Berita Arema Hari Ini

Berita Arema Hari Ini Populer: Trauma Pemain pada Sepak Bola, Gas Air Mata Bikin Pendarahan Mata

Trauma pemain pada sepak bola pasca tragedi Kanjuruhan, efek gas air mata bikin pendarahan mata pada korban luka, intip berita Arema hari ini populer

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Eko Darmoko
Instagram @aremafcofficial/Suryamalang|Kukuh
Kiper Arema FC, Adilson Maringa (tengah dan kiri), Raffi Atha Dziaulhamdi (kanan) korban gas air mata dalam berita Arema hari ini populer Minggu 9 Oktober 2022 

Kendati demikian, Ali Rifki salut karena beberapa pemain mau menyambangi keluarga korban dan mengesampingkan kondisi mentalnya.

"Tim hari ini, kemarin, saya video call, beberapa tetap berusaha untuk menjaga kondisi, mental," kata Ali Rifki.

"Mereka juga tertekan dengan tragedi kemarin, banyak yang shock, tetapi ada juga yang selalu turun ke keluarga korban," tambahnya.

Rasa trauma yang dirasakan oleh para pemain Arema FC ini harus disikapi dengan cermat.

Kejadian memilukan yang terjadi di Kanjuruhan ini rasanya akan terus terngiang-ngiang di kepala mereka sepanjang hayat.

"Kami membuat suatu statement agar ditunda sampai ada evaluasi kepastian sepak bola berjalan dengan aman.

Ini bukan hanya karena simpati dan empati dari pemain lain tetapi juga karena psikologis terutama pemain Arema," ungkap Muhammad Hardika Aji, CEO APPI dilansir dari kanal YouTube Mata Najwa.

"Tidak mungkin dalam satu minggu, mereka sembuh (secara psikologis). Bagaimana bisa mereka melihat kembali tribun, stadion, rumput dan locker room, disaat mereka melihat jenazah saat itu," tegasnya.

Mengutip BolaSport grup Suryamalang 'Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Skuad Arema FC Bakal Dapat Pendamping Psikologis'.

2. Gas Air Mata Bikin Pendarahan Mata

Sudah sepekan lebih Tragedi Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan Aremania, namun trauma dan luka masih dirasakan para korban selamat hingga sekarang.

Saat Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF)  tiba di Malang dan mendatangi sejumlah korban, TGIPF menemukan fakta banyak korban mengalami pendarahan dalam mata, sesak napas, dan batuk-batuk akibat gas air mata.

"Fabianca Cheendy Chairun Nisa (14 tahun) yang mengalami pendarahan dalam mata, sesak napas, dan batuk-batuk."

"Retina matanya sampai detik ini tidak ada warna putihnya."

"Juga menemui dua bersaudara Rafi Atta Dzia'ul Hamdi (14) dan kakaknya Yuspita Nuraini (25)."

Sumber: Surya Malang
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved