TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA

Jadwal Latihan Pemain Arema Pasca Tragedi Kanjuruhan, Sebelumnya Sempat Trauma dan Kesulitan Tidur

Terungkap jadwal latihan pemain Arema FC pasca tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) lalu. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Eko Darmoko
Instagram
Potret pemain Arema FC. 

SURYAMALANG.COM - Terungkap jadwal latihan pemain Arema FC pasca tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) lalu. 

Sebelumnya, para pemain Arema FC juga sempat alami trauma usai tragedi Kanjuruhan bahkan sampai kesulitan tidur hingga harus didatangkan psikolog. 

Setelah insiden kelam itu, Javier Roca pelatih Arema FC meliburkan para pemain untuk sementara.

Kendati para pemain Arema FC libur, namun ada syarat dan tanggungjawab yang tetap harus dijalani para pemain. 

Sesuai pernyataan asisten pelatih Arema FC, Kuncoro kepada SURYAMALANG.COM, para pemain akan mulai latihan minggu depan. 

Tim beralias Singo Edan itu akan kembali menjejakkan kaki di lapangan persisnya Senin (17/10/2022) mendatang.

"Insya Allah Senin depan mulai latihan lagi," kata Kuncoro Kamis (13/10/2022).

Meski diliburkan, tak lantas pemain bebas dari latihan.

Menurut Kuncoro pemain tetap diwajibkan latihan dan menjaga kondisi di rumah masing-masing.

"Ya, sama Coach Javier Roca sudah dikasih program latihan mandiri," jelasnya.

Pemain Arema FC saat latihan
Pemain Arema FC saat latihan (Instagram @aremafcofficial)

Pasca tragedi Kanjuruhan, para pemain Arema FC diketahui ikut takziah dan menjenguk korban yang masih dirawat di rumah sakit. 

Kebanyakan pemain khususnya yang berasal dari luar kota sudah pulang untuk bertemu dengan keluarganya.

Seperti diketahui, para pemain Arema FC juga menjadi saksi hidup kengerian tragedi Kanjuruhan. 

Menyaksikan langsung korban meninggal bahkan melakukan evakuasi, para pemain Arema FC ikut mengalami trauma. 

Manajer tim Arema FC, Ali Rifki sebelumnya mengaku sempat komunkasi dengan beberapa pemain demi memastikan mentalnya.

Dari temuan Ali Rifki, beberapa pemain mengalami syok akibat menyaksikan langsung korban meninggal. 

Kendati demikian, Ali Rifki salut karena beberapa pemain mau menyambangi keluarga korban dan mengesampingkan kondisi mentalnya.

Kini langkah penting diambil Arema FC untuk meredakan luka batin yang dialami para pemain selepas tragedi Kanjuruhan.

Langkah tersebut adalah sesi trauma healing untuk pemain, tim pelatih dan ofisial.

“Ya, ada [trauma healing]. Minggu ini tim sudah mulai ada sesi bersama psikolog. Ada sesi yang individual dan grup,” kata Javier Roca dikutip dari laman resmi PT LIB Senin, (10/10/2022).

Keputusan ini diambil, mengingat pemain, pelatih dan official tim melihat langsung kejadian. 

Javier Roca menilai, sesi trauma healing akan sangat penting supaya tim bisa bangkit kembali dan bekerja sebagai sebuah tim menyongsong sisa kompetisi yang akan digelar kembali.

“Ini penting supaya kami bisa kembali lebih fokus untuk beraktivitas secara normal"

"Tapi saya tahu bahwa kita selamanya tetap punya luka di hati yang paling penting, kita harus sadar untuk terus hidup dengan luka ini,” tuturnya.

Pemain Arema FC Alami Trauma Berat Usai Tragedi Kanjuruhan

Gilang Widya Pramana menjelaskan singkat kronologi yang dialami para pemain Arema FC saat tragedi Kanjuruhan itu terjadi.

Kala itu, para pemain mengucapkan permohonan maaf pada para supporter karena kalah atas Persebaya Surabaya.

Pemain pun bergegas ke ruang ganti dengan penuh rasa kekecewaan karena kekalahan 2-3 tersebut.

"Kondisi pemain merasakan trauma yang luar biasa ya. Bagaimana ketika pluit berakhir, pemain minta maaf pada para suporter lalu masuk ke ruang ganti," tuturnya dikutip dari channel YouTube Trans7Official program FYP berjudul Eksklusif, Gilang (Presiden Arema FC) Ungkap Kondisi Usai Tragedi Kanjuruhan, Jumat (7/10/2022).

Juragan 99 ini mengungkapkan para pemain Arema FC tidak menyangka akan terjadi chaos setragis ini.

"Mereka tidak menyangka akan terjadi chaos seperti ini. Jadi ketika mereka di dalam ruang ganti, sebenarnya mereka menyasal atas kekalahan ini. Karena di ruang ganti emang penuh dengan kekecewaan. Kita maklumi itu," tuturnya.

Namun, belum berakhir rasa kekecewaan itu, para pemain dikagetkan dengan masuknya sejumlah korban yang dievakuasi.

Kondisi mengenaskan para korban yang sebagian besar adalah supporter, membuat pemain syok.

Mereka berusaha membantu dengan mengipasi dan memberikan pertolongan semampunya.

Mulai dari memijit, mengipasi, hingga memberi minum.

"Namun 15 menit kemudian, terjadilah membuat mereka sangat-sangat terpukul. Karena banyaknya korban yang dievakuasi ke dalam ruang ganti. Mereka lihat korban meninggal, luka berat, sampai sakaratul maut pun mereka tahu," jelasnya.

Sepekan tragedi itu terjadi, diungkapkan Juragan 99 para pemain pun masih trauma berat.

Bahkan untuk sekedar menghadiri pengajian tahlil mendoakan para korban, sejumlah pemain masih merasa trauma.

"Mereka bilang sangat trauma bos, sementara ini dengan sepak bola. Saya bilang jangan trauma. Semalam ada pengajian tahlil di Balai Kota Malang bersama Wali Kota, mereka dipanggil semua pemain yang bisa hadir," jelasnya.

Menurut Gilang, cara seperti adalah upaya untuk membangkitkan semangat para korban juga pemain.

"Dan mereka bercerita masih trauma bos. Sampai sekarang ada yang belum berani bertemu dengan kerumunan orang," jelasnya.

Ia pun berjanji akan mendatangkan psikolog untuk menangani rasa trauma para pemain.

"Saya mendatangkan psikolog," tuturnya.

 

Update Google News SURYAMALANG.COM

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved