Berita Arema Hari Ini

Berita Arema Hari Ini: Tangis Ayah Korbah Lihat Kuburan Dibongkar dan Kondisi Stadion Kanjuruhan

Simak berita Arema hari ini populer Minggu 6 November 2022 tentang proses Autopsi korban tragedi Kanjuruhan.

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM/M Erwin/Kompas/Suci Rahayu
Isak tangis Devy Athok, ayah kandung dua korban Tragedi Kanjuruhan pecah saat hendak menyaksikan autopsi anaknya (kanan) dan Kondisi Stadion Kanjuruhan pasca tragedi yang terjadi pada 1 Oktober 2022 lalu. (kiri) 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Simak berita Arema hari ini populer Minggu 6 November 2022 yang mengulas tentang pemain dan pelatih Singo Edan.  

Satu yang menjadi sorotan dalam berita Arema populer tentang proses Autopsi korban tragedi Kanjuruhan yang diiringi isak tangis sang ayah.

Selain itu juga terdapat tentang kenang-kenangan Juragan 99 setelah mundur juga akan dibahas di berita Arema hari ini populer.

Selengkapnya, simak berita Arema hari ini:

1. Kondisi Stadion Kanjuruhan Jelang 40 Hari Tragedi Kanjuruhan

Masih banyak peziarah yang berkunjung ke Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang jelang 40 hari tragedi Kanjuruhan.

Ada peziarah yang tabur bunga di depan patung Singa atau di depan pintu masuk stadion, Sabtu (5/11/2022).

Banyak bunga dan berbagai macam pernak-pernik suporter di pintu 11, pintu 12, dan pintu 13 Stadion Kanjuruhan.

Pintu tersebut merupakan titik terparah jatuhnya korban jiwa saat tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.

"Saya datang untuk mendoakan rekan kerja saya bernama Fuad yang meninggal," ucap Nanik Diah kepada SURYAMALANG.COM.

Wanita asal Randuagung, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang ini baru pertama kali ini datang ke Stadion Kanjuruhan pasca tragedi Kanjuruhan.

Nanik dan anak perempuannya langsung ke pintu 12 dan pintu 13 Stadion Kanjuruhan.

"Saya yakin almarhum menonton Arema FC di antara pintu tersebut. Biasanya kami nonton Arema pasti masuknya lewat sini," ujarnya.

Khoirul ziarah di pintu 13 Stadion Kanjuruhan.

Pria asal Kasin, Kota Malang terenyuh setelah melihat beberapa foto korban di depan pintu 13 Stadion Kanjuruhan.

Tidak ada keluarga atau rekan Khoirul yang menjadi korban dalam tragedi Kanjuruhan.

"Saya hanya untuk mendoakan para korban," ucap Khoirul.

Banyaknya peziarah ini menjadi berkah bagi para pedagang bunga di area Stadion Kanjuruhan.

"Alhamdulillah, ada rezeki. Kadang ramai, kadang sepi," ucap Ahmad, pedagang bungan.

Ahmad menyebut peziarah berasal Malang Raya, dan luar kota.

"Biasanya pembeli dari luar Malang datang naik mobil. Mungkin habis liburan, kemudian mampir ke Stadion Kanjuruhan," tandasnya.

2. Autopsi Korban Tragedi Kanjuruhan, Isak Tangis Ayah saat Melihat Kuburan 2 Anaknya Dibongkar

Isak tangis Devy Athok, ayah kandung kedua korban Tragedi Stadion Kanjuruhan pecah saat hendak menyaksikan autopsi anaknya yang dimakamkan di Pemakaman Umum Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang pada Sabtu (5/11/2022).

"Dua anakku meninggal dunia," ujar Devy berkali-kali sembari bersimpuh di sekitar lahan perkuburan dua anak kandungnya tersebut, Sabtu (5/11/2022).

Pria asal Desa Krebet, Kecamatan Bululawang tersebut kemudian ditenangkan oleh petugas LPSK, rekan dan aparat kepolisian.

Namun, air mata tangis Devy masih terus bercucuran sembari memanggil sosok kedua anaknya.

Devy kemudian dibopong petugas untuk keluar dari area pemakaman menuju bagian depan pemakaman.

Fisik Devy kemudian semakin lemas hingga akhirnya dibawa menuju ambulans untuk mendapatkan penanganan.

Di dalam ambulans, Devy masih menitikkan air mata meratapi kepegerian anaknya yang begitu ironis.

Hingga berita ini ditulis, tim dokter forensik terus melanjutkan prosesi ekshumasi.

3. Mundur sebagai Presiden Arema FC, Ini Tiga Kenang-kenangan Juragan 99 untuk Singo Edan

Mundur dari jabatan Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana meninggalkan sejumlah kenangan-kenangan untuk klub beralias Singo Edan itu.

Kenang-kenangan itu berupa sejumlah fasilitas dan aset yang tetap bisa digunakan oleh Arema FC.

Pria berjuluk Juragan 99 itu masih ingin berkontribusi untuk klub kebanggaan Aremania dan Aremanita.

Gilang Widya Pramana memutuskan mundur dari jabatannya sebagai bentuk tanggung jawab moral atas Tragedi Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang.

Selain itu, ia ingin mundur dari dunia sepak bola karena merasakan trauma dan kesedihan mendalam.

Kepedihan tersebut diakui mempengaruhi aktivitas dan kehidupannya secara pribadi.

Akan tetapi, Gilang Widya Pramana masih menjadi bagian Arema FC sebagai sponsor dan pemegang saham.

Ia menguasai 15 persen saham sejumlah 750 lembar saham senilai 750 juta rupiah.

Kini, ia tidak akan terlibat lagi pada kegiatan tim Arema FC walau masih meninggalkan aset yang bisa dipakai untuk tim.

Juragan 99 memastikan bahwa bus mewah yang diberi nama Jen99ala tetap bisa digunakan untuk keperluan tim.

Bus yang dirakit secara khusus tersebut kini sudah menjadi hak milik Arema FC.

Melalui Instagram pribadinya Gilang mengatakan bahwa Jen99ala sudah dihadiahkan untuk Arema FC.

Sehingga kini bus tersebut sudah menjadi bagian tim.

"Bus sudah saya hibahkan kepada klub," ujarnya dikutip SURYAMALANG.COM dari Kompas.com.

Jen99ala bisa dibilang sebagai bukti cintanya terhadap Arema FC.

Pada awal masuk sebagai sponsor, pengusaha otobus yang memiliki ratusan armada tersebut mengatakan ingin memberi tunggangan pantas untuk Johan Ahmat Farizi dkk.

Gilang Widya Pramana secara khusus membeli dan merancang sebuah bus khusus untuk tim kebanggaannya tersebut.

Bus berkapasitas 32 kursi tersebut nyaman digunakan jarak jauh dengan tipe Chassis Mercedes-Benz 1526.

Bus tersebut dilengkapi dengan kursi nyaman, AC, toilet, mini bar, fasilitas, karaoke, layar LED dan bahkan konsol game.

Rupa bus juga menggunakan desain istimewa dengan mengusung tema kegarangan singa jantan, yang menjadi kebanggan Arema FC.

Ditaksir, harga Jen99ala mencapai Rp 2 miliar atau lebih.

Gilang Widya Pramana juga mempersilakan Arema FC untuk tetap menggunakan fasilitas mess mewah yang selama setahun ini menjadi tempat tinggal sejumlah pemain.

Mess yang terletak di kawasan elite Soekarno-Hatta Malang tersebut awalnya adalah indekos mewah dengan fasilitas hotel berbintang.

Kabarnya, indekos dengan desain industrial modern itu pernah ditinggali oleh Miss Indonesia, anak-anak bos besar, anak-anak DPRD sampai putri musisi Once Mekel.

Bangunan tiga lantai tersebut disulap menjadi mess untuk Singo Edan.

Beberapa sudut dipermak ulang dengan nuansa tim berjuluk Singo Edan tanpa mengurangi fasilitas kenyamanan di setiap kamarnya.

Lantai 3 yang awalnya rooftop diubah menjadi pusat kegiatan tim dalam mess.

Disediakan fasilitas kebugaran, Jacuzzi, ruangan khusus terapi dan ruang terbuka untuk program latihan.

Di lantai dasar juga ada ruangan rapat untuk koordinasi tim.

Aset terakhir yang dipersembahkan Gilang Widya Pramana untuk Arema FC adalah training ground yang menjadi pusat kegiatan latihan tim.

Akan tetapi, pusat latihan ini masih baru tahap awal pembangunan.

Desain pusat latihan itu sendiri baru saja disayembarakan dengan total hadiah 50 juta rupiah.

Sudah ada satu desain terpilih yang menjadi cetak biru pembangunan.

Training ground dibangun di atas lahan seluas lima hektar yang masih berada di dalam Kota Malang.

Rencananya tidak hanya akan dibangun lapangan latihan sepak bola di area tersebut, namun juga masjid dan fasilitas olahraga berbagai cabang lainnya.

Training ground ini juga diperuntukkan sebagai pusat kegiatan olahraga atau sport center masyarakat Malang raya.

Arema FC bisa menggunakan seluruh fasilitas di dalamnya di bawah naungan J99 Corp.

(Suryamalang.com/Mohammad Erwin/Rifky Edgar/Eko Darmoko)

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved