Berita Malang Hari

Curhat Peternak Ayam Petelur Kota Malang, Harga Pakan yang Naik Sebabkan Ancaman Gulung Tikar

Adanya kenaikan harga pakan membuat keuntungan yang diperoleh peternak semakin menipis, membuat tak sedikit peternak ayam petelur gulung tikar.

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Dyan Rekohadi
TribunJatim/ Kukuh Kurniawan
Peternak ayam petelur asal Kelurahan Wonokoyo, Kota Malang, Sugeng saat melakukan pengecekan ayam miliknya. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Peternak ayam petelur di Kota Malang kebingungan karena harga pakan naik.  

Salah satu peternak ayam petelur asal Kelurahan Wonokoyo, Kota Malang, Sugeng mengatakan, harga telur setiap kilogramnya saat ini mencapai Rp 26 ribu.

"Itu harga dari peternak. Harga telur itu menyesuaikan dengan harga yang ada di pasaran," ujar Sugeng, Minggu (14/8/2022).

Ia menjelaskan, tingginya harga telur disebabkan karena ongkos biaya pakan ternak yang juga tinggi.

"Satu sak konsentrat, harga normal Rp 335 ribu, sekarang Rp 471 ribu. Untuk jagung, normalnya Rp 3.600 sekarang Rp 5.900 per kilogram," terangnya.

Ia mengungkapkan, naiknya harga pakan sudah dirasakan sejak pandemi Covid-19 atau sekitar tahun 2020 lalu.

Adanya kenaikan harga pakan membuat keuntungan yang diperoleh peternak semakin menipis.

Kondisi tersebut membuat tak sedikit peternak ayam petelur di wilayahnya harus gulung tikar.

Kini di wilayahnya itu, ada empat peternak ayam petelur yang masih bertahan termasuk dirinya.

Sebagai informasi, Sugeng sendiri memiliki seribu ekor ayam dan dalam sehari mampu menghasilkan 60 kilogram telur.

"Mudah-mudahan pakan ayam tidak terus naik, karena peternak bisa bangkrut. Dan mudah-mudahan pemerintah bisa ikut membantu mengendalikan harga pakan yang terus melambung," tandasnya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved