Berita Arema Hari Ini
Berita Arema Hari Ini Populer: Trauma Pemain pada Sepak Bola, Gas Air Mata Bikin Pendarahan Mata
Trauma pemain pada sepak bola pasca tragedi Kanjuruhan, efek gas air mata bikin pendarahan mata pada korban luka, intip berita Arema hari ini populer
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Simak berita Arema hari ini populer tentang trauma pemain Singo Edan terhadap sepak bola pasca tragedi Kanjuruhan.
Selain itu, efek gas air mata yang menimpa korban tragedi Kanjuruhan hingga mengalami pendarahan mata akan dibahas di berita Arema hari ini populer.
Seperti diberitakan sebelumnya, para pemain Arema FC turut jadi saksi kengerian pasca laga Arema Vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022) lalu.
Berada di lokasi yang sama, pemain Arema FC juga menyaksikan korban meninggal dunia berjatuhan di ruang ganti pemain Arema FC.
Ruang ganti menjadi saksi kelam tempat para korban dievakuasi saat Aremania hilang kesadaran karena berdesak-desakan ditambah lagi ada gas air mata.
Wajar saja jika pemain Arema FC merasakan trauma mendalam atas tragedi yang merenggut 131 korban jiwa tersebut.
Berikut rangkuman berita Arema hari ini populer selengkapnya.
1. Trauma Pemain Singo Edan pada Sepak Bola
Ali Rifki, Manajer Arema FC berencana mengumpulkan pemain Arema FC untuk menanyakan kondisi mental masing-masing.
Kendati demikian, Ali Rifki ingin menyelesaikan urusan dengan keluarga korban tragedi Kanjuruhan terlebih dahulu.
"Nanti setelah kami (manajemen Arema FC) menangani keluarga korban," ucap Ali Rifki mengutip Bolasport.com grup Suryamalang pada Jumat (7/10/2022).
"Kami akan mengumpulkan seluruh tim dan akan kami tanyakan satu per satu," tambahnya,
"Akan kami bantu apabila terjadi apa-apa dengan mental mereka," jelasnya.
Ali Rifki mengaku sempat komunkasi dengan beberapa pemain Arema FC untuk memastikan mentalnya.
Ternyata beberapa pemain Arema FC mengalami syok akibat menyaksikan langsung korban meninggal dalam tragedi Kanjuruhan.
Kendati demikian, Ali Rifki salut karena beberapa pemain mau menyambangi keluarga korban dan mengesampingkan kondisi mentalnya.
"Tim hari ini, kemarin, saya video call, beberapa tetap berusaha untuk menjaga kondisi, mental," kata Ali Rifki.
"Mereka juga tertekan dengan tragedi kemarin, banyak yang shock, tetapi ada juga yang selalu turun ke keluarga korban," tambahnya.
Rasa trauma yang dirasakan oleh para pemain Arema FC ini harus disikapi dengan cermat.
Kejadian memilukan yang terjadi di Kanjuruhan ini rasanya akan terus terngiang-ngiang di kepala mereka sepanjang hayat.
"Kami membuat suatu statement agar ditunda sampai ada evaluasi kepastian sepak bola berjalan dengan aman.
Ini bukan hanya karena simpati dan empati dari pemain lain tetapi juga karena psikologis terutama pemain Arema," ungkap Muhammad Hardika Aji, CEO APPI dilansir dari kanal YouTube Mata Najwa.
"Tidak mungkin dalam satu minggu, mereka sembuh (secara psikologis). Bagaimana bisa mereka melihat kembali tribun, stadion, rumput dan locker room, disaat mereka melihat jenazah saat itu," tegasnya.
Mengutip BolaSport grup Suryamalang 'Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Skuad Arema FC Bakal Dapat Pendamping Psikologis'.
2. Gas Air Mata Bikin Pendarahan Mata
Sudah sepekan lebih Tragedi Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan Aremania, namun trauma dan luka masih dirasakan para korban selamat hingga sekarang.
Saat Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tiba di Malang dan mendatangi sejumlah korban, TGIPF menemukan fakta banyak korban mengalami pendarahan dalam mata, sesak napas, dan batuk-batuk akibat gas air mata.
"Fabianca Cheendy Chairun Nisa (14 tahun) yang mengalami pendarahan dalam mata, sesak napas, dan batuk-batuk."
"Retina matanya sampai detik ini tidak ada warna putihnya."
"Juga menemui dua bersaudara Rafi Atta Dzia'ul Hamdi (14) dan kakaknya Yuspita Nuraini (25)."
"Sang adik mengalami pendarahan dalam mata dan kakaknya sampai detik ini masih batuk dan sesak napas," kata Akmal Marhali, salah seorang anggota TGIPF, Minggu (9/10/2022).
"Begitu juga M Iqbal (16 tahun) yang juga mengalami pendarahan dalam mata serta luka-luka di kaki dan pinggang akibat terinjak-injak."
"Sementara Ahmad Afiq Aqli asal Jember masih dirawat dengan mata merah, kaki dan tangan patah."
"Semua gara-gara gas air mata," tambahnya.
Lebih lanjut Akmal mengatakan, saat ini korban yang mengalami luka ringan sebanyak 507 orang, luka sedang 45 orang, dan luka berat sebanyak 23 orang
Sementara korban yang masih menjalani rawat inap sebanyak 36 orang.
"Para korban luka harus menjalani perawatan intensif."
"Bukan cuma soal luka jasmani, tapi juga luka rohani."
"Trauma healing menjadi salah satu yang menghantui."
"Karena itu, pihak-pihak terkait harus memberikan perhatian khusus."
"Karena mereka korban hidup pastinya akan mengalami guncangan psikologis yang perlu pendampingan agar bisa menjalani hidup dengan normal," jelasnya.
3. Simpati Masyarakat Terus Berdatangan
Simpati masyarakat terus berdatangan ke posko Tim Gabungan Aremania yang terletak di Gedung KNPI Kota Malang, Jalan Kawi, Kecamatan Klojen.
Simpati itu diberikan, untuk memberikan semangat dalam mengusut tuntas tragedi Stadion Kanjuruhan.
Anggota Tim Gabungan Aremania, Anwar mengatakan, simpati masyarakat baik dari Malang Raya maupun luar Malang sangat luar biasa.
"Simpati yang diberikan masyarakat luar biasa. Bahkan, suporter Persija Jakarta yaitu The Jak dan Brajamusti (suporter PSIM Jogja) juga datang kesini, termasuk dari teman-teman mahasiswa," ujarnya kepada TribunJatim.com, Minggu (9/10/2022).
Selain itu, Tim Gabungan Aremania juga telah menerima bantuan donasi dana dari berbagai pihak yang ikut bersimpati terhadap tragedi Stadion Kanjuruhan.
Nantinya, donasi dana itu segera diberikan dan disalurkan kepada korban tragedi Stadion Kanjuruhan.
"Dengan secepatnya kita salurkan, tentu langsung kepada korban. Dan bantuan donasi berupa dana ini, tidak ada sepeserpun yang dipotong," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga menambahkan. Bahwa posko Tim Gabungan Aremania dibuka selama 24 jam.
"Apabila ada saksi atau korban dari Tragedi Stadion Kanjuruhan yang ingin melapor, silahkan datang kesini. Kami selalu membuka pintu 24 jam," pungkasnya.
Ikuti berita Arema FC, berita Arema hari ini, berita Arema dan berita Arema populer lainnya.
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com
(Suryamalang|Dya Ayu/Kukuh Kurniawan/BolaSport|Abdul Rohman)