TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA
FAKTA BARU Tragedi Kanjuruhan: 5 Tuntutan Suporter dan Mayoritas Penyakit yang Diderita Korban
Tragedi Kanjuruhan kini memasuki babak baru, satu di antaranya ialah terkait Aremania yang meminta Kejati Jatim kembalikan berkas perkara
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Dyan Rekohadi
Sekitar 300 suporter sepak bola menggelar aksi damai di Car Free Day (CFD) di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (30/10/2022).
Suporter menuntut pengusutan tragedi Kanjuruhan.
Sejumlah suporter membawa poster bertulis, "Bayar Air Mata Kami Dengan Keadilan," atau "#UsutTuntas".
Mayoritas demonstran mengenakan kaus hitam.
Ada pula yang membawa bendera Jakmania.
Aksi itu digelar oleh suporter gabungan dari berbagai pendukung tim.
"Tugasmu mengayomi. Pak Polisi.. Pak Polisi.. Pak Polisi..tugasmu mengayomi," teriak sejumlah suporter sambil berjalan menuju ke kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
Perwakilan Aksi Suporter Damai, Ubaydillah mengatakan demonstrasi ini mengusung lima tuntutan.
Pertama, mereka meminta pihak berwenang mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan.
"Tangkap pelaku, dan adili," kata Ubay.
"Kedua, panpel (panitia pelaksana) Liga 1, Liga Indonesia Baru (LIB), Ketua Umum PSSI serta jajarannya harus bertanggung jawab secara moral dan hukum," tutur Ubay.
Para suporter juga menuntut Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI menyusul adanya tragedi Kanjuruhan.
"Menuntut asprov-asprov (PSSI) semua provinsi di Indonesia melakukan hal itu dan melakukan mosi tidak percaya kepada PSSI hari ini," kata Ubay.
Tuntutan keempat yaitu mereka meminta polisi menghentikan kriminalisasi semua kegiatan suporter.
"Kelima, kami menuntut aparat keamanan humanis, tidak menggunakan gas air mata, pentungan, dan senjata api," kata Ubay.