TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA
Cara Javier Roca Bangkitkan Mental Pemain Arema FC Pasca Tragedi Kanjeruhan, Minta Skuad Ikhlas
Inilah cara Javier Roca bangkitkan mental pemain Arema FC pasca tragedi Arema Vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022) lalu.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Inilah cara Javier Roca bangkitkan mental pemain Arema FC pasca tragedi Arema Vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022) lalu.
Tragedi Arema Vs Persebaya masih meninggalkan duka mendalam bagi tim, pemain Arema FC, hingga suporter.
Sebanyak 135 nyawa melayang usai pertandingan berjuluk Derby Jatim yang berlangsung di stadion Kanjuruhan.
Tiga pekan berlalu, para pemain Arema FC akhirnya mulai berkumpul untuk menjalani latihan.
Namun sebelum kembali dengan rutinitas latihan normal, skuad Arema FC terlebih dahulu mendapatkan pendampingan psikologis.
Hal itu disampaikan oleh pelatih Arema FC, Javier Roca.
Javier Roca sendiri juga menjadi pihak yang ikut merasakan langsung kengerian tragedi 1 Oktober yang menewaskan 135 korban jiwa.
Javier Roca menyebut timnya sudah mulai berkumpul untuk pertama kalinya pada 20 Oktober.
Skuad Arema FC sempat libur total dari aktivitas sepak bola sejak laga melawan Persebaya.
Terkait hal ini, pelatih Javier Roca, menjelaskan jika pertemuan awal skuad Singo Edan ini dimanfaatkan untuk memulihkan psikologis pemain.
"Pertemuan ini langsung dengan psikolog. Dengan kumpul ini kami mulai beraktivitas sebagai tim lagi."
"Sambil menilai kondisi mental pemain," kata Javier Roca.
Seperti dilansir dari laman Kompas.com: Arema FC Kumpul Lagi, Prioritas Pertama Pulihkan Kondisi Mental
Roca menyadari jika trauma pasca Tragedi Kanjuruhan pasti tidak akan hilang seluruhnya.
Namun, dia meminta kepada semua pemain agar menerima keadaan ini dan berusaha untuk bangkit.
Pada sesi ini, ada tiga psikolog yang mendampingi pemain dan mereka diajak untuk bercerita pasca kejadian.
"Saya minta ke pemain untuk ikhlas dengan luka yang ada di hati kita semua."
"Kita akan berusaha untuk sembuhkan luka ini dengan beberapa cara, meskipun mungkin luka itu tetap ada."
"Kita harus belajar kuat supaya tetap dapat beraktivitas sebagai pemain profesional dengan luka ini."
"Kita tidak mungkin akan lupa, kita tidak mungkin juga tidak terpengaruh. Tapi kita belajar untuk tetap semangat dan tetap berjuang," ujarnya.
Pelatih asal Chile ini menambahkan jika sesi bersama psikolog ini akan berjalan hingga satu pekan ke depan.
Jika pemain masih membutuhkan bantuan maka sesi dengan psikolog bisa diperpanjang.
"Pokoknya selama pemain masih membutuhkan itu."
"Mereka akan dinilai oleh tim psikolog," ujarnya.
Farzah Dwi Kurniawan Jhovhanda Jadi Korban Meninggal ke-135
Aremania Farzah Dwi Kurniawan Jhovhanda, mahasiswa semester 5 di Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadyah Malang (UMM) meninggal dunia, Minggu malam (23/10/2022).
Jenazahnya sudah dibawah di rumah duka JL Sudimoro Utara No 43 Kota Malang. Ia adalah korban ke 135 dari tragedi Kanjuruhan.
Teman-teman kuliah dan warga sekitar banyak yang datang untuk bertakziah.
Sehingga cukup banyak yang mengantarkan almarhum ke TPU Sudimoro usai disholatkan di masjid Al Ikhlas dekat rumahnya.
Almarhum adalah anak bungsu dari dua bersaudara. Teman-temannya mengenang dia sebagai teman yang penolong.
"Anaknya baik banget. Suka membantu teman termasuk tugas-tugas kampus," jelas Kelvin, temannya di Teknim Sipil pada suryamalang.com saat bertakziah.
Mahasiswa asal Kerawang Jawa Barat ini juga mengatakan almarhum sangat rajin.
"Dia juga jadi asisten lab di kampus," katanya.
Kematian almahum sudah didengar teman-temannya semalam. Mereka ikut ke RS dan kemudian bertakziah dan mengantarkan ke pemakaman.
"Selain rajin, almarhum juga kocak," jawabnya.
Informasinya, almarhum nonton bola dengan temannya namun bukan teman kuliah.
"Saya juga baru tahu jika almarhum nonton pertandingan itu setelah kejadian," kata temannya yang lain yang nonton pertandingan Arema FC vs Persebaya di tribun utara.
Dikatakan Kelvin, teman-temannya juga ingin selalu mendapat kabar tentang perkembangan Farzah di RS.
Tapi kesulitan akses. Farzah terakhir dirawat di high care unit RSSA.
(Suryamalang.com/Sylvianita Widiawati/Suci Rahayu)
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com