Kongres Luar Biasa PSSI

Jelang KLB PSSI, Tony Ho: Pemilik Klub Tak Boleh Jadi Pengurus PSSI

Pengamat sepak bola, Tony Ho berharap ada revolusi pasca Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI.

Editor: Zainuddin
farid mukarom/suryamalang.com
Tony Ho. 

SURYAMALANG.COM - Pengamat sepak bola, Tony Ho berharap ada revolusi pasca Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI.

Pengurus memutuskan akan menggelar KLB PSSI  setelah 12 Komite Eksekutif (Exco) PSSI menggelar rapat pada Jumat (28/10/2022).

Tonyi Ho berharap pemilik klub tidak rangkap jabatan menjadi pengurus PSSI.

"Tidak boleh lagi seperti yang lalu-lalu, pemilik klub jadi pengurus PSSI. Itu sangat tidak baik.  Mereka pasti mempunyai kepentingan. Makanya Statuta PSSI juga harus diubah," kata Tony Ho, Minggu (30/10/2022).

Pelatih berlisensi AFC Pro ini mencontohkan sepak bola Eropa.

Roman Abramovich pernah punya Chelsea di Inggris dan satu klub di Rusia.

Menurutnya, UEFA minta Roman Abramovich memilih satu klub.

Padahal, klub sepak bola milik taipan asal Rusia tersebut beda negara.

Tapi, UEFA minta Roman Abramovich melepaskan satu klub karena nantinya akan ada kepentingan.

"Apa bedanya kita di Indonesia? Sekarang pemilik klub ada yang menjadi Exco, wakil ketua, dan sebagainya. Akhirnya, pengambilan keputusan tidak fair. Ke depan semua harus bersih," terangnya.

Menurutnya, memajukan sepak bola Indonesia harus orang yang memiliki integritas dan punya keinginan memajukan sepak bola Indonesia.

"Idealnya harus orang baru, dan punya integritas. Semua mau melihat sepak bola Indonesia jadi lebih baik. Sekarang sudah diketahui sepak bola Indonesia sangat busuk. Ibaratnya ada kentut, tapi tunjuk sana, tunjuk sini," ungkapnya.

Tony Ho menyebutkan larangan kepemilikan beda klub ini juga berlaku untuk yang memakai nama orang lain, termasuk kepemilikan saham klub.

"Tidak boleh begitu. Pasti ada kepentingan. Ini akan sarat kepentingan, dan pengaturan skor. Kalau sepak bola mau baik, tidak boleh seperti itu," ucapnya.

Tony Ho juga minta perbaikan sistem dalam pemilihan ketua dan pengurus PSSI.

Misalnya terkait politik uang.

Jika tidak ada perubahan, maka sepak bola Indonesia tidak akan maju.

"Sistem harus diperbaiki, dan harus diubah. Jujur, banyak voters yang mengharapkan uang. jujur saja, tidak usah mereka berbohong.".

"Selama sistem ini tidak diubah, sepak bola Indonesia tidak akan maju, karena semua dibayar," terangnya.

Mantan asisten pelatih Arema ini mempertanyakan sikap diam para voters selama ini.

"Ini hal tidak benar," tuturnya.

Tony Ho menyoroti rusaknya sepak bola Indonesia dari berbagai jenjang.

Tony Ho mendorong pembenahan secara menyeluruh.

Tony Ho tidak mempermasalahkan bila sepak bola Indonesia tertinggal satu-dua tahun.

"Tapi kalau benar-benar ingin memperbaiki, akan tiba era emas Indonesia. Kalau tidak, kita tidak akan maju. Untuk juara Asia pun tidak mungkin," terangnya.

Berita ini sudah dimuat di Tribuntimur.com berjudul Revolusi PSSI, Toni Ho Minta Pemilik Klub Tidak Rangkap Jabatan Sebagai Pengurus PSSI, https://makassar.tribunnews.com/amp/2022/10/30/revolusi-pssi-toni-ho-minta-pemilik-klub-tidak-rangkap-jabatan-sebagai-pengurus-pssi?page=all

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved