TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA
Sergio Silva Saksi Mata Aremania Meninggal di Tragedi Arema Vs Persebaya, Penuh Jeritan dan Darah
Situasi mengerikan itu membuat Sergio Silva syok lantara penuh dengan jeritan para suporter, Aremania.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Bek Arema FC, Sergio Silva jadi saksi mata Aremania meninggal di tragedi Arema Vs Persebaya.
Situasi mengerikan itu membuat Sergio Silva syok lantara penuh dengan jeritan para suporter, Aremania.
Tak hanya itu, Sergio Silva juga menyaksikan satu per satu korban Arema Vs Persebaya berjatuhan dari darah berceceran hingga meninggal dunia.
Kejadian tersebut berlangsung setelah laga Arema Vs Persebaya berakhir dengan skor 2-3.
Menurut Sergio Silva, para pemain Arema FC memilih masuk ke ruang ganti saat suporter mulai masuk ke lapangan.
Padahal para pemain Arema FC sebenarnya berencana berjalan di sekitar stadion untuk memberikan penghormatan kepada para suporter.
"Meski kalah, kami (berencana) akan berjalan-jalan di sekitar stadion untuk menghormati para suporter. Langkah itu terhenti di tengah lapangan," beber Sergio Silva.
"Kami melihat indikasi beberapa suporter (masuk) ke lapangan. Saya pikir banyak yang datang untuk memberi dukungan dan bukan untuk menyerang. Tetapi lebih baik pergi ke ruang ganti."
Setelah masuk ke ruang ganti, para pemain Arema FC tidak tahu banyak tentang kondisi yang terjadi di luar.
Mereka juga tidak merasa benar-benar aman di dalam ruang ganti tersebut.
"Kami menghabiskan empat atau lima jam di ruang ganti, dijaga dengan meja dan kursi yang menahan pintu," terangnya.
Lebih lanjut, Sergio Silva mengungkapkan kerabat dari salah satu oficial Arema FC turut meninggal dunia dalam tragedi tersebut.
Ia membeberkan momen mengerikan yang terjadi di stadion tersebut.
"Semua orang yang tewas dan terluka dievakuasi. Beberapa orang meninggal di dekat pemandian. Kami juga tahu kerabat salah satu asisten kami meninggal," katanya.
"Saya hanya bisa menyebutkan skenario mengerikan, kehancuran, perang, mobil polisi terbakar, semuanya rusak, koridor penuh dengan darah, sepatu orang-orang. Tidak ada hubungannya dengan sepak bola." tutupnya.
Seperti dilansir dari Tribunnews: Bek Arema FC Cerita Detik-detik Sebelum Rusuh, Tak Yakin Suporter Menyerang hingga Lihat Momen Horor
Tak hanya Sergio Silva, Adam Alis juga menjadi saksi mata Aremania meninggal di pelukan pemain.
Situasi mengerikan itu membuat Adam Alis syok karena kerusuhan setelah laga berlangsung begitu cepat.
Satu per satu korban akibat tragedi Arema Vs Persebaya berjatuhan dari luka-luka hingga meninggal dunia.
Pertandingan yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang tersebut sejatinya digelar tanpa suporter lawan dan hanya ditonton oleh Aremania.
Arema FC yang menjamu Persebaya di pekan 11 Liga 1, Sabtu (1/10/2022) menelan kekalahan dengan skor akhir 2-3.
Seusai peluit tanda pertandingan berakhir ditiup, para pemain Persebaya langsung berlari masuk ke ruang ganti.
Sementara para pemain Arema FC tetap berada di tengah lapangan sambil minta maaf kepada Aremania.
Tidak berselang lama, ada beberapa Aremania yang masuk ke dalam lapangan untuk memberi kritik dan semangat kepada pemain-pemain Arema FC.
Aksi itu mengundang banyak lagi Aremania yang turun ke lapangan sehingga membuat suasana tidak terkendali.
Melihat aksi itu kepolisian langsung memukul mundur Aremania agar kembali ke tribune penonton.
Apa yang dilakukan aparat sepertinya sia-sia hingga langsung melepaskan gas air mata ke Aremania termasuk ke arah tribune penonton.
Aremania yang berada di tribune penonton langsung panik dan berdesak-desakan untuk segera keluar dari Stadion.
Sementara Aremania yang berada di lapangan juga memanas hingga berusaha mencari pertolongan termasuk ke beberapa pemain Arema FC.
Adam Alis yang kala itu sedang berada di ruang ganti kaget melihat situasi di luar dan mengaku jika kejadian itu sangat cepat.
"Masih teringat di pikiran pemain sampai sekarang. Semua melihatnya di dalam ruangan dan suasana begitu mengerikan," kata Adam Alis dikutip dari BolaSport grup Suryamalang Senin, (3/10/2022).
Ada sekitar 20 Aremania yang dibawa masuk ke dalam ruang ganti pemain.
Kondisi Aremania itu bermacam-macam, ada yang masih hidup dan sudah meninggal dunia.
Bahkan ada juga Aremania yang harus meninggal di pelukan pemain.
Adam Alis juga menyebut ada dua permintaan khusus dari Aremania ketika di ruang ganti pemain.
Aremania meminta air dan oksigen karena perih dengan gas air mata.
Sontak para pemain Arema FC langsung memberi bantuan tersebut demi meringankan luka Aremania.
"Beberapa suporter yang masuk ke ruang pemain dalam kondisi tidak baik-baik saja."
"Mereka meminta air dan oksigen," ucap Adam Alis.
Akibat tragedi itu sebanyak 125 Aremania meninggal dan sekaligus jadi tragedi terbesar kedua di dunia kasus meninggalnya banyak suporter dalam sepak bola.
Arema FC langsung mendapatkan hukuman larangan bermain di Malang dan tanpa penonton selama satu musim.
Artikel BolaSport 'Ada yang Sudah Meninggal, Aremania Sempat Minta Dua Permintaan Kepada Pemain Arema FC di Ruang Ganti'.
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com