Berita Arema Hari Ini

Arema FC Berpeluang Memperpanjang Mimpi Buruk Barito Putera, Tapi Almeida Tetap Harus Waspada!

Arema FC Berpeluang Memperpanjang Mimpi Buruk Barito Putera, Tapi Almeida Tetap Harus Waspada!

Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Purwanto
Selebrasi pemain Arema FC saat mengalahkan RANS Nusantara FC 4-2 di Stadion Kanjuruhan Malang, Rabu (24/8/2022). 

SURYAMALANG.COM - Arema FC akan dijamu tuan rumah Barito Putera pada pekan kedelapan Liga 1 2022, Minggu (4/9/2022).

Jelang menjamu Singo Edan asuhan Eduardo Almeida, Barito Putera diselimuti rekor buruk.

Rekor buruk itu adalah Barito Putera tak pernah menang di empat laga terakhirnya musim ini.

Pelatih Eduardo Almeida menegaskan, Arema bertekad memperpanjang nasib sial Barito Putera saat bersua nanti.

Saat ini Barito Putera tercecer di posisi 17, satu strip di atas juru kunci klasemen sementara.

Barito Putera baru menuai satu kemenangan atas Borneo FC di pekan kedua.

Setelah kemenangan itu, praktis, empat laga berturut-turut tim berjuluk Bekantan Hamuk itu tak pernah menang lagi.

Momen itu bakal dimanfaatkan Arema untuk mendulang poin tandang.

Pelatih Arema FC Eduardo Almeida memberikan instruksi di pinggir lapangan saat melawan PSIS Semarang dalam laga semifinal Piala Presiden 2022, Senin (11/7/2022).
Pelatih Arema FC Eduardo Almeida memberikan instruksi di pinggir lapangan saat melawan PSIS Semarang dalam laga semifinal Piala Presiden 2022, Senin (11/7/2022). (SURYAMALANG.COM/Purwanto)

"Kami tahu Barito tak pernah menang di empat laga terakhirnya, saya harap mereka tidak menang lagi melawan Arema," kata Eduardo Almeida dikutip SURYAMALANG.COM dari wearemania.net.

Meski ingin Arema menang di kandang Barito Putera, Eduardo Almeida menegaskan timnya tetap harus waspada.

Sebab, bisa saja tim yang menderita kekalahan beruntun bakal bangkit dan menang.

Menurut pelatih asal Portugal itu, tak selamanya tim yang menang, menang, dan menang akan terus memenangkan pertandingan.

Sama halnya dengan Barito yang menderita kekalahan, kekalahan, kekalahan, suatu saat nanti pasti bisa saja meraih kemenangan.

"Makanya, ini yang harus kami waspadai."

"Kami harus siap dengan situasi itu semua," pungkas pelatih berusia 44 tahun itu.

Dokter Arema FC, Nanang Tri Wahyudi.
Dokter Arema FC, Nanang Tri Wahyudi. (SURYAMALANG.COM/Purwanto)

Arema Sambat Padatnya Jadwal Pertandingan

Jeda pertandingan yang singkat di Liga 1 2022 memantik Arema FC untuk berkomentar.

Jeda singkat ini khususnya dirasakan Arema FC di antara pekan keenam dan ketujuh Liga 1 2022.

Bahkan, pekan keenam dan pekan ketujuh memiliki jeda paling singkat sepanjang pelaksanaan Liga 1 2022.

Pada pekan keenam dan pekan ketujuh, bahkan terjadi dua pertandingan dalam satu minggu.

Pekan keenam dimulai pada Selasa (23/8/2022) sedangkan pekan ketujuh dimulai tiga hari setelahnya, yakni Sabtu (27/8/2022).

Jeda ini membuat tim memiliki persiapan sangat mepet.

Bagi yang beruntung bisa mendapatkan lima hari persiapan.

Tapi yang mendapatkan jatah main awal pada pekan ketujuh, jedanya hanya tiga hari.

Jadwal yang terlalu padat seperti dua pekan sebelumnya berisiko jika diterapkan sistem kompetisi home dan away.

Karena memangkas waktu istirahat dan membebani fisik pemain.

Hal itulah yang dijelaskan dokter tim Arema FC, dr Nanang Tri Wahyudi Sp.K.O.

Dikatakannya, jadwal pertandingan sebelum pekan keenam dan ketujuh sebenarnya sudah cukup ideal.

Jadwal tersebut sudah diperhitungkan dengan toleransi pembagian waktu saat pertandingan malam.

"Kalau pertandingan malam biasanya pelatih memberikan libur."

"Kalaupun ada latihan recovery pasti sorenya."

"Jadi tidurnya tetap cukup," kata Nanang Tri Wahyudi, dikutip SURYAMALANG.COM dari Kompas.com.

"Kalau ini sih agak terjaga karena pertandingannya seminggu sekali jadi ada libur."

"Kalau empat hari sekali ya kasihan," imbuhnya.

Nanang Tri Wahyudi melanjutkan, istirahat efektif adalah waktu di mana pemain benar-benar dibebaskan dari kegiatan.

Sementara jika away, istirahat di dalam perjalanan dimasukkan ke dalam kategori waktu berkegiatan.

Sebab pemain tidak benar-benar rileks untuk memulihkan kondisi.

"Hitungannya itu dua hari untuk perjalanan dan perjalanan itu jangan dianggap sebagai libur karena tidak dalam kondisi libur itu," tegas dokter yang tergabung anggota PDSKO (Perhimpunan Dokter Spesialis Olahraga).

"Libur itu kan asumsinya rileks tidak ada beban fisik, ini kan tidak."

"Perjalanan itu kan walaupun tidak lari tetapi tubuh diam untuk duduk, itu lebih tidak sehat daripada tidak latihan," pungkasnya.

Update Google News SURYAMALANG.COM

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved