TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA

Kekecewaan Presiden Arema FC saat Dinilai Tak Serius Usut Tragedi Kenjuruhan, Juragan 99: Prihatin

Presiden Arema FC kecewa saat dinilai dirinya tidak serius berperan dalam usut tuntas Tragedi Kanjuruhan yang digabungkan suporter.

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Purwanto/Instagram @juragan_99
Suasana tragedi Arema Vs Persebaya (kanan) dan Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana (kiri) 

Terbaru, pria yang akrab disapa Juragan 99 ini tegaskan Singo Edan harus bangkit dan pulih.

Meskipun Gilang Widya Pramana mengungkap saat ini timnya masih terpukul atas insiden maut di Stadion Kanjuruhan Malang

"Kami tidak tinggal diam, setelah menyelesaikan bantuan bagi seluruh korban baik yang meninggal, luka berat dan luka ringan, bahkan juga memberikan beasiswa bagi korban yatim piatu.

Crisis center masih kami buka di Kandang Singa untuk Aremania yang menbutuhkan bantuan," ungkap Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana pada Senin (24/10/2022) di laman resmi Arema FC

Setelah semua korban tertangani dan mendapatkan perhatian, manajemen Arema FC berusaha fokus pada percepatan pemulihan kondisi.

Diakui bahwa tragedi Kanjuruhan memberikan pukulan telak kepada seluruh elemen, termasuk pemain.

"Selanjutnya kami membantu proses recovery fisik dan mental dari para pemain dan official yang sangat terpukul efek tragedi kanjuruhan.

Tidak ada satu pun pemain yang tidak terpukul atas kejadian ini, tetapi kami harus bangkit dan pulih," tambah Gilang.

Dari sisi proses hukum, manajemen Arema FC saat ini juga tengah menjalani proses pemeriksaan sebagai saksi atas terjadinya insiden di Kanjuruhan.

"Terkait tragedi Kanjuruhan, sikap kami jelas, kami berduka dan kami siap koperatif terkait segala proses yang sedang dilakukan," sambung Gilang.

Arema FC sendiri dengan tegas masih berada di jalur yang sama sesuai dengan apa yang disuarakan oleh supporter yang menginginkan perbaikan sepak bola Indonesia.

"Kami juga menginginkan tragedi ini adalah yang terakhir di sepakbola Indonesia dan menjadi bahan intropeksi seluruh stakeholder sepakbola nasional, baik federasi, klub maupun suporter demi perbaikan pesepakbolaan Indonesia.

Kami berdiri untuk pemain dan suporter, sehingga kami berharap tragedi Kanjuruhan ini bisa diusut secara tuntas oleh semua pemangku kebijakan.

Tidak ada sepakbola yang melebihi nyawa," tegas Gilang.

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

(Suryamalang.com/Dya Ayu)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved