TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA
Kabar Terbaru Pemain Arema FC Usai Kena Mental Tragedi Kanjuruhan, Javier Roca Susun Program Khusus
Ini kabar terbaru pemain Arema FC seusai kena mental tragedi Kanjuruhan, Javier Roca susun program khusus, apa saja?
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Kabar para pemain Arema FC setelah kena mental imbas tragedi Kanjuruhan diungkap Javier Roca.
Sebagai pelatih Arema FC, Javier Roca menjelaskan program khusus yang akan dijalani para pemain Singo Edan.
Ratusan Aremania yang meninggal di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10) lalu diketahui menimbulkan trauma di benak pemain.
Menyaksikan langsung korban meninggal bahkan melakukan evakuasi, para pemain Arema FC ikut jadi saksi mata kengerian di Kanjurahan saat itu.
Manajer tim Arema FC, Ali Rifki mengaku sempat komunkasi dengan beberapa pemain demi memastikan mentalnya.
Dari temuan Ali Rifki, beberapa pemain mengalami syok akibat menyaksikan langsung korban meninggal dalam tragedi Kanjuruhan.
Kendati demikian, Ali Rifki salut karena beberapa pemain mau menyambangi keluarga korban dan mengesampingkan kondisi mentalnya.
Kini langkah penting diambil Arema FC untuk meredakan luka batin yang dialami para pemain selepas tragedi Kanjuruhan.
Langkah tersebut adalah sesi trauma healing untuk pemain, tim pelatih dan ofisial.
“Ya, ada [trauma healing]. Minggu ini tim sudah mulai ada sesi bersama psikolog. Ada sesi yang individual dan grup,” kata Javier Roca dikutip dari laman resmi PT LIB Senin, (10/10/2022).
Keputusan ini diambil, mengingat pemain, pelatih dan official tim melihat langsung kejadian.
Javier Roca menilai, sesi trauma healing akan sangat penting supaya tim bisa bangkit kembali dan bekerja sebagai sebuah tim menyongsong sisa kompetisi yang akan digelar kembali.
“Ini penting supaya kami bisa kembali lebih fokus untuk beraktivitas secara normal"
"Tapi saya tahu bahwa kita selamanya tetap punya luka di hati yang paling penting, kita harus sadar untuk terus hidup dengan luka ini,” tuturnya.
Sampai saat ini, Arema FC meliburkan seluruh aktivitas latihan tim akibat masih terpukul dengan kejadian tersebut.
Tim menyempatkan untuk berdoa di stadion Kanjuruhan dan menyambangi korban-korban selamat dari tragedi Kanjuruhan.
Belum ada pertemuan tim seusai kejadian memilukan tersebut.
Namun Javier Roca menjelaskan, secepatnya akan ada rapat tim lagi setelah seluruh pemain selesai dengan agendanya masing-masing.
“Senin (10/10) dan Selasa (11/10) ini masih ada pemain yang ke rumah duka. Setelah itu kita baru akan kumpul untuk bahas program ke depan,” pungkas pelatih asal Chile itu.
Selain para pemain Arema FC, tragedi Kanjuruhan juga membuat trauma mantan pemain Persib yang kini berseragam Persija, Tony Sucipto.
Dalam acara bertajuk "Dari Kami untuk Malang", Tony Sucipto datang ditemani mantan rekannya di Persib Bandung, yakni Dedi Kusnandar.
Acara diskusi antar suporter yang digelar Sabtu (8/10/2022) tersebut juga didatangi Bobotoh, Jakmania, Aremania, dan Bonek.
Tony Sucipto mengaku bersedih atas terjadinya kerusuhan pasca laga Arema FC melawan Persebaya itu.
Tony Sucipto bahkan sempat merasa kehilangan semangat untuk bermain sepak bola setelah mendengar kabar terjadinya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.
"Kejadian kemarin apa yang kita rasakan itu jangankan Persebaya yang bermain melawan Arema saat itu" tutur Tony Sucipto mengutip TribunJabar grup Suryamalang.
"Kita saat latihan pun setelah melihat kejadian itu, kita rasanya sudah tidak bisa bermain bola lagi, sampai kesitu," imbuhnya.
Kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan menyalahi cita-cita Tony Sucipto yang ingin menghadirkan hiburan kepada suporter yang datang ke stadion untuk menonton sepak bola.
"Berpikir kita, kenapa kita bermain bola sampai ada kejadian seperti itu"
"Karena kita pemain sepak bola adalah untuk menghibur para suporter saat datang ke stadion," pungkas Tony Sucipto.

Tony Sucipto juga berharap kejadian di Stadion Kanjuruhan tersebut tidak akan terulang kembali di kancah sepak bola Indonesia di masa depan.
Eks rekan Tony Sucipto di Persib Bandung, Dedi Kusnandar, juga menceritakan trauma yang ia alami terkait tragedi iu.
Dedi Kusnandar langsung menelepon seluruh temannya yang berada di Arema FC setelah kejadian di stadion Kanjuruhan.
"Saya sangat sedih mendengar cerita teman-teman di sana," ujar Dedi Kusnandar.
"Mereka baru keluar dari stadion pukul empat subuh. Sampai-sampai mereka melihat para korban di ruang ganti," tambah Dedi Kusnandar.
"Kita hanya berniat untuk menghibur. Kita bermain untuk mempersatukan sepak bola"
"Tapi kalau ujung-ujungnya seperti itu, kita sebagai pemain tidak ada artinya bermain sepak bola," pungkas Dedi Kusnandar.
Artikel TribunJabar 'Mantan Pemain Persib Bandung Ini Tadinya Akan Berhenti Bermain Sepak Bola, Sikapi Tragedi Kajuruhan'
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com
(TribunJabar|Adi Ramadhan Pratama)