TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA
Kepentingan Iklan di Balik Laga Arema Vs Persebaya, Dugaan TGIPF Soal Jadwal Kick Off Tetap Malam
Daftar temuan TGIPF ada kepentingan iklan di balik laga Arema Vs Persebaya, dugaan jadwal kick off tetap malam
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
5. Gas air mata bersifat mematikan
Rhenald juga menyatakan tembakan gas air mata oleh personel Polri kepada Aremania bersifat mematikan.
Menurut dia, penggunaan senjata gas air mata oleh kepolisian pada dasarnya untuk meredam agresivitas massa, bukan senjata yang bersifat mematikan.
Akan tetapi, penggunaan gas air mata dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, tampak berbeda.
“Jadi (gas air mata) bukan senjata untuk mematikan, tapi senjata untuk melumpuhkan supaya tidak menimbulkan agresivitas,” ujarnya.
“Yang terjadi (di Kanjuruhan) adalah justru mematikan. Jadi ini tentu harus diperbaiki,” tutur dia.
Pihak Polri telah mengakui bahwa gas air mata yang ditembakkan personel kepolisian di Stadion Kanjuruhan sudah kedaluwarsa.
Terkait hal itu, Rhenald Kasali menegaskan, Polri melakukan penyimpangan dan pelanggaran karena menembakkan gas air mata yang kedaluwarsa.
Untuk itu, Rhenald mengingatkan bahwa posisi kepolisian saat ini bukanlah sebagai kepolisian yang berbasis militer, melainkan berbasiskan kepolisian sipil.
“Karena gas air mata itu, ingat ini adalah kalau kepolisian itu adalah sekarang ini bukan military police, bukan polisi yang berbasis militer, tapi ini adalah civilian police"
"Nah, maka polisi itu ditangankanani oleh kitab HAM,” imbuh dia.
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com
(Kompas|Achmad Nasrudin Yahya)