Berita Arema Hari Ini
Imbas Aremanita Meninggal, Manajer Arema FC Jawab Protes Soal Jadwal Tanding: Sudah Kami Lakukan
Imbas Aremanita meninggal, manajer Arema FC jawab protes soal jadwal tanding: sudah kami lakukan
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Imbas Aremanita meninggal dunia setelah pertandingan Arema FC Vs PSS Sleman berbuntut panjang.
Suporter Arema FC yang tergabung dalam Aremania itu memprotes jadwal pertandingan yang terlalu malam.
Sebaliknya, pihak Arema FC yang diwakili manajer tim, Ali Rifki menjelaskan duduk perkara soal jam tanding ini.
Aremanita bernama Yeni Maulidya diketahui meninggal akibat kecelakaan saat akan mendukung Arema FC berlaga kontra PSS Sleman, Jumat (5/8/2022) malam.
Berdasarkan kronologi kejadian, Aremanita asal Pasuruan tersebut mengalami kecelakaan saat dalam perjalanan menuju Stadion Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang.
Atas meninggalnya Yeni Maulidya, Arema FC mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya.
Secara pribadi, Manajer Arema FC, Ali Rifki pun menunjukan rasa kehilangan melalui sosial media miliknya.
"Turut berduka cita. Semoga ke depan semua bisa selamat dan berhati-hati di jalan," ujar M Ali Rifky saat diwawancarai secara langsung oleh Kompas.com Sabtu, (06/08/2022).
Kecelakaan ini dikaitkan dengan kontroversi jadwal pertandingan yang terlalu malam.
Sebelumnya beberapa klub dan kelompok suporter menyatakan keberatan waktu pertandingan digelar pukul 20.00 dan 20.30 WIB.
Selain karena dirasa tidak ideal, pihak suporter juga mengkhawatirkan masalah keselamatan di jalan.
Khususnya bagi suporter yang menjalani perjalanan jauh.
Fanbase Aremania Lumajang mewakili suara Aremania luar kota menuntut kepada manajemen Arema FC untuk ikut bersuara mengenai jam malam ini.
Mereka ingin pihak manajemen agar ikut serta memikirkan perjuangan Aremania dalam memberikan dukungan kepada tim berjuluk Singo Edan untuk menghindari kejadian serupa di kemudian hari.
Masalah jadwal pertandingan ini cukup rumit. Namun M Ali Rifki mengungkapkan sebenarnya tim jauh-jauh hari sudah sudah mengajukan keberatan seperti tim-tim lainnya.
"Sudah kami lakukan, tapi ya ketentuan sudah disepakati bersama waktu sebelum Liga dimulai," terangnya mengutip Kompas.com Sabtu, (06/08/2022).
Karena sudah terlanjur sepakat bersama, Arema FC pun berusaha menjaga komitmennya sambil mencari opsi untuk win-win solution.
"Kami ikuti apa yang sudah ditentukan PT LIB," katanya.
"Semoga menjadi pelajaran bersama agar dalam berkendara tetap berhati hati dan menjaga safety riding," ucap Media Officer Arema FC, Sudarmaji.
Kejadian ini bukan kasus pertama Arema FC kehilangan suporternya karena kecelakaan.
Sebelumnya awal Juli lalu seorang Aremania bernama Faisal meninggal karena kecelakaan tunggal usai menyaksikan perempat final Piala Presiden 2022 kontra Barito Putera di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Gak cuma Arema FC, sebelumnya, PSS Sleman juga kehilangan suporternya yang tewas akibat kerusuhan di Stadion pada Senin, (25/7/2022).
Tri Fajar Firmansyah dinyatakan meninggal dunia di RS Hardjolukito pada Selasa (2/8/2022) siang WIB.
Atas meninggalnya korban, PSS Sleman turut mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya.
“Innalillahi Wa Inna Ilahi Raji’un. Keluarga besar PSS Sleman mengucapkan berduka atas berpulangnya saudara kita, Tri Fajar Firmansyah,” demikian ucapan duka cita PSS di akun Instagram-nya.
“Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” lanjut pernyataan PSS.
Kematian suporter PSS Sleman merupakan dampak susulan dari kericuhan yang terjadi pada laga Persis Solo vs Dewa United di Yogyakarta.
Pada malam usai terjadinya kerusuhan utama dari oknum suporter di Tugu dan Gejayan, pecah keributan di sejumlah titik di Yogyakarta.
Berdasarkan laporan Tribun Jogja, Tri Fajar Firmansyah, yang berprofesi sebagai juru parkir, meninggal dunia usai dikeroyok oknum suporter.
Kondisi Tri Fajar Frimansyah disebutkan sempat kritis setelah mendapatkan luka di kepala bagian belakang.
Tri Fajar Firmansyah sempat dilarikan ke RSPAU Dr S Hardjolukito untuk mendapatkan perawatan. Namun, setelah 8 hari dirawat, Tri Fajar Firmansyah mengembuskan napas terakhirnya.
Dalam insiden tragis itu, Tri Fajar Frimansyah sejatinya tidak ikut serta saat pecahnya kericuhan.
“Fajar itu tidak ikut tawuran ya. Dia memang menemani juru parkir (jukir) di Mirota Babarsari itu, Mas Imam,” kata Amin, seorang tetangga yang juga teman dekat Fajar kepada Tribun Jogja.
Kabidhumas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto mengatakan bahwa telah menetapkan dua orang sebagai tersangka terhadap kasus penganiayaan kepada juru parkir.
“Kasus penganiayaan tukang parkir, penyidik telah menetapkan dan menahan dua orang tersangka," kata Kabidhumas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto.
Mengutip Kompas.com 'Aremanita Meninggal, Arema FC Pernah Keberatan Jadwal' dan 'Suporter PSS Sleman Meninggal Dunia'
Ikuti berita Arema FC dan Aremania lainnya.
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com
(Kompas|Suci Rahayu|Ahmad Zilky)