TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA

Update Tragedi Arema: Persiapan Proses Autopsi, Nasib Korban Aremania Ingatannya Masih Terganggu

Berikut ini rangkuman update tragedi Arema Vs Persebaya yang sudah terjadi lebih dari satu bulan lamanya. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM
Potret persiapan autopsi korban tragedi Arema (KIRI), potret korban selamat tragedi Arema (KANAN) 

SURYAMALANG.COM - Berikut ini rangkuman update tragedi Arema Vs Persebaya yang sudah terjadi lebih dari satu bulan lamanya. 

Satu yang menjadi sorotan adalah persiapan proses autopsi jenazah korban tewas pada tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) lalu. 

Selain itu, ada juga nasib seorang Aremania yang menjadi korban selamat namun harus mengalami ingatan masih terganggu setelah 40 hari lamanya.

Simak rangkuman selengkapnya dari liputan wartawan SURYAMALANG.COM di lapangan:

1. Persiapan Proses Autopsi Korban Tewas Tragedi Arema

Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana mengecek kesiapan pelaksanaan ekshumasi makam 2 korban Tragedi Kanjuruhan di Pemakamab Umum Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang pada Jumat (4/11/2022).
Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana mengecek kesiapan pelaksanaan ekshumasi makam 2 korban Tragedi Kanjuruhan di Pemakamab Umum Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang pada Jumat (4/11/2022). (suryamalang.com/erwin)

Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana mengecek kesiapan pelaksanaan ekshumasi makam dua korban Tragedi Kanjuruhan di Pemakamab Umum Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang pada Jumat (4/11/2022).

"Pada saat pelaksanaan, nanti ada tim dokter inti terdiri dari 6 orang. Kemudian dokter forensik ada 9 orang. Juga dari dokter Biddokes Polda Jawa Timur," ujar Kholis usai meninjau lokasi makam.

Kholis juga mempersilakan Aremania hadir dalam pelaksanaan ekshumasi yang dijadwalkan pada Sabtu 5 November 2022.

"Bareng-bareng nanti bagi Aremania yang ingin hadir dan mengawal dipersilakan hadir. Sebagai bentuk transparansi kami agar proses berjalan lancar," jelas Kholis.

Pemakaman umum Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang tempat dua korban Tragedi Kanjuruhan dimakamkan, Jumat (4/11/2022).
Pemakaman umum Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang tempat dua korban Tragedi Kanjuruhan dimakamkan, Jumat (4/11/2022). (SURYAMALANG.COM/M Erwin)

Kata Kholis, lembaga-lembaga yang berkaitan dengan investigasi kasus Tragedi Kanjuruhan juga akam hadir.

"Semua difasilitasi hadir mulai dari Kompolnas, TGIPF dan pengawas eksternal lain dipersilahkan," tutur Kholis.

Terakhir, Kholis menyatakan jika seluruh teknis pelaksanaan ekshumasi sepenuhnya dilakukan oleh tim dokter forensik.

"Tim dokter akan mempertimbangkan faktor cuaca teknis kami akan mengikuti apa yang menjadi keputusan tim dokter," tutupnya.

2. Cahayu Nur Dewata, Aremanita Korban Tragedi Kanjuruhan Dihantui Trauma Hingga Ingatan Terganggu

Sebulan setelah Tragedi Stadion Kanjuruhan, ingatan Aremanita bernama Cahayu Nur Dewata (15) masih terganggu dan masih mengalami trauma.

Ditemui di kediamannya di Jalan Pulau Galang, Kecamatan Sukun, Kota Malang pada Jumat (4/11/2022), Cahayu Nur Dewata masih terlihat lemas.

Perlu diketahui, Cahayu, sapaan akrabnya, merupakan seorang Aremanita korban Tragedi Stadio Kanjuruhan seusai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, 1 Oktober 2022.

Ia sempat mengalami koma dan mengalami pendarahan otak, dan juga mengalami pendarahan di bagian mata yang menyebabkan matanya memerah pekat.

Cahayu Nur Dewata, Aremanita korban selamat Tragedi Stadion Kanjuruhan saat ditemui di rumahnya di Kota Malang, Rabu (12/10/2022).
Cahayu Nur Dewata, Aremanita korban selamat Tragedi Stadion Kanjuruhan saat ditemui di rumahnya di Kota Malang, Rabu (12/10/2022). (SURYAMALANG.COM/Rifki Edgar)

Namun, meski kondisi matanya mulai pulih dan membaik, tetapi untuk ingatannya masih terganggu.

Dirinya pun juga masih belum pulih dari traumanya atas peristiwa Tragedi Stadion Kanjuruhan tersebut.

Ayah dari Cahayu, yakni Dian Sebastianto mengungkapkan, ingatan Cahayu hingga kini masih putus nyambung.

Terkadang ia lupa, namun terkadang ia juga ingat.

"Masih putus nyambung (ingatan Cahayu). Terkadang sekarang ingat, terus tiba-tiba lupa," ujarnya kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (4/11/2022).

Tidak hanya itu, rasa pusing Cahayu juga terkadang masih muncul, meski tak separah saat awal.

"Kadang pusing, tetapi sekarang ke kamar mandi sudah bisa sendiri."

"Kalau saat awal itu, kami enggak berani karena kondisinya lemas, jadi kami temani jalan sampai ke kamar mandi," terangnya.

Cahayu Nur Dewata, korban Tragedi Kanjuruhan yang sempat hilang ingatan.
Cahayu Nur Dewata, korban Tragedi Kanjuruhan yang sempat hilang ingatan. (SURYAMALANG.COM/M Rifky Edgar)

Dirinya juga mengungkapkan, Cahayu juga mendapatkan perawatan dengan fisioterapis dan ahli akupuntur.

Hal ini dilakukan, karena tangan kanannya masih lemas dan sulit digerakkan.

"Sekarang lebih intens fisioterapi sama akupuntur," tambahnya.

Selain kondisi fisik, Cahayu juga masih mengalami trauma.

Terkadang, ia tiba-tiba berteriak dan mengingat almarhum temannya berinisial N yang menjadi korban meninggal Tragedi Stadion Kanjuruhan.

"Dua hari sampai tadi malam kemarin enggak bisa tidur."

"Terganggu entah mimpi atau apa, teringat sahabatnya itu sampai teriak-teriak minta tolong di kamar."

"Akhirnya baru bisa tidur, setelah ditemani dan ditenangkan oleh ibunya," jelasnya.

Untuk menyembuhkan trauma dan  fisioterapi itu, dirinya dibantu oleh tim Aremania yang datang ke rumah.

"Sudah datang kemarin, seminggu dua kali fisioterapis dan psikologis."

"Akupuntur sudah tiga kali. Saat ini yang saya pikir dan prioritaskan sekarang adalah, terkait trauma healingnya itu," pungkasnya.

(SURYAMALANG.COM/Muhammad Erwin/Kukuh Kurniawan)

 

Update Google News SURYAMALANG.COM

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved