TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA
Sosok Penjual Dawet di Tragedi Arema Vs Persebaya Muncul Minta Maaf, Sambil Menangis Akui Hal Ini
Terungkap sosok penjual dawet di tragedi Arema Vs Persebaya yang sukses bikin heboh.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Terungkap sosok penjual dawet di tragedi Arema Vs Persebaya yang sukses bikin heboh.
Seperti diwartakan sebelumnya, warganet dikejutkan dengan pengakuan soarang penjual dawet saat pertandingan Arema Vs Persebaya yang berlangsung di stadion Kanjuruhan.
Penjual dawet itu membuat kesaksian mengenai tragedi berdarah yang menyebabkan ratusan orang meninggal dunia di tragedi Arema Vs Persebaya.
pengakuan penjual dawet itu pun viral di berbagai platform media sosial, seperti TikTok dan juga Twitter.
Sempat menjadi teka-teki, wanita 'penjual dawet' mendadak muncul meminta maaf kepada keluarga korban tragedi Arema Vs Persebaya.
Lantas siapa sebenarnya sosok penjual dawet itu?
Wanita penjual dawet ini diduga merupakan anggota salah satu partai politik (parpol) tertentu.
Dalam video yang beredar di media sosial, Rabu (12/10/2022), wanita itu meminta maaf kepada keluarga Nawi, dirigen Curva Nord Aremania yang menjadi korban Tragedi Kanjuruhan.

Dalam rekaman kesaksiannya, wanita itu menyebut Nawi mabuk saat kejadian. Ia pun mengklaim Aremania mabuk, berbuat rusuh saat tragedi, serta memukuli polisi.
Akan tetapi, berbagai penelusuran usai kejadian menemukan bahwa tidak ada penjual dawet di dekat Pintu 3 Stadion Kanjuruhan sebagaimana klaim wanita itu.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang pun telah membantah kabar suporter 'bau miras' sebagaimana klaim ibu si 'penjual dawet' ini.
"Saya tidak ada tujuan apa pun untuk menjelekkan nama almarhum (Nawi). Demi Allah saya lilahitaalla minta maaf kepada panjenengan, tolong maafkan saya bila ada kata saya yang salah," kata wanita itu kepada keluarga Nawi dalam video yang dibagikan oleh akun @AremianiaCulture.
Wanita yang mengenakan seragam dinas warna khaki itu pun mengaku membuat rekaman kesaksian yang viral tanpa perintah pihak mana pun.
"Demi allah saya nggak ada settingan apa-apa, dan saya bukan suruhan siapa-siapa," katanya.
Sambil menangis, wanita itu kemudian bersimpuh meminta maaf kepada keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.