TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA

2 Mantan Pelatih Singo Edan Berduka untuk Korban Arema Vs Persebaya, Sesalkan Kejadian di Kanjuruhan

Dua mantan pelatih Arema FC, Robert Alberts dan Mario Gomez berikan komentarnya terkait tragedi Arema Vs Persebaya.

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM/Instagram @mariogomezdt @robertrenealberts
Robert Alberts dan Mario Gomez komentari tragedi Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Inilah komentar mantan pelatih Arema FC terkait tragedi Arema Vs Persebaya yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022).

Seperti diketahui tragedi Arema Vs Persebaya yang menewaskan ratusan nyawa Aremania saat ini menjadi sorotan pecinta tanah air

Di antaranya ialah dua mantan pelatih Arema FC, Robert Alberts dan Mario Gomez yang juga berikan komentarnya terkait tragedi tersebut.

Seperti diwartakan sebelumnya terdapat 125 orang meninggal dunia seusai laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan.

Selain Aremania, terdapat aparat kepolisian yang menjadi korban meninggal dunia di markas Singo Edan tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Robert Alberts dan Mario Gomezt memberi komentar melalui postingan terkini akun Instagram mereka masing-masing pada Minggu (2/10/2022).

Pelatih berkebangsaan Belanda tersebut memposting foto sebuah warna hitam dan tampak tak bisa berkata-kata atas tragedi mengerikan di Stadion Kanjuruhan itu.

"No words can describe (tidak ada kata yang bisa menggambarkan,-red)," tulis Robert Alberts dengan nama akun Instagram @robertrenealberts.

Sementara Mario Gomez mengucapkan ucapan duka kepada korban jiwa yang meninggal di Tragedi Kanjuruhan.

Tak lupa, juru taktik berkebangsaan Argentina tersebut menuliskan hastag #malangberduka dan #kanjuruhanberduka.

"Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada seluruh korban tragedi di Stadion Kanjuruhan semalam," tulis Mario Gomez.

Komentar Robert Alberts dan Mario Gomez terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan. (Kolase Instagram @robertrenealberts dan @mariogomezdt)
Komentar Robert Alberts dan Mario Gomez terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan. (Kolase Instagram @robertrenealberts dan @mariogomezdt) 

Diketahui, Robert Alberts dan Mario Gomez pernah menukangi Arema FC di dua periode yang berbeda.

Robert Alberts menukangi Arema Indonesia pada musim 2019/2010 dan mempersembahkan trofi bergengsi pada musim itu.

Di musim tersebut, Robert Alberts memberikan trofi Indonesia Super League.

Sementara Mario Gomez melatih Arema FC di tahun 2020.

Mario Gomez hanya seumur jagung membesut klub kebanggaan warga Kota Malang dan Aremania serta Aremanita tersebut.

Pelatih yang membesut Borneo FC tak memberikan satu pun trofi untuk Arema FC.

Trending di Twitter

Tragedi kerusuhan kelam di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022), langsung trending di Twitter hingga kalahkan laga Persib Bandung dan Persija Jakarta.

Update per Minggu (2/10/2022), kerusuhan yang terjadi di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya langsung trending di Twitter hingga mencapai lebih dari 21 ribu Tweets per pukul 08.00 WIB.

Tentu, jumlah itu berpotensi akan terus bertambah seiring dengan update terkini imbas dari kerusuhan di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Bahkan, angka itu telah melebihi tweets laga panas Liga 1 2022 antara Persib Bandung kontra Persija Jakarta.

Laga Persib Bandung vs Persija Jakarta hanya berada di angka lebih dari 5 ribu tweets di waktu yang sama.

Angka itu juga berpotensi naik karena imbas laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang ricuh berdampak pada diberhentikannya gelaran Liga 1 2022 selama satu pekan.

Menyusul di bawah laga Persib Bandung dan Persija jakarta, ada Arema yang trending di angka lebih dari 9 ribu.

Kericuhan laga Arema FC vs Persebaya Surabaya trending di Twitter per Minggu (2/10/2022) hingga kalahkan laga Persib Bandung dan Persija Jakarta. (Twitter)
Kericuhan laga Arema FC vs Persebaya Surabaya trending di Twitter per Minggu (2/10/2022) hingga kalahkan laga Persib Bandung dan Persija Jakarta. (Twitter) 

Di sisi lain, update terkini kericuhan laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Komdis PSSI, Erwin Tobing menjelaskan sanksi terberat yang bisa saja dijatuhkan kepada Singo Edan imbas kerusuhan tersebut.

Erwin menjelaskan sanksi terberat yang bisa diberikan kepada Arema FC imbas kerusuhan yang terjadi di laga kontra Persebaya.

"Setelah mendapat laporan dari PT Liga Indonesia Baru, kami segera menyidangkan kasus ini. Arema bisa jadi dalam sisa pertandingan kompetisi BRI Liga 1 musim ini tidak diperkenankan menjadi tuan rumah. Selain itu sanksi lainnya juga menanti," kata Erwin, dilansir dari situs resmi PSSI.

Di sisi lain, Erwin belum bisa memastikan berapa korban yang meninggal dan terluka dalam tragedi ini.

Namun, jika ada korban yang meninggal, ia memastikan hal itu sudah menjadi ranah pidana dan akan segera ditindaklanjuti oleh kepolisian.

"Kita dukung aparat Kepolisian untuk menindaklanjuti insiden ini. Siapapun yang salah harus dihukum," tutur Erwin.

Erwin juga memastikan ia dan tim dati PSSI akan segera bertolak ke Malang untuk mencari tahu kejadian yang sebenarnya.

Hal itu diperuntukkan agar saat sidang komdis dapat diputuskan hukuman apa yang harus dijatuhkan kepada Arema FC sesuai dengan kronologi dan kejadian yang terjadi.

Update Google News SURYAMALANG.COM

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved