TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA

UPDATE Misteri Pintu Stadion Kanjuruhan, Panpel Arema FC :Kapolres Malang Tunjuk Kapolsek Jaga Pintu

Pengacara Abdul Haris, Ketua Panpel Arema FC, Sumardhan membeberkan fakta baru tentang Kapolsek sebagai penanggung jawab pintu stadion Kanjuruhan

Penulis: Dya Ayu | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Purwanto
Kondisi Pintu 13 Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang saat Staf Investigasi Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KONTRAS) Shafira Noor Adlina (kanan) berkunjung, Senin (10/10/2022). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Fakta baru terkait misteri pintu tribune ekonomi stadion Kanjuruhan saat tragedi pasca laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya, 1 Oktober 2022 diungkap pengacara Panpel Arema FC.

Pengacara Abdul Haris, Ketua Panpel Arema FC, Sumardhan membeberkan fakta baru tentang penanggung jawab pintu stadion Kanjuruhan saat pertandingan.

Sumardhan menyebut, Abdul Haris yang menjadi salah satu tersangka kasus Tragedi Stadion Kanjuruhan, memberi keterangan terkait penanggung jawab di tiap pintu stadion Kanjuruhan.

Baca juga: BREAKING NEWS : Ketum PSSI Mochamad Iriawan BATAL Diperiksa di Polda Jatim, FIFA Jadi Alasannya

Menurut informasi yang Sumardhan dapatkan dari Abdul Haris, kliennya mengatakan soal pintu stadion itu seharusnya dijaga satu Kapolsek yang bertugas di jajaran Polres Malang.

Masing-masing Kapolsek jajaran Polres Malang punya tanggung jawab di tiap pintu stadion.

“Benar, saya dapat informasi dari Pak Haris dan Pak Suko, pintu itu harusnya dijaga satu Kapolsek setiap pintu. Jadi Kapolres memerintahkan satu Kapolsek menjaga satu pintu,” kata Sumardhan kepada Suryamalang.com, Selasa (18/10/2022).

Tapi seperti apa teknis penunjukan seorang Kapolsek dan untuk Pintu yang mana?  belum terungkap .

“Penjaga keamanannya juga ada dari tentara, ada Satpol PP juga. Kalau banyak yang mengatakan pintunya tertutup, dimana letak polisi saat itu? Berdasarkan protab masing masing,” tambahnya.

Seperti diketahui, polemik pintu stadion ada yang menyebut saat itu tertutup dan ada yang mengatakan pintu terbuka namun sempit.

Tapi ada pula saksi yang menyatakan Pintu 13 tertutup dan terkunci saat Aremania panik akan keluar setelah tembakan gas air mata ke arah tribune.

Banyak nyawa melayang khususnya di pintu 13 saat kejadian Tragedi Kanjuruhan masih menjadi duka semua pihak.

Tak jarang selain tabur bunga di patung singa bermahkota, orang-orang juga menyempatkan waktu untuk tabur bunga di depan pintu 13 sebagai wujud belasungkawa.

Lebih lanjut, Sumardhan menegaskan, pertandingan Derbi Jatim yang digelar Sabtu (1/10/2022) lalu hingga menewaskan 132 orang itu tak akan digelar jika tak mendapat izin dari pihak kepolisian.

“Dan ingat, kalau Kapolda dan Kapolres tidak menjamin keamanannya, pertandingan itu tidak akan terjadi. Karena dua lembaga itulah yang membuat dan memberikan rekomendasi keamanannya,” jelasnya.

Baca juga: Permintaan Javier Roca Jelang Latihan Arema FC, Demi Pemain Bangkit setelah Tragedi Kanjuruhan

 

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved