Tragedi Arema Vs Persebaya
Kondisi Cahayu Nur Dewata, Korban Tragedi Kanjuruhan yang Sempat Hilang Ingatan
Cahayu merupakan korban Tragedi Kanjuruhan yang sempat hilang ingatan dan koma selama tiga hari.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, MALANG - Kondisi Cahayu Nur Dewata (16) semakin membaik, Sabtu (22/10/2022).
Cahayu merupakan korban Tragedi Kanjuruhan yang sempat hilang ingatan dan koma selama tiga hari.
Cahayu sempat tersenyum saat bertemu dengan Gerakan Keluarga Kalimantan (GKK) Social Club.
Sebelumnya, Cahayu hanya bisa duduk lemas, sembari ditemani oleh ibunya.
Kini, Cahayu mulai bisa menceritakan, tragedi yang dialami, meski ingatannya belum pulih seutuhnya.
"Kondisi saya mulai baik. Jari saya mulai bisa digerakkan, meski tangan saya masih belum bisa bergerak. Mata saya juga membaik, meski saat melihat dalam keadaan terang agak perih," ucap Cahayu kepada SURYAMALANG.COM.
Didampingi oleh kakaknya, Yuni Puspita Eden, Cahayu mulai menceritakan kondisinya, setelah 21 hari Tragedi Kanjuruhan berlalu.
Cahayu kini masih menjadi rawat jalan di rumahnya.
Sesekali dia berobat ke klinik untuk memeriksakan matanya yang masih berwarna merah.
Dia juga memeriksakan tangannya sebelah kanan yang belum bisa bergerak ke klinik akupuntur.
"Kalau ingatannya setahun sudah mulai ingat dikit-dikit. Tapi kalau mau ngomong, misalkan ngomong lima menit yang lalu itu, sudah gak ingat habis ngomong apa," ucap Yuni.
Guna mengingat kembali ingatan adiknya ini, Yuni, bersama ibunya, sering mengajak ngobrol Cahayu untuk mengingat kembali ingatannya.
Serta menunjukkan foto-foto lama Cahayu, yang ada di handphonenya.
Katanya dokter ini, proses penyembuhan ingatannya membutuhkan waktu lama. Sekitar 6 bulan sampai 1 tahun," terangnya.
Dalam menjalani pengobatan akupunktur ini, keluarga Cahayu harus merogoh kocek lebih dari Rp 250 ribu untuk sekali pengobatan.
Selama ini, dia baru dua kali menjalani pengobatan akupunktur dengan metode tusuk jarum itu.
Hasilnya, jari kanan Cahayu yang sebelumnya tidak bisa digerakkan, kini mulai bisa digerakkan.
Meski dia belum bisa menggerakkan tangan kanannya pasca kejadian.
"Kalau pengobatan mata gratis. Tapi kalau akupunktur biaya kami sendiri. Ya bersyukur, jari tangan adik saya sudah mulai digerakkan. Tinggal tangannya saja," ujarnya.
Pada kesempatan itu pula, Gerakan Keluarga Kalimantan juga memberikan santunan kepada Cahayu atas tragedi Kanjuruhan ini.
Santunan tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi Cahayu dalam proses penyembuhannya pasca Tragedi Kanjuruhan.
"Kejadian Tragedi Kanjuruhan ini sangat memprihatikan. Jadi kami tergerak untuk memberikan bantuan kepada korban," ucap Rahajeng Pramesi, Humas GKK Social Club.
Rahajeng juga berharap para korban bisa segera pulih dan beraktivitas seperti sedia kala.
"Kita doakan bersama agar para korban bisa segera bangkit untuk menjalani hidup kembali," tandasnya.