Tragedi Arema Vs Persebaya

Fakta Baru Tragedi Kanjuruhan, Ada Aparat Pukul Relawan yang Akan Tolong Korban

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menemukan sejumlah fakta baru dalam tragedi Kanjuruhan.

Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/KOMPAS.COM/Imron Hakiki/Yudha Prabowo
Potret pintu 13 di stadion Kanjuruhan (kanan) dan petugas saat menembakan gas air mata (kiri) dalam artikel 2 Temuan TGIPF Pasca Tragedi Arema Vs Persebaya 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menemukan sejumlah fakta baru dalam tragedi Kanjuruhan.

Ketua LPSK, Hasto Atmojo Suroyo mengatakan penyelenggara tidak menggelar simulasi pengamanan pertandingan.

Diduga penyelenggara tidak siap menghadapi situasi seperti saat itu.

Di sisi lain, ada sejumlah aparat keamanan yang enggan menolong korban luka.

Bahkan ada aparat yang memukul orang yang hendak menolong korban, termasuk relawan media.

“Ketika saksi akan menolong korban yang lain itu, justru dihalang-halangi oleh aparat. Bahkan saksi juga mengalami pemukulan,” ungkap Hasto, Kamis (13/10/2022).

Komnas HAM telah memanggil PSSI dan stasiun televisi pemegang hak siar kemarin.

Anggota Komite Eksekutif PSSI Sonhadji menyebut tragedi yang menyebabkan ratusan orang meninggal itu tidak bisa dicegah.

Sonhaji mengklaim pihaknya telah melakukan pencegahan.

"Ini semua kehendak Allah," ujar Sonhadji.

Menurutnya, seluruh perangkat pertandingan sudah bekerja sesuai standar operasional prosedur (SOP) masing-masing.

"Tapi masih terjadi peristiwa itu.Tentunya ini di luar kehendak kita semua," imbuh dia.

Direktur Program Indosiar, Harsiwi Achmad menegaskan pihaknya tidak memiliki tanggung jawab apapun terkait tragedi Stadion Kanjuruhan.

Menurutnya, Indosiar hanya penayang yang tidak bertanggung jawab secara langsung atas penyelenggaraan Liga 1 2022.

"Penyelenggaraan Liga 1 adalah tanggung jawab PT Liga Baru Indonesia (PT LIB). Kami adalah official broadcaster. Kami yang menayangkan Liga 1," ucap Harsiwi.

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan akan menyerahkan laporan investigasi kepada Presiden Joko Widodo pada hari ini.

Setelah menerima laporan, Jokowi akan berbicara kepada publik mengenai tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang tersebut.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menuturkan hasil investigasi ini akan mengungkap pihak yang harus bertanggung jawab atas tragedi itu.

"Kami ingin mendapat laporan siapa yang akan bertanggung jawab dan apa yang harus dan mesti direkomendasikan oleh tim ini. Mereka tahu hasil investigasinya," kata Ma'ruf Amin.

TGIPF telah memeriksa kepolisian, PSSI, PT LIB, panitia pelaksana (panpel) pertandingan, hingga stasiun televisi pemegang hak siar pertandingan.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) sekaligus Ketua TGIPF, Mahfud MD menyatakan sejumlah pihak saling melempar tanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan.

"PSSI bilangnya sudah ke LIB. LIB sudah ke panpel. Kemudian panpel juga macam-macamlah. Kemudian broadcast juga sama saling lempar, semua berlindung di aturan formal masing-masing," ujar Mahfud, Rabu (12/10/2022).

"Aturan formal masing-masing yang bisa kita dengarkan. Tapi ada dua hal aturan formal itu sendiri terasa tidak sesuai dengan aturan substansial ya. Kebenaran substansialnya itu harus diungkap oleh TGIPF," tegasnya.

Mahfud menilai, dalam konteks kebenaran formal, setiap pihak di atas mempunyai alasan berdasarkan pasal hukum ataupun aturan kontrak.

Akan tetapi, TGIPF bertugas menggali fakta sehingga nantinya dapat menjelaskan penyebab tragedi secara lebih substantisal.

"Keadilan substansifnya, kebenaran subtansialnya itulah yang akan digali oleh TGIPF dan itu yang akan disampaikan kepada presiden. Sehingga, kita akan melakukan memberikan, rekomendasi-rekomendasi kebijakan yang baik dan bagus bagi dunia persepakbolaan Indonesia," kata Mahfud.

Berita ini sudah dimuat di Kompas.com berjudul Saat PSSI Sebut Tragedi Kanjuruhan Kehendak Tuhan..., https://nasional.kompas.com/read/2022/10/14/06405881/saat-pssi-sebut-tragedi-kanjuruhan-kehendak-tuhan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved