Berita Sidoarjo Hari Ini

Sastrawan di Sidoarjo Gelar Malam Sastra Perlima untuk Rayakan Kemerdekaan Indonesia yang ke-77

Sastrawan di Sidoarjo Gelar Malam Sastra Perlima untuk Rayakan Kemerdekaan Indonesia yang ke-77

Penulis: M Taufik | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/M Taufik
Malam Sastra Perlima dalam Perayaan Kemerdekaan yang digelar di Sidoarjo, Sabtu (13/8/2022). 

SURYAMALANG.COM, SIDOARJO - Sejumlah sastrawan dari Surabaya dan Sidoarjo berkumpul di Rumah budaya Malik Ibrahim di Pucanganom, Sidoarjo, Sabtu (13/8/2022).

Mereka menyajikan pertunjukan sastra dalam rangka memperingati hari Kemerdekaan Indonesia yang digelar Perempuan Penulis Padma (PERLIMA) Sidoarjo.

Acara bertajuk Malam Sastra Perlima itu diadakan sebagai ajang silaturahmi antar komunitas dengan mengambil momentum kemerdekaan Republik Indonesia.

"Dalam kegiatan ini juga digelar bedah buku Rumah Berdinding Kisah yang ditulis berdasarkan kisah nyata dari 23 anggota PERLIMA," kata Wina Bojonegoro, salah satu pendiri PERLIMA.

Wina Bojonegoro menyebut acara itu untuk mengekspresikan diri bagi para perempuan.

"Kata Oka Rusmini perempuan harus dirangkul dengan gaya party-party. Nah ini gaya party-party itu," ujarnya.

Malam Sastra PERLIMA ini menghadirkan para penyair, seniman serta penulis kondang.

Antara lain Sunlie Thomas Alexander (Pemenang Anugerah Cerpen Kompas ), Ribut Wijoto (Penyair dan Komite Sastra Dekesda), Henry Nurcahyo (Aktivis Budaya Panji).

Ada pula Barbara Eny (Penulis buku anak), Afrizal Malna (Penulis & Seniman), Adi Wicaksono (Penulis & kurator), Don Aryadien (aktor dan deklamator Surabaya), dan sejumlah penyair dan penulis lainnya.

Dalam kesempatan ini, Ribut Wijoto menila buku ini perlu dibaca melalui kompleksitas kehidupan di sekitar kita.

"Kisah-kisah dalam buku ini merupakan perspektif atas beragam persoalan. Perspektif perempuan. Ketika kehidupan dibaca oleh perempuan. Ketika perempuan menulis dirinya sendiri," katanya.

Menurut Ribut buku ini tampaknya menghadang arus zaman.

"Buku ini mengajak perempuan untuk menulis dirinya sendiri. Dan tidak sekadar mengajak tetapi sekaligus memberi tutorial, memberi ilmunya menulis," imbuhnya.

Acara juga diramaikan dengan orasi budaya, parade kebaya dan musikalisasi puisi oleh beberapa komunitas di Sidoarjo, antara lain: Forum Lingkar Pena, Pena Perajut Aksara, dan banyak lagi.

PERLIMA sendiri berdiri pada 30 Maret 2021 yang awal mulanya dari kelas menulis perempuan dan kemudian terus berkembang dengan 99 anggota yang tersebar di seluruh daerah.

Selama satu tahun terakhir, PERLIMA sudah melahirkan dua buku, pertama Covad-Covid Bungkusan Boyband dan Menunggu Kabar Baik, kedua rumah berdinding kisah yang bercerita tentang kisah nyata dari 23 penulis yang sudah diterbitkan pada bulan Juli kemarin.

Update Google News SURYAMALANG.COM

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved