Berita Arema Hari Ini
Tiket Arema FC Vs Persebaya 42 Ribu Ludes, Ini Upaya Panpel Hadapi Calo di Pertandingan Derby Jatim
Update tiket Arema FC jelang melawan Persebaya di pertandingan Derby Jatim Liga 1 2022, Sabtu (1/10/2022).
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Eko Darmoko
"Kalau ada yang menjual di atas Rp 60 ribu maka akan ada penanganan tersendiri bagi mereka-mereka yang menjual di atas harga yang sudah ditentukan," kata Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris, Kamis (29/9/2022).
Lebih lanjut, Abdul Haris mengimbau untuk para calo menjual tiket, agar menjual tiket dengan harga tertinggi yang sudah ditentukan, ini tak lain agar Aremania tak dirugikan dengan membeli tiket terlalu mahal.
"Kalau dijual dengan harga selangit tentu akan rugi karena penjual tiket tidak laku-laku karena kemahalan," jelasnya.
Head to Head
Pertemuan dua raksasa asal Jawa Timur, Arema FC dan Persebaya Surabaya, menjadi salah satu laga yang paling ditunggu pecinta bola di Tanah Air.
Laga bertajuk Derby Jatim ini selalu hadir dalam tensi tinggi dan atmosfer panas, serta sarat gengsi.
Singo Edan dan Bajul Ijo selalu tampil habis-habisan di lapangan demi mengukuhkan diri sebagai yang terbaik di Jawa Timur.
Tak hanya di dalam lapangan, atmosfer panas juga terasa di luar lapangan lantaran perseteruan dua kelompok suporter.
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa ketidak-harmonisan menyelimuti Aremania (suporter Arema FC) dan Bonek (suporter Persebaya Surabaya).
Aremania dan Bonek merupakan dua basis kelompok suporter terbesar di Jawa Timur.
Eksistensi Aremania dan Bonek menambah Derby Jatim ini bertambah sangar.
Di era Liga 1, Arema dan Persebaya Surabaya sudah bertemu sebanyak enam kali sejak musim 2018 (tiga musim).
Di musim 2017, Persebaya Surabaya mengawali kompetisi dari kasta kedua (Liga 2) setelah statusnya pulih pasca 'dikubur' oleh federasi dan operator.
Juara Liga 2 2017, Persebaya pun promosi ke Liga 1 di musim 2018.
Sejak musim 2018 hingga 2021, Persebaya Surabaya sudah bertemu Arema FC sebanyak enam kali (kompetisi vakum di kurun 2020-2021 karena pandemi).