TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA
Langkah Presiden Arema FC Pasca Tragedi Kanjuruhan, Ajak Pemain Bangkit hingga Suarakan Perbaikan
Tiga pekan berlalu, Gilang Widya Permana ajak para pemain Arema FC bangkit dari tragedi yang mengerikan tersebut.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Inilah langkah Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana setelah tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) lalu.
Tragedi Arema Vs Persebaya masih meninggalkan duka mendalam bagi tim, pemain Arema FC, hingga suporter.
Sebanyak 134 nyawa melayang usai pertandingan berjuluk Derby Jatim yang berlangsung di stadion Kanjuruhan.
Tiga pekan berlalu, Gilang Widya Pramana ajak para pemain Arema FC bangkit dari tragedi yang mengerikan tersebut.
Tak sampai disitu, Arema FC juga tidak ingin tragedi Kanjuruhan kembali terulang di masa yang datang.
Seperti diketahui saat ini Arema FC mulai melakukan pemulihan terhadap pemainnya
Arema FC gandeng psikolog Universitas Indonesia untuk bantu pulihkan psikologis penggawa Singo Edan.
Terbaru, pria yang akrab disapa Juragan 99 ini tegaskan Singo Edan harus bangkit dan pulih.
Meskipun Gilang Widya Pramana mengungkap saat ini timnya masih terpukul atas insiden maut di Stadion Kanjuruhan Malang
"Kami tidak tinggal diam, setelah menyelesaikan bantuan bagi seluruh korban baik yang meninggal, luka berat dan luka ringan, bahkan juga memberikan beasiswa bagi korban yatim piatu.
Crisis center masih kami buka di Kandang Singa untuk Aremania yang menbutuhkan bantuan," ungkap Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana pada Senin (24/10/2022) di laman resmi Arema FC
Setelah semua korban tertangani dan mendapatkan perhatian, manajemen Arema FC berusaha fokus pada percepatan pemulihan kondisi.
Diakui bahwa tragedi Kanjuruhan memberikan pukulan telak kepada seluruh elemen, termasuk pemain.
"Selanjutnya kami membantu proses recovery fisik dan mental dari para pemain dan official yang sangat terpukul efek tragedi kanjuruhan.
Tidak ada satu pun pemain yang tidak terpukul atas kejadian ini, tetapi kami harus bangkit dan pulih," tambah Gilang.
Dari sisi proses hukum, manajemen Arema FC saat ini juga tengah menjalani proses pemeriksaan sebagai saksi atas terjadinya insiden di Kanjuruhan.
"Terkait tragedi Kanjuruhan, sikap kami jelas, kami berduka dan kami siap koperatif terkait segala proses yang sedang dilakukan," sambung Gilang.
Arema FC sendiri dengan tegas masih berada di jalur yang sama sesuai dengan apa yang disuarakan oleh supporter yang menginginkan perbaikan sepak bola Indonesia.
"Kami juga menginginkan tragedi ini adalah yang terakhir di sepakbola Indonesia dan menjadi bahan intropeksi seluruh stakeholder sepakbola nasional, baik federasi, klub maupun suporter demi perbaikan pesepakbolaan Indonesia.
Kami berdiri untuk pemain dan suporter, sehingga kami berharap tragedi Kanjuruhan ini bisa diusut secara tuntas oleh semua pemangku kebijakan.
Tidak ada sepakbola yang melebihi nyawa," tegas Gilang.
Javier Roca Lanjutkan Misi Arema FC yang Tertunda
Pelatih Javier Roca melanjutkan misi Arema FC yang tertunda di tengah duka tragedi Kanjuruhan yang masih menganga.
Menurut Javier Roca, ucapannya itu mungkin terdengar dingin tapi mau tidak mau dia dan tim Arema FC harus tetap jalan.
Di sisi lain, Arema FC masih harus melanjutkan kompetisi Liga 1 2022 sampai awal pertengahan tahun depan.
Javier Roca, menjelaskan dia harus sudah mempersiapkan beberapa hal untuk tim sejak saat ini.
Namun, Javier Roca tetap memberikan dukungan agar mental semua pemain kembali segera pulih.
“Saya bukan orang kuat bukan orang yang pintar atau apa"
"Tapi, saya lebih menilai saya tidak punya waktu untuk bersedih, tidak punya waktu untuk trauma atau apa pun itu,” ujar Javier Roca mengutip Kompas.com, Sabtu, (22/10/2022).
“Karena yang pertama, karena tanggung jawab ke pemain"
"Kalau saya yang kena pasti kan susah untuk atur atau untuk kasih semangat ke pemain"
"Jalani tugas seperti biasa,” katanya.
Artikel Kompas.com 'Javier Roca Coba Berjalan Pelan dari Luka Tragedi Kanjuruhan'.

Pelatih asal Chile ini menambahkan jika saat ini dia masih harus mengerjakan banyak pekerjaan yang tertunda.
Salah satunya adalah mematangkan filosofi sepak bola "malangan" yang Roca janjikan sejak awal menjadi juru taktik Arema FC.
“Kalau ada latihan di lapangan, ya saya ke lapangan."
"Kalau tidak ada, ya saya ke kantor, karena banyak sesuatu yang saya kerjakan."
“Saya lagi mengerjakan dengan beberapa staf tim pelatih untuk lakukan filosofi Arema 'Malangan'"
"Untuk bisa kami atur dengan pertama filosofi klub, metodologi latihan dari senior sampai junior,” ujarnya.
Javier Roca menegaskan jika dia akan berusaha keras membawa pemain bisa mengalihkan trauma pasca tragedi Kanjuruhan.
Menurut Javier Roca, hal ini butuh waktu sebelum semua pemain bisa menerima dan memulai aktivitas kembali.
“Mungkin akan kedengaran terlalu dingin, tapi kami tetap berjalan pelan-pelan dengan sedih dan luka di hati, tapi kami harus tetap berjalan,” ucapnya.
Javier Roca menegaskan, pihaknya paham dengan kesedihan yang dialami pemainnya.
Namun Javier Roca berpesan agar tragedi Kanjuruhan tak membuat pemainnya tidak profesional atau sampai membenci sepak bola.
"Yang pasti saya kasih tahu ke pemain jangan sampai benci dengan profesi kita dan sepak bola."
"Yang kedua saya katakan ke pemain agar tetap bersikap profesional seperti artis, apa pun yang kita rasakan entah lagi sedih atau bagaimana harus tetap tampil," jelasnya kepada Suryamalang.com.
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com