Berita Jawa Timur Hari Ini
Tagih Janji Dirjen Hubdat, Bulan Depan Ribuan Driver Ojol di Jatim Gelar Unjuk Rasa
Para ojek online tergabung dalam Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) Jatim, akan kembali menyuarakan aspirasi pada 24 Agustus 2022
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM|SURABAYA - Para ojek online yang tergabung dalam Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) Jatim, akan kembali menyuarakan aspirasi pada 24 Agustus 2022 mendatang.
Humas Frontal Jatim, Daniel Lukas Rorong, mengatakan, aksi turun jalan kali ini merupakan kelanjutan dari aksi sebelumnya. Menurutnya, ada beberapa tuntutan baru yang akan diperjuangkan.
"Ada tujuh poin tuntutan yang akan diperjuangkan. Diantaranya hadirkan Menkominfo dan Menhub dalam aksi jilid 5 di Gedung Negara Grahadi Surabaya," ujar Daniel, Rabu (27/5/2022).
Para demonstran tersebut, kata dia, menagih janji Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), yang dikemukakan pada saat pertemuan di Jakarta 8 April 2022.
"Hadirkan pimpinan aplikator pusat pemegang keputusan pada saat aksi. Kami juga mempertanyakan keseriusan Pemerintah terhadap aturan yang diterapkan aplikator," tegasnya.
"Kucurkan Subsidi BBM untuk Driver Online. Revisi kenaikan tarif yang berlaku saat ini, baik untuk transportasi online roda dua maupun roda empat, dan nubarkan Koperasi yang merugikan Driver Online," sambungnya.
Ketujuh poin diatas, lanjut dia, nantinya bisa bertambah seiring hasil pertemuan yang akan terus kami gelar sampai menjelang aksi demo damai pada 24 Agustus mendatang.
Khusus untuk poin nomor 6, dijabarkan Daniel, pihaknya akan mempertanyakan biaya-biaya tambahan yang dibebankan oleh aplikator pada konsumen. Namun driver online selaku mitra tidak merasakan manfaatnya.
"Termasuk tarif batas bawah untuk pengantaran makanan dan barang yang saat ini masih belum ada regulasinya. Sehingga aplikator bisa bermain tarif yang dampaknya merugikan driver online selaku mitra," ungkapnya.
Perihal poin tuntutan nomor tujuh, pihaknya juga meminta pada aplikator untuk memutus kerjasama dengan pihak koperasi yang keberadaannya justru cenderung merugikan driver online.
"Masih banyak rekan kami, khususnya driver online roda empat, dimana tiap minggu, saldonya dipotong otomatis karena masih bergabung dengan koperasi yang bekerjasama dengan pihak aplikator. Padahal tidak ada keharusan bagi driver online untuk ikut koperasi," pungkas dia.