Berita Arema Hari Ini

Curhat Pelatih PSM Makassar Jelang Lawan Arema FC : Pemain Bukan Robot

pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares mengeluarkan unek-uneknya, H-1 menjelang pertandingan melawan Arema FC

Penulis: Dya Ayu | Editor: rahadian bagus priambodo
Instagram/psm_makassar
Bernardo Tavares, pelatih PSM Makassar di Liga 1 2022. 

SURYAMALANG.COM|MALANG - H-1 menjelang pertandingan melawan Arema FC pada pekan kelima Liga 1, Sabtu (20/8/2022) besok di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares mengeluarkan unek-uneknya.

Tavares curhat soal padatnya jadwal pertandingan yang dijalani PSM Makassar di Liga 1.

Seperti diketahui, selain bermain di Liga 1, PSM juga bermain di Piala AFC.

Ia menilai jadwal PSM di Liga 1 membuat timnya kewalahan dalam menjalani pertandingan.

Pasalnya tim asuhannya hanya mendapat waktu istirahat dan persiapan lebih singkat dibanding tim lainnya.

“Sebelum saya berbicara terkait pertandingan. Saya akan berbcara terkait jadwal. Mungkin orang-orang akan melihat bahwa saya terlalu frontal dan melawan kebijakan dibuat. Tapi tidak. Saya ingin menyampaikan bahwa pemain PSM bukan mesin atau robot. Mereka adalah manusia yang ada batasannya,” kata Bernardo Tavares, Jumat (19/8/2022).

Tavares mengatakan, pihaknya tak ingin mengajukan perubahan jadwal atau menunda pertandingan lawan Arema FC karena baginya itu akan sia-sia.

“Pada saat saya meminta untuk menunda pertandingan melawan Persib mulai dari yang asalnya tanggal 28 ke tanggal 29 saya sudah mengecek jadwal Persib akan melakukan pertandingan pada tanggal 23, sedangkan kami bermain di tanggal 24 di AFC. Saya tidak bodoh, saya tidak akan meminta untuk menunda laga Arema karena presiden klub Arema adalah Wakil presiden di PSSI, namun Persib akan main lagi di tanggal 4 September padahal PSM akan bermain tanggal 2. Jadi bukannya saya meminta hal yang berlebihan karena di jadwal ini masih bisa dijadwalkan ulang,” jelasnya.

Lebih lanjut Tavares berharap agar PT LIB dapat mempertimbangkan padatnya jadwal PSM Makassar ketika main di AFC dan di Liga 1. Apalagi menurutnya PSM saat ini menjadi wakil dari Indonesia di kancah Asia.

“Maksud saya adalah kita harus bisa berpikir, punya perspektif untuk meningkatkan sepak bola indonesia di kanca dunia dan bertolak belakang dengan pemahaman yang lain di luar sana bahwa kita harus fokus ke klub kita sendiri sendiri. Pada saat ini kita dihadapkan pada kesempatan bahwa kita punya peluang untuk menampakkan diri atau berbicara banyak di level Asia,” ujar pelatih asal Portugal itu.

Menurutnya hal ini harus menjadi perhatian khusus PSSI jika ingin klub di Indonesia bisa berprestasi di kanca internasional. Terlebih jika dibandingkan dengan standar sepak gol Eropa.

“Di Eropa standar mereka sangat tinggi, mereka terbang dengan jet pribadi. Mereka bisa tidur dengan pulas di pesawat mereka. Bahkan mereka bisa melakukan recovery season di pesawat mereka. Sementara kita, habis pertandingan lama perjalanan dari Makassar ke Kuala Lumpur bisa sampai setengah hari, 12 jam. Setelah itu kami tidak tidur, kami harus berangkat ke bandara jam 3 pagi. Jadi kenapa saya berbicara tentang ini, karena hal ini sangat penting. Siapa yang berlari di lapangan, siapa yang menghabiskan energi di lapangan, siapa yang tidak tidur dan melakukan perjalanan, itu adalah pemain. Harusnya mereka pikirkan pemain, bukan Federasi yang seenaknya lihat ini lihat itu. Pemain bukan mesin,” tegasnya.(myu)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved