TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA

Kesaksian Abel Camara Lihat Langsung Tragedi Arema: Kami Melihat Darah, Sepatu, Pakaian Berceceran

Abel Camara ceritakan kesaksian dirinya lihat secara langsung tragedi Arema Vs Persebaya yang terjadi Sabtu, (1/10/2022) kemarin.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM/Purwanto
Potret Abel Camara (KIRI) dan suasana saat tragedi kerusuhan Arema (KANAN) 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Striker Arema FC Abel Camara ceritakan kesaksiaan dirinya yang secara angsung mengalami tragedi Arema Vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022) lalu. 

Kesaksian Abel Camara lihat secara langsung tragedi Arema yang terjadi di Stadion Kanjuruhan tersebut membuat dirinya sangat terpukul melihat suporter Singo Edan. 

Bahkan, Abel Camara secara langsung melihat darah, sepatu hingga pakaian berceceran saat tragedi Arema itu berlangsung. 

Abel Camara menceritakan bagaimana kengerian yang dialaminya saat kericuhan di Stadion Kanjuruhan yang memakan 125 korban jiwa meninggal dunia.

Penyerang asal Guinea-Bissau itu mengatakan, panasnya tensi pertandingan antara Arema vs Persebaya memang sudah terasa bahkan sepekan sebelum pertandingan.

Bahkan, pemain yang baru di musim ini bermain di Indonesia itu menjelaskan, bagi suporter pertandingan tersebut layaknya urusan hidup dan mati.

“Ini pertandingan derbi klasik dan sepekan sebelumnya ketegangannya sudah terasa, bahwa pertandingan ini bukan sekadar mencari tiga angka," ucap Abel dikutip dari media Portugal, Maisfutebol, Minggu (2/10/2022).

"Bagi mereka (suporter), pertandingan ini semacam urusan hidup dan mati bagi mereka. Kami boleh kalah dari tim mana saja, kecuali yang ini," tambahnya.

Dan benar saja, Arema FC yang bermain di kandang harus keok dari Persebaya dengan skor 2-3.

Para pemain Singo Edan yang tahu pendukung pasti kecewa dengan hasil ini lalu menghampiri tribun penonton untuk meminta maaf.

Namun keadaan justru mulai ricuh saat suporter mulai menyerbu ke lapangan dan pemain pun harus diamankan menuju ruang ganti.

Saat di ruang ganti inilah, Abel menceritakan mulai mendengar suara tembakan gas air mata dan melihat banyak suporter berdesakan.

Dia juga mengatakan ada tujuh hingga delapan suporter yang meninggal di hadapannya.

"Pertandingan berlangsung tegang. Ketika kami kalah, kami meminta maaf kepada suporter. Mereka mulai memanjat pagar pembatas, kami segera menuju ruang ganti," tuturnya.

"Kemudian kami mendengar suara tembakan dan orang-orang yang berdesakan. Di ruang ganti ada beberapa orang yang terkapar akibat terkena gas air mata. Mereka meninggal di hadapan kami. Ada sekitar tujuh hingga delapan orang yang meninggal," ungkap Abel.

Akibat kericuhan itu, para pemain Arema harus tertahan di Stadion Kanjuruhan selama empat jam sebelum bisa keluar area.

Namun kengerian tak sampai di situ. Saat keluar dari stadion, pemain berusia 32 tahun itu melihat sisa-sisa kericuhan seperti darah dan pakaian yang berceceran hingga bus serta mobil polisi yang terbakar.

"Kami bertahan di ruang ganti sekitar tiga hingga empat jam sebelum petugas mengusir orang-orang keluar."

"Ketika kami pergi dan situasi sudah lumayan mereda, kami melihat darah, sepatu, pakaian berceceran di stadion. Ada juga bus dan mobil polisi yang terbakar," ujarnya. 

Mengutip Kompas.tv, 'Penyerang Arema Abel Camara Ceritakan Kengerian Tragedi Kanjuruhan: Mereka Meninggal di Hadapan Kami'.

Carlos Fortes Berduka untuk Korban Arema Vs Persebaya

Pemain PSIS Semarang, Carlos Fortes ikut berduka untuk korban Arema Vs Persebaya akibat kerusuhan Sabtu, (1/10/2022).

Sebagai mantan pemain Arema FC, Carlos Fortes tentu punya kedekatan khusus pada para korban Arema Vs Persebaya yang rata-rata adalah Aremania. 

Tidak saja sedih atas tragedi Arema Vs Persebaya, namun Carlos Fortes juga berupaya menguatkan Abel Camara dan Sergio Silva. 

Selain Abel Camara dan Sergio Silva, Carlos Fortes juga memberi semangat untuk Adilson Maringa dan Felipe Americo. 

Nama-nama yang disebut Carlos Fortes tersebut adalah para pemain Arema FC dan asisten pelatih Kiper Arema

Abel Camara, Sergio Silva dan Adilson Maringa merupakan pemain sedangkan Felipe Americo adalah asisten pelatih Kiper. 

Lewat Instagram Story-nya, Carlos Fortes mengunggah foto lapangan sepak bola sambil menulis duka atas tragedi Arema Vs Persebaya. 

Postingan Carlos Fortes atas tragedi Arema Vs Persebaya beri pesan khusus untuk Abel Camara
Postingan Carlos Fortes atas tragedi Arema Vs Persebaya beri pesan khusus untuk Abel Camara (Instagram @carlosfortes99oficial/@abel_camara30)

Dalam Bahasa Inggris, Carlos Fortes mengatakan jika ratusan korban yang meninggal tidak seharusnya terjadi dalam sepak bola. 

Menurut Carlos Fortes, sepak bola hanya permainan yang tidak sepadan dengan sebuah pengorbanan. 

Untuk itu, Carlos Fortes memberikan pesan khusus kepada Abel Camara, Sergio Silva, Adilson Maringa dan Felipe Americo.

Carlos Fortes menekankan agar rekan-rekannya di Arema FC itu tidak menyalahkan diri sendiri. 

'Lebih dari 150 orang mati karena permainan saya? itu bukan Indonesia yang saya tahu, ini membuat saya berpikir jika itu sepadan dengan semua pengorbanan. Sepak bola hanyalah permainan. Tetap kuat guys' tulis Carlos Fortes Minggu, (2/10/2022).

'More than 150 dead's because of I game? that's not the Indonesia I know, this makes me think if it's worth of all sacrifices. Football is just a game. Keep strong guys' bunyi teks dalam Bahasa Inggris yang ditulis Carlos Fortes. 

Postingan Carlos Fortes itu kemudian di-repost oleh Abel Camara sambil menyematkan simbol pita hitam tanda duka. 

  • Kesaksian Suporter 

Sementara itu ada pasangan suami istri (pasutri) Muhammad Yulianton (40) dan Devi Ratnasari (30) yang tewas dalam tragedi Arema Vs Persebaya 

Pasutri asal Jalan Bareng Raya 2G, Kota Malang itu nonton bersama anaknya, Muhammad Alfiansyah (11). 

Saudara korban, Doni (43) mengatakan sebanyak 20 warga RT 14/RW 8 Kelurahan Bareng, menonton pertandingan tersebut di stadion.

"Kami menonton di tribune 14," ujar Doni kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (2/10/2022).

Setelah pertandingan berakhir, kondisi ricuh di dalam stadion.

Awalnya, kericuhan terjadi di tengah lapangan.

Tak lama kemudian kericuhan mengarah ke bagian tribune penonton.

"Petugas keamanan menembakkan gas air mata ke arah tribune 12. Karena angin, asap dari gas air mata itu mengarah ke tribune 14. Asap itu membuat perih mata, dan para penonton di tribune 14 langsung berhamburan turun untuk segera keluar stadion," jelasnya.

Suporter Arema FC, Aremania turun kedalam stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.
Suporter Arema FC, Aremania turun kedalam stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. (SURYA/Purwanto)

Doni langsung menggendong anaknya, dan segera mengikuti suporter lain untuk keluar stadion.

"Saya berhenti sebentar di pintu keluar stadion. Tiba-tiba Alfiansyah menghampiri saya. Anak itu mengatakan orang tuanya masih di dalam stadion," bebernya.

Tak lama kemudian Doni melihat Yulianton dan Devi sedang dipinggirkan keluar stadion, dan dibawa ke RS Teja Husada.

Doni menduga dua orang itu meninggal akibat terinjak-injak suporter lain yang hendak keluar dari stadion.

Alfiansyah selamat setelah minta pertolongan ke polisi.

"Kemungkinan saudara saya jatuh dari tangga tribune, lalu terinjak-injak suporter lain. Wajah jenazah sudah pucat membiru," ungkapnya.

Doni menerangkan Devi baru pertama kali menyaksikan pertandingan di Stadion Kanjuruhan.

Sedangkan Yulianton sudah sering menonton sebelumnya.

"Dua jenazah sampai di rumah duka sekitar Subuh. Jenazah dimakamkan di TPU Mergan sekitar pukul 09.00 WIB," tandasnya. (Kukuh Kurniawan/Sarah)

 

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved