_nthnn11.
"Tetap kawal #almeidaout," tulis @nafisal_mahfud.
"Pengalihan isu tetap kawal #almeidaout," tulis @dikavuck.
"Tetap kawal #AlmeidaOut sampe tuntas," tulis @bachtiaryusuf20
Tak tinggal diam, menurut pelatih Arema FC, Eduardo Almeida, ingin membela diri terkait apa yang ia harapkan saat menjadi juru taktik Singo Edan.
Ia justu menekankan tentang filosofi permainan Arema FC.
Saat ini menurut Almeida menjadi penting adalah kemenangan. Sebab bermain atraktif tergantung siapa yang menilai.
"Bagi saya, pertama adalah menang. Soal atraktif itu tergantung penilaian orang," ujar Eduardo Almeida pada SURYAMALANG.
Justru jika ingin permainan yang atraktif menurutnya bisa saja akan berbeda-beda dengan cara pandang orang lain.
"Apa yang saya anggap atraktif belum tentu atraktif bagi orang lain. Saya punya cara pandang sendiri dalam melihat sepak bola, begitu pula orang lain.
Jadi tim ini tidak bisa menampilkan permainan atraktif bagi semua orang."
Almeida mengatakan tim yang bagus adalah yang bisa mencetak gol dan menang.
"Mencetak gol dan menang, itu sudah benar. Jadi, mungkin yang dimaksud atraktif cuma dalam teori yang ada di dalam buku saja."
Pelatih asal Portugal ini pun mengharapkan anak asunya bermain untuk meraih kemenangan.
"Terpenting bagi saya, kami bermain untuk meraih kemenangan, dan mencari solusi untuk hasil akhir itu,” jelas Almeida.
Sementara itu Gilang Widya Pramana, Presiden Arema FC memberikan pembelaan pada Eduardo Alemida.
Ia berharap para pendukung Arema FC berpikir bijak. Sehingga menghargai apa yang tengah dikerjakan Eduardo Almeida.
"Pelatih sendiri dibully terus, setidaknya kalo kalian gak mau support dia gak usah menghina, jadi suporter yang bijak," tulis Gilang di Instagram pribadinya.
Seperti dilansir dari Tribun Sultra: Fans Arema FC Gencar Suarakan Eduardo Almeida Dipecat, Gilang Widya: Pelatih Sendiri Dibully
Untuk diketahui Eduardo Almeida dua kali diincar Arema FC.
Pelatih asal Portugal itu dipinang Singo Edan pada kesempatan ketiga.
Eduardo Almeida tiba di Indonesia pada 2019. Klub Tanah Air pertama yang ia latih adalah Semen Padang FC pada putaran kedua kompetisi Liga 1 2019.
Debut Almeida di Liga Indonesia berakhir buruk karena ia gagal menyelamatkan Semen Padang dari jurang degradasi.
Sebab klub tersebut finis peringkat ke-17, tim berjulukan Kabau Sirah itu harus rela turun kasta ke Liga 2.
Ikuti berita Arema FC dan Piala Presiden 2022 lainnya.
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com