Berita Arema Hari Ini

Berita Arema Hari Ini: Sosok Korban ke-134 Tragedi Kanjuruhan, Kondisi Pemain Arema FC Mulai Latihan

Satu yang menjadi sorotan berita Arema adalah sosok korban ke-134 tragedi Kanjuruhan bernama Reyvano Dwi Afriyansyah yang masih duduk di bangku SMK.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM
Berita Arema Hari Ini: Reyvano Dwi Afriyansyah Sosok Korban ke-134 Tragedi Kanjuruhan (KIRI), Kondisi Pemain Arema FC Mulai Latihan (KANAN) 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Berikut adalah berita Arema hari ini populer pada Jumat 21 Oktober 2022 yang mengulas tentang pemain dan pelatih Singo Edan.  

Satu yang menjadi sorotan berita Arema adalah sosok korban ke-134 tragedi Kanjuruhan bernama Reyvano Dwi Afriyansyah yang masih duduk di bangku SMK.

Selain itu, berita Arema populer ada juga soal kondisi pemain Arema FC yang baru saja mulai latihan sejak libur pasca tragedi Kanjuruhan.

Selengkapnya, simak berita Arema hari ini:

1. Reyvano Dwi Afriyansyah Jadi Korban ke-134 Tragedi Arema: Masih 17 Tahun, Anak SMK Kelas 12

Inilah sosok Reyvano Dwi Afriyansyah yang menjadi korban ke-134 tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) lalu.

Reyvano Dwi Afriyansyah merupakan Aremania berusia 17 tahun anak SMK kelas 12 yang meninggal dunia hari ini, Jumat (21/10/2022).

Saat menjalani perawatan di rumah sakit selama 20 hari, Reyvano Dwi Afriyansyah tidak pernah lepas ventilator sebagai alat bantu napas. 

Aremania yang masih berusia 17 tahun ini meninggal di Rumah Sakit Saiful Anwar atau RSSA, Kota Malang, pada Jumat (21/10/2022) sekitar pukul 06.45 WIB.

Reyvano merupakan siswa Kelas XII, jurusan desain grafis SMKN 4 Malang.

Dia berasal dari Jalan Kebonsari, Desa Ngebruk, Kabupaten Malang.

Reyvano Dwi Afriyansyah meninggal setelah kondisinya naik turun selama dirawat.

Ada luka di kepala, di tulang dada, tulang navikula dan cedera kepala.

Reyvano Dwi Afriyansyah, korban ke-134 Tragedi Stadion Kanjuruhan. Ia meninggal dunia Jumat (21/10/2022).
Reyvano Dwi Afriyansyah, korban ke-134 Tragedi Stadion Kanjuruhan. Ia meninggal dunia Jumat (21/10/2022). (IST)

Diberitakan sebelumnya, Kabid Pelayanan Medik RSSA Malang dr I Wayan Agung mengatakan Reyvano Dwi Afriyansyah merupakan pasien rujukan dari RS Hasta Husada Kepanjen.

"Ia tidak pernah lepas ventilator."

"Kondisinya naik turun naik turun."

"Ada luka di kepala, di tulang dada, tulang navikula, kemudian cedera kepala," jelas Wayan pada wartawan.

Menurutnya, selama di ICU, korban memiliki riwayat napas tidak stabil.

"Jadi selama 18 hari diberi alat bantu napas dengan kondisi naik turun."

"Kita terus berjuang bersama almarhum tapi Allah menentukan kehendak lain," kata Wayan.

2. Pesan Terakhir dengan Sang Ayah

Arif Yulianto, ayah kandung Reyvano Dwi Afriyansyah, mengaku ikhlas meratapi kepergian anak keduanya tersebut untuk selama-lamanya.

"Saya ikhlas menerima kepergian anak saya."

"Namun untuk tragedi ini mohon agar diusut tuntas seadil-adilnya," terang Arif usai pemakaman.

Arif tampak begitu syok mendengar kabar anaknya menjadi salah satu korban Tragedi Stadion Kanjuruhan.

Pemakaman Reyvano Dwi Afriyansyah (17) di pemakaman umum Desa Ngebruk, Malang
Pemakaman Reyvano Dwi Afriyansyah (17) di pemakaman umum Desa Ngebruk, Malang (SURYAMALANG.COM/M Erwin)

Ia mengaku awalnya tidak mengetahui jika anaknya tersebut hendak menonton sepak bola di Stadion Kanjuruhan saat laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022).

"Percakapan terakhir dengan anak saya ketika hari Sabtu itu, mau saya bawa ke bengkel, motornya harus diservis," ungkap Arif.

Hati Arif semakin berdebar lantaran tak kunjung mendapat kabar dari anaknya saat pertandingan usai.

Awalnya Arif mencoba berpikir positif, namun akhirnya Arif semakin gelisah.

"Dari awal pertandingan kok gak pulang-pulang."

"Saya pikir anak lanangku laki-laki mungkin sedang rame mungkin macet atau bagaimana."

"Tapi ditunggu sampai jam 11-12 malam kok ga pulang, di situ saya mulai gelisah," ujarnya.

Arif pun kemudian menghubungi perangkat desa.

Semakin gelisah, Arif lalu mendatangi Stadion Kanjuruhan untuk mencari anaknya.

Tercengang melihat banyaknya korban di stadion, membuat Arif pergi ke RS Hasta Husada Kepanjen.

Di situlah Arif menemukan anaknya yang sedang kritis.

"Hingga akhirnya dibawa ke RSSA Kota Malang selama 21 hari," ucapnya.

Selama anaknya dirawat di rumah sakit, perasaan Arif selalu diselimuti kegelisahan.

Ia terus menanti kabar baik dari anaknya yang sedang koma.

"Saya terus-terusan kaget karena selalu menanti kabar anak saya."

"Syok sekali saat itu dan sampai saat ini," paparnya sembari menundukkan kepala.

Arif sempat semringah saat hari ke-10 mendengar kabar baik dari anaknya tersebut.

Kondisi anaknya saat itu sempat membaik. Namun, takdir berkata lain.

Di hari perawatan ke 21, Reivano meninggal dunia dengan patah tulang di bagian lengan kanan.

"Anak saya ada bengkak di bagian kepala ada pendarahan begitu," akunya.

Terakhir, Arif mengenang anaknya tersebut sebagai sosok yang baik dan tak banyak bicara.

"Hiburannya ngopi nongkrong sama main game."

"Saya juga terus mengamatinya anak saya sosok yang pendiam," kenang Arif.

3. Kondisi Pemain Arema FC Mulai Latihan Perdana Pasca Tragedi Kanjuruhan

Kondisi para pemain Arema FC mulai terungkap seiring dimulainya latihan perdana pasca Tragedi Kanjuruhan.

Para pemain Arema FC masih didampingi tim psikolog setidaknya dalam waktu 2 minggu.

Tim Arema FC mulai menjalani latihan perdana pasca Tragedi Kanjuruhan hari ini, Jumat (21/10/2022).

Sesi latihan dilakukan secara tertutup karena dalam masa pemulihan kondisi psikologis pemain dan untuk memudahkan proses pendampingan psikologis.

Dari unggahan foto dan video di akun media sosial Arema FC terlihat para pemain masih menjalani sesi khusus di bawah pimpinan tim psikolog saat menjalani latihan di lapangan.

Sebelum menjalani latihan perdana di lapangan, para pemain Arema FC juga menjalani sesi khusus di dalam ruangan bersama tim Psikolog.

Kondisi psikologis pemain Arema FC setelah tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) lalu, mendapatkan  perhatian besar dari manajemen Arema FC.

Sebagai upaya pemulihan, seluruh pemain tim Singo Edan mendapatkan pendampingan dari psikolog.

Pendampingan ini dirasa menjadi kebutuhan penting untuk beradaptasi dalam memulai proses berlatih dan beraktivitas sehari-hari secara normal.

Psikolog yang mendampingi pemain Arema FC berasal dari Universitas Indonesia (UI).

Pendampingan mulai dilakukan dengan melakukan konseling baik secara kelompok maupun personal kepada masing-masing pemain. 

Pendekatan secara individual dirasa menjadi hal yang sangat penting, karena dampak psikologis  yang dirasakan masing-masing pemain tentu berbeda-beda.

Pendampingan itu akan dilakukan setidaknya dalam kurun waktu dua minggu sesuai dengan kebutuhan pemain untuk memulihkan kondisi mereka.

“Tim kami memberikan stabilisasi emosi dengan tujuan agar mereka tetap bisa dapat beraktivitas dan melakukan aktivitas rutin dan menjalani latihan,” kata salah satu psikolog yang mendampingi tim Arema FC, Dian Wisnuwardhani, Jumat (21/10/2022).

Pendampingan tidak hanya dilakukan melalui konseling di ruangan, tetapi juga saat menjalani latihan. 

“Pendampingan psikologis dilakukan secara individual dan kelompok. Ini dilakukan selama dua minggu dan akan berlanjut sesuai dengan kebutuhan atlet saat ini,” ujarnya.

Dari video yang diunggah di akun Instagram klub Arema FC, memperlihatkan Sergio Silva dkk mengikuti program dari salah seorang psikolog.

“Ini kegiatan psikolog yang akan membantu kita untuk menilai di level apa kondisi kita saat ini. Apakah sudah siap untuk mulai latihan dengan kegiatan normal,” kata pelatih Arema, Javier Roca kepada para pemain, Jumat (21/10/2022).

 

Ikuti berita Arema FC, Arema dan Liga 1 2022 lainnya. 

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved