TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA
Biddokkes Kunjungi Rumah Keluarga Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan di Probolinggo
(Biddokkes) Polda Jatim beserta jajaran mengunjungi rumah keluarga korban Tragedi Kanjuruhan di Desa Maron Wetan, Kecamatan Maron, Kabupaten Proboling
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM|MALANG - Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Jatim beserta jajaran mengunjungi rumah keluarga korban Tragedi Kanjuruhan di Desa Maron Wetan, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo.
Rumah yang dikunjungi adalah rumah keluarga korban meninggal dunia, Rifki Dwi Yulianto (19) dan korban luka, Bintang Kurniawan Antoro (19).
Dalam lawatannya, petugas memberikan trauma healing dengan metode hipnoterapi dan akan mendatangkan dokter spesialis untuk melakukan pengobatan gratis.
Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr. Erwinn Zainul Hakim mengatakan kegiatan kunjungan ke rumah keluarga korban Tragedi Kanjuruhan merupakan bagian dari program Bhayangkara Prioritas.
Sesuai instruksi Kapolri dan Kapolda Jatim, program Bhayangkara Prioritas dijalankan untuk membantu masyarakat yang tertimpa musibah, termasuk korban Tragedi Kanjuruhan.
"Kami mendatangi empat lokasi. Salah satunya, di Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo. Kami datang ke rumah keluarga yang anaknya meninggal dunia dan korban luka," katanya, Jumat (14/10/2022).
Saat mengunjungi rumah keluarga korban meninggal dunia, Rifki, petugas memberikan trauma healing melalui hipnoterapi.
Hipnoterapi diberikan kepada ibunda Rifki, Mahsumah. Tujuan hipnoterapi untuk mengatasi trauma psikologis.
Saat mengunjungi rumah korban luka, Bintang, tim menanyakan keluhan yang dirasakan oleh Bintang.
Bintang mengalami dislokasi lutut kanan. Karenanya, Erwinn bakal menerjunkan dokter Ortopedi dan Fisioterapis untuk menangani cedera yang dialami Bintang.
Pihaknya juga bakal mendatangkan dokter khusus untuk menangani masalah penglihatan dan penyakit stroke yang menyerang ayah Bintang, Lodi Antoro (56).
Tak hanya itu, dalam kesempatan ini, polisi memberikan tali asih atau donasi kepada keluarga korban.
"Kami membagikan kartu Bhayangkara Prioritas. Di dalamnya terdapat nomor telepon untuk konsoling dan telemedicine. Di samping itu, apabila pihak keluarga ada yang kesulitan pembayaran jaminan kesehatan, kami siap membantu pembiayaan itu," jelasnya.
Ia berharap, upaya ini bisa meringankan beban korban luka dan keluarga korban meninggal dunia.
Program Bhayangkara Prioritas juga dilakukan secara berkala kepada seluruh korban Tragedi Kanjuruhan.
Sebanyak 10 Rumah Sakit Bhayangkara yang tersebar di wilayah Jatim siap untuk memberikan bantuan maupun pengobatan kepada siapapun yang merasa menjadi korban Tragedi Kanjuruhan.
"Masyarakat bisa menghubungi hotline kami di 085335330033. Apabila ada masyarakat mengetahui ada korban Kanjuruhan bisa menghubungi hotline tersebut. Yang butuh pertolongan pengobatan bisa hubungi nomor itu. Kami telah mendatangi rumah korban yang telah terdata dan tercatat untuk membantu pengobatan dan sebagainya," urainya.
Sementara, ayah Rifki, Bambang Trisila mengungkapkan bila pihak keluarga sangat terbantu dengan program Bhayangkara Prioritas.
"Banyak yang sudah memberikan perhatian kepada almarhum anak saya, kepolisian dan pihak lain yang tak bisa disebutkan satu-persatu. Mudah-mudahan anak saya ditempatkan di sisi Allah serta istri saya cepat pulih," ucapnya.
Korban luka, Bintang, juga menyatakan hal serupa. Dia merasa terbantu dengan adanya program itu.
"Tentu, saya merasa terbantu. Semoga lutut saya lekas sembuh," pungkasnya. (nen)