Berita Arema Hari Ini

Berita Arema Populer Selasa 26 Juli 2022: Sosok Mantan Penjebol 2 Gol, Cara Bangkit dari Mimpi Buruk

Sosok mantan Arema FC di kubu Borneo FC penjebol 2 gol, cara bangkit dari mimpi buruk, rangkuman berita Arema populer Selasa 26 Juli 2022

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Instagram @aremafcofficial/@borneofc.id
Evan Dimas (kiri) dan Ahmad Nur Hardianto (kanan) berita Arema hari ini Selasa 26 Juli 2022 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Rangkuman berita Arema populer hari ini tentang sosok mantan Arema FC yang menjebol dua gol ketika melawan Borneo FC. 

Selain itu, cara Eduardo Almeida bangkit dari mimpi buruk seusai tertampar 3 gol dari Borneo FC juga diulas di berita Arema populer hari ini.

Terakhir, spanduk Arema Singo Edan sukses bikin salah fokus di Korea saat laga Asnawi Mangkualam Vs Ansan Greeners.

Selengkapnya, simak berita Arema hari ini Selasa 26 Juli 2022

1. Sosok Mantan Penjebol 2 Gol

Striker Borneo FC, Ahmad Nur Hardianto senang bisa menjebol gawang Arema FC sebanyak dua kali dalam laga di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu (24/7/2022).

Borneo FC menang 3-0 atas Arema FC dalam laga pekan pertama Liga 1 2022 tersebut.

Hardianto mencetak gol di menit 3 dan menit 6.

“Alhamdulillah, saya senang kami mendapat tiga poin. Kami kalah di final Piala Presiden 2022, dan sekarang kami bisa membalasnya."

"Kami bersyukur. Semoga kami tetap konsisten mendapatkan poin terus,” kata Nur Hardianto kepada SURYAMALANG.COM, Senin (25/7/2022).

Hardianto mempersembahkan dua gol tersebut untuk masyarakat Samarinda.

“Semoga saya bisa terus mencetak gol," terangnya.

Ahmad Nur Hardianto memulai karier sepak bola di tanah kelahirannya.

Dia bermain dengan posisi sebagai penyerang sejak awal kariernya.

Mengandalkan kaki kanan, pemain itu bisa bermain di posisi sayap kanan dan penyerang tengah.

Dia memulai debutnya di Persela Lamongan pada musim 2016/2017, bermain tujuh kali dan mencetak 1 gol dalam prosesnya.

Setelahnya, dia bermain untuk Arema selama dua tahun.

Untuk Singo Edan, dia dimainkan sebanyak 30 kali dan mencetak 8 gol.

Kariernya tidak begitu bagus ketika di Bhayangkara FC karena tidak adanya kompetisi di tengah Covid-19.

Di Bhayangkara FC selama periode 2020/2021, dia tak dapat menit bermain karena tidak adanya kompetisi.

Setelahnya, dia tampil untuk Persita Tangerang di musim 2021/2022, memainkan 27 laga dan mencetak 5 gol dalam prosesnya.

Kini dia membela Borneo FC dan menjadi andalan di lini depan pelatih Milomir Seslija.

Kelahiran: Lamongan, Maret 1995 (27 tahun)

Posisi: Penyerang / Sayap Kanan

Postur: 178 cm

Klub: Borneo FC

Nilai Pasar: Rp 3,04 Miliar

2. Cara Bangkit dari Mimpi Buruk

Penyebab Arema FC kalah 3-0 dari Borneo FC di laga perdana Liga 1 2022, Minggu (24/7/2022) petang diungkap pemain dan pelatih.

Pelatih Arema FC, Eduardo Almeida mengungkap penyebab kekalahan timnya dari Borneo FC usai menjalani pertandingan di Stadion Segiri Samarinda.

Eduardo Almeida, menanggapi kekalahan ini dengan introspeksi diri.

Pelatih asal Portugal itu mengakui timnya memulai pertandingan dengan sangat buruk.

“Seperti yang saya bilang, kami tidak siap untuk laga ini, akhirnya kami mendapat gol cepat, dan setelah itu kami bereaksi,” ujar pelatih asal Portugal.

Kebobolan pada menit-menit awal membuyarkan semua skema permainan Arema FC.

Dalam kondisi tertinggal, Almeida menyebut ia melihat permainan tim menjadi tidak teratur, tak seperti yang diinginkan.

Babak kedua, Arema FC mencoba bermain lebih ofensif dengan memasukkan empat pemain bertipe menyerang, Ilham Udin, Dedik Setiawan, Adam Alis dan Hanis Sagara.

Bahkan pada menit ke-63 bek Bagas Adi ditarik digantikan winger Hamzah Titofani untuk memecah kebuntuan.

Namun upaya tersebut belum cukup untuk mengejar ketertinggalan skor di babak kedua,

Arema FC bahkan harus kembali kebobolan di menit tambahan waktu dari gol yang bermula dari skema tendangan bebas Stefano Lilipaly.

 “Namun saya mencoba memperbaiki situasi itu agar bisa mudah dimengerti oleh pemain. Di sepak bola semuanya harus diputuskan dengan cepat, nyatanya situasinya berbeda. Dan ini yang terjadi,” ujarnya.

Eduardo Almeida menegaskan tidak akan meratapi kekalahan ini. Tim sudah mengambil hikmah dari hasil pertandingan.

“Kami tidak emosi dan kami besok akan menganalisis hasil pertandingan,” pungkas pelatih berusia 43 tahun.

Di sisi lain, salah satu pemain Arema FC, Ilham Udin Armayin mengakui adanya kelemahan di lini pertahanan timnya sehingga harus kebobolan 2 gol sekaligus di babak pertama.

Soal gol cepat diawal babak pertama menurut Ilham Udin terjadi karena ada miskomunikasi antar pemain belakang tim Arema FC.

“Menurut saya mungkin position dan juga miskomunikasi pemain di lini pertahanan,” jelasnya.

Ilham Udin Armaiyn berharap ini menjadi kekalahan terakhir Arema FC dan kedepan dapat meraih hasil positif.

“Terimakasih teman teman sudah berusaha semaksimal mungkin. Kedepan kami akan bermain lebih baik lagi untuk meraih kemenangan setiap pertandingan, Insyallah,” kata Ilham Udin Armaiyn, Minggu (24/7/2022).

3. Spanduk Arema Singo Edan Bikin Salfok

Penampakan spanduk Arema FC yang terbantang di laga Ansan Greeners vs Gimpo  mencuri perhatian media Korea Selatan.

Spanduk tersebut tampak tergantung dengan bertulisan Arema Ongis Nade pada pertandingan yang berlangsung pada Sabtu (23/7/2022).

Diketahui laga Greeners vs Gimpo merupakan pertandingan Liga 2 Korea Selatan.

Dalam pertandingan tersebut Ansan Greeners memenangkan pertandingan tersebut dengan skor 3-1.

Tiga gol Ansan Greeners dicetak oleh Song Jin-kyu (47'), Choi Geon-Joo (56'), dan Asnawi Mangkualam (88').

Sementara satu gol Gimpo FC dicetak oleh Yun Min-ho pada menit ke-39.

Pertandingan kandang Ansan Greeners tersebut bertema Indonesia Day.

Seperti yang diketahui Ansan dan Indonesia memiliki hubungan satu sama lain.

Contohnya, Asnawi Mangkualam adalah pemain Indonesia pertama di K-League yang memiliki peran aktif dan pada saat yang sama banyak pekerja Indonesia yang bekerja di Ansan.

Hingga Juni tahun ini, ada sekitar 960 warga negara Indonesia yang tinggal di Kota Ansan.

Hal itu menyebabkan banyak penggemar Indonesia menonton pertandingan kandang Ansan.

Satu hal yang menjadi sorotan Sports-G dalam pertandingan Ansan Greeners vs Gimp adalah pendukung yang duduk di tribun di bawan pendukung Ansan.

Ada pendukung yang membentangkan spanduk yang terukir 1987 dengan tulisan Arema Ongis Nade.

Media tersebut menilai ada keanehan mengingat Asnawi Mangkualam tidak memiliki hubungan dengan Arema FC.

"Ternyata itulah nama suporter Arema FC yang mengikuti Liga Indonesia, sebuah liga sepak bola profesional Indonesia," tulis Sports-G.

"Tapi itu aneh. Sebelum datang ke Ansan, Asnawi tergabung dalam PSM Makassar dan tidak memiliki hubungan apapun dengan Arema FC."

Namun media tersebut segera menemukan jawabannya ketika mewanwancari salah satu penggemar Indonesia, Aji Prirasa yang hadir menonton pertandingan Ansan Greeners vs Gimpo.

"Sebenarnya tidak ada hubungan antara Arema FC dan Asnawi," kata Aji.

"Tapi semua orang Indonesia berpikiran sama. Kalau ada pemain Indonesia di Korea, saya dukung dengan satu hari.

"Fans Arema FC pada hari ini juga orang-orang yang tinggal di Korea," ujarnya.

Para penggemar tidak hanya memakai jersey Ansan tetapi ada juga yang mengenakan jersey Arema FC membaur jadi satu dan menyanyikan lagu-lagu dan bersorak bersama.

"Hari ini adalah hari spesial, jadi saya mengatur dan mendukungnya," kata Aji.

"Ada penggemar klub Arema FC di Korea bernama 'aremaniazonakorea'. Kebanyakan dari mereka adalah orang Indonesia.

"Selain dukungan seperti ini, kami juga memperat silaturahmi dengan sering berkumpul dan bermain futsal," ujarnya.

Mengutip BolaSport 'Media Korea Selatan Soroti Spanduk Arema Ongis Nade Terbentang'.

Ikuti berita Arema FC, berita Arema hari ini, berita Arema dan berita Arema populer lainnya. 

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com

(Suryamalang|Dya Ayu)

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved