TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA

Reyvano Dwi Afriyansyah Jadi Korban ke-134 Tragedi Arema: Masih 17 Tahun, Anak SMK Kelas 12

Inilah sosok Reyvano Dwi Afriyansyah yang menjadi korban ke-134 tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) lalu.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM
Reyvano Dwi Afriyansyah Jadi Korban ke-134 Tragedi Arema 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Inilah sosok Reyvano Dwi Afriyansyah yang menjadi korban ke-134 tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) lalu.

Reyvano Dwi Afriyansyah merupakan Aremania berusia 17 tahun anak SMK kelas 12 yang meninggal dunia hari ini, Jumat (21/10/2022).

Saat menjalani perawatan di rumah sakit selama 20 hari, Reyvano Dwi Afriyansyah tidak pernah lepas ventilator sebagai alat bantu napas. 

Aremania yang masih berusia 17 tahun ini meninggal di Rumah Sakit Saiful Anwar atau RSSA, Kota Malang, pada Jumat (21/10/2022) sekitar pukul 06.45 WIB.

Reyvano merupakan siswa Kelas XII, jurusan desain grafis SMKN 4 Malang.

Dia berasal dari Jalan Kebonsari, Desa Ngebruk, Kabupaten Malang.

Reyvano Dwi Afriyansyah meninggal setelah kondisinya naik turun selama dirawat.

Ada luka di kepala, di tulang dada, tulang navikula dan cedera kepala.

Reyvano Dwi Afriyansyah, korban ke-134 Tragedi Stadion Kanjuruhan. Ia meninggal dunia Jumat (21/10/2022).
Reyvano Dwi Afriyansyah, korban ke-134 Tragedi Stadion Kanjuruhan. Ia meninggal dunia Jumat (21/10/2022). (IST)

Diberitakan sebelumnya, Kabid Pelayanan Medik RSSA Malang dr I Wayan Agung mengatakan Reyvano Dwi Afriyansyah merupakan pasien rujukan dari RS Hasta Husada Kepanjen.

"Ia tidak pernah lepas ventilator."

"Kondisinya naik turun naik turun."

"Ada luka di kepala, di tulang dada, tulang navikula, kemudian cedera kepala," jelas Wayan pada wartawan.

Menurutnya, selama di ICU, korban memiliki riwayat napas tidak stabil.

"Jadi selama 18 hari diberi alat bantu napas dengan kondisi naik turun."

"Kita terus berjuang bersama almarhum tapi Allah menentukan kehendak lain," kata Wayan.

Pesan Terakhir dengan Sang Ayah

Arif Yulianto, ayah kandung Reyvano Dwi Afriyansyah, mengaku ikhlas meratapi kepergian anak keduanya tersebut untuk selama-lamanya.

"Saya ikhlas menerima kepergian anak saya."

"Namun untuk tragedi ini mohon agar diusut tuntas seadil-adilnya," terang Arif usai pemakaman.

Arif tampak begitu syok mendengar kabar anaknya menjadi salah satu korban Tragedi Stadion Kanjuruhan.

Pemakaman Reyvano Dwi Afriyansyah (17) di pemakaman umum Desa Ngebruk, Malang
Pemakaman Reyvano Dwi Afriyansyah (17) di pemakaman umum Desa Ngebruk, Malang (SURYAMALANG.COM/M Erwin)

Ia mengaku awalnya tidak mengetahui jika anaknya tersebut hendak menonton sepak bola di Stadion Kanjuruhan saat laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022).

"Percakapan terakhir dengan anak saya ketika hari Sabtu itu, mau saya bawa ke bengkel, motornya harus diservis," ungkap Arif.

Hati Arif semakin berdebar lantaran tak kunjung mendapat kabar dari anaknya saat pertandingan usai.

Awalnya Arif mencoba berpikir positif, namun akhirnya Arif semakin gelisah.

"Dari awal pertandingan kok gak pulang-pulang."

"Saya pikir anak lanangku laki-laki mungkin sedang rame mungkin macet atau bagaimana."

"Tapi ditunggu sampai jam 11-12 malam kok ga pulang, di situ saya mulai gelisah," ujarnya.

Arif pun kemudian menghubungi perangkat desa.

Semakin gelisah, Arif lalu mendatangi Stadion Kanjuruhan untuk mencari anaknya.

Tercengang melihat banyaknya korban di stadion, membuat Arif pergi ke RS Hasta Husada Kepanjen.

Di situlah Arif menemukan anaknya yang sedang kritis.

"Hingga akhirnya dibawa ke RSSA Kota Malang selama 21 hari," ucapnya.

Selama anaknya dirawat di rumah sakit, perasaan Arif selalu diselimuti kegelisahan.

Ia terus menanti kabar baik dari anaknya yang sedang koma.

"Saya terus-terusan kaget karena selalu menanti kabar anak saya."

"Syok sekali saat itu dan sampai saat ini," paparnya sembari menundukkan kepala.

Arif sempat semringah saat hari ke-10 mendengar kabar baik dari anaknya tersebut.

Kondisi anaknya saat itu sempat membaik. Namun, takdir berkata lain.

Di hari perawatan ke 21, Reivano meninggal dunia dengan patah tulang di bagian lengan kanan.

"Anak saya ada bengkak di bagian kepala ada pendarahan begitu," akunya.

Terakhir, Arif mengenang anaknya tersebut sebagai sosok yang baik dan tak banyak bicara.

"Hiburannya ngopi nongkrong sama main game."

"Saya juga terus mengamatinya anak saya sosok yang pendiam," kenang Arif.

 

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

(Suryamalang|Dya Ayu|Rifky Edgar|Mohammad Erwin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved