TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA
Aremania Saksi Hidup Tragedi Kanjuruhan, Patah Kaki, 30 Menit Gelantungan di Pagar Tangga Pintu 12
Aremania Saksi Hidup Tragedi Kanjuruhan, Patah Kaki, 30 Menit Gelantungan di Pagar Tangga Pintu 12
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Eko Darmoko
Setelah menunggu sekian lama, Bagas akhirnya ditolong oleh Aremania lain yang juga teman dari ayahnya.
Bagas pun ditarik. Dia kemudian mencoba berdiri dan berjalan kaki, namun tidak bisa.
Kemudian dia digendong dan tak sadarkan diri hingga sampai di Rumah Sakit Wava Husada.
"Saya sadarnya saat di rumah sakit. Kaki saya tidak bisa digerakkan."
"Saya tidak sadar kalau mengalami patah tulang," terangnya.
Dari hasil diagnosa dokter, Bagas hanya mengalami patah tulang kaki sebelah kiri.
Sementara di bagian tubuh lainnya aman.
Dia kini harus menjalani rawat jalan di rumah.
Bagas juga sempat dirawat di RSSA Malang.
"Ini barusan saya mengambil hasil Rontgen di RSSA."
"Kaki anak saya patah, dan harus di pen," ucap Moh Sopi'i, ayah Bagas.
Kini, Bagas harus menjalani perawatan mandiri di rumah.
Sesekali dia melamun, dan masih memikirkan ibu dan anaknya yang ditemuinya di tribun 12.
"Saya masih kepikiran. Suara minta tolong dari ibu masih terdengar di telinga saya."
"Saya gak tahu bagaimana kondisinya. Semoga baik-baik saja," ucap Bagas sambil meratapi kakinya yang patah.
Update Google News SURYAMALANG.COM