TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA
Cerita Ibu Korban Tragedi Kanjuruhan, Tak Kuasa Menahan Tangis Melihat Anaknya Pulang Tak Bernyawa
Kematian Andi Setiawan (33 tahun), Aremania Mergosono yang menjadi korban Tragedi Kanjuruhan menyisakan duka mendalam bagi keluarga.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM | MALANG - Kematian Andi Setiawan (33 tahun), Aremania Mergosono yang menjadi korban Tragedi Kanjuruhan menyisakan duka mendalam bagi keluarga.
Andi dinyatakan meninggal dunia, usai menjalani perawatan intensif selama 16 hari di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang pada Selasa (18/10/2022).
Andi merupakan anak keempat dari lima bersaudara dari keluarga Sri Siswati.
Dia tinggal di Jalan Kolonel Sugiono III C Kelurahan Mergosono Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.
Ditemui di rumah duka, Sri tak kuat menahan tangisnya, usai melihat anaknya pulang dalam keadaan tidak bernyawa.
Perempuan berkerudung itu hanya pasrah, melihat kondisi Andi yang telah meninggal dunia dan meninggalkan kedua anaknya yang masih Sekolah Dasar (SD).
"Andi ini sangat suka Arema. Setiap pertandingan dia selalu menonton," ucapnya saat ditemui Surya.
Sri mengatakan, sebelum melihat pertandingan Arema vs Persebaya pada 1 Oktober 2022 lalu, Andi sempat berpamitan kepada dirinya.
Dia juga berpamitan kepada anaknya. Saat menuju ke Stadion Kanjuruhan, Andi berangkat bersama dengan temannya.
"Andi ini anaknya dua. Dia duda. Yang perempuan ikut di sini sama dia. Yang laki-laki, ikut sama ibunya," ujarnya.
Dari keterangan dr Eko Novianto Spesialis Anastesi dan Perawatan Intensif ICU RSSA Malang, Andi dirawat di RSSA sejak 2 Oktober 2022.
Kondisi Andi pada saat itu belum stabil. Dia mengalami memar di bagian Paru-paru, serta mengalami patah tulang iga dan patah tulang paha sebelah kanan.
Kondisinya yang belum stabil ini, membuat pihak rumah sakit belum bisa melakukan operasi sebelum akhirnya tutup usia.
"Saya sempat lihat kondisi anak saya di rumah sakit. Tapi keadaannya sudah gak sadar. Katanya sempat terinjak-injak sama orang banyak," terangnya.
Dalam sehari-hari, Andi berprofesi sebagi juru parkir di daerah Singosari Kabupaten Malang.