TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA

Tim Gabungan Aremania Gaungkan Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan, Soroti Gas Air Mata Pemicu Kematian

Tim Gabungan Aremania Gaungkan Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan, Soroti Gas Air Mata Pemicu Kematian

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Purwanto
Aremania ricuh di Stadion Kanjuruhan, buntut kekalahan Arema FC atas Persebaya Surabaya 2-3, Sabtu (1/10/2022) malam. 

Diduga, spanduk provokatif itu dipasang untuk memecahkan fokus tujuan usut tuntas Tragedi Stadion Kanjuruhan.

Posko Tim Gabungan Aremania yang terletak di Gedung KNPI Kota Malang, Jalan Kawi, Kecamatan Klojen.
Posko Tim Gabungan Aremania yang terletak di Gedung KNPI Kota Malang, Jalan Kawi, Kecamatan Klojen. (SURYAMALANG.COM/Kukuh)

Delapan tuntutan TGA

1. Mendesak dan menuntut semua pihak yang terlibat pada laga Liga 1 Arema FC vs Persebaya Surabaya tanggal 01 Oktober 2022 baik dari Institusi penyelenggara pertandingan, keamanan dan pemerintahan, untuk bertanggung jawab dan usut tuntas atas jatuhnya korban jiwa, luka, psikis dan segala kerugian yang disebabkan oleh tindakan kekerasan dan pelanggaran HAM yang terjadi dalam pertandingan tersebut.

2. Mendesak dan menuntut Tim Gabungan Independen Pencari Fakta yang dipimpin Prof Mahfud MD untuk bersikap terbuka, transparan, dan bekerja sama dengan TGA.

3. Wujudkan perlindungan hukum, jaminan keamanan dan pemulihan bagi para korban, serta hentikan segala bentuk intimidasi dan intervensi kepada korban.

4. Wujudkan perlindungan hukum dan pemulihan bagi saksi, korban dan keluarga korban secara maksimal.

5. Hentikan upaya mendeskreditkan Aremania sebagai pelaku kerusuhan di Stadion Kanjuruhan dan memulihkan nama baik Aremania.

6. Menyerukan kepada Aremania dan suporter klub di seluruh dunia untuk terus menyuarakan #usuttuntas penegakan hukum dan keadilan bagi korban peristiwa.

7. Menyerukan kepada seluruh korban dan keluarga korban untuk melaporkan segala bentuk informasi yang berkaitan dengan tindak kekerasan dan pelanggaran HAM.

8. Aremania menuntut jadikan Tragedi Stadion Kanjuruhan sebagai momentum Revolusi Total Sepak Bola Indonesia yang selambat-lambatnya dilakukan PSSI di kompetisi resmi mendatang.

Update Google News SURYAMALANG.COM

Sumber: Surya Malang
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved