TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA

Update Tragedi Kanjuruhan: Pemain Arema Butuh Waktu untuk Pulih, 18 Korban Minta Perlindungan LPSK

Berikut ini rangkuman update tragedi Arema Vs Persebaya yang sudah terjadi lebih dari satu bulan lamanya. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM
Update Tragedi Kanjuruhan: Pemain Arema Butuh Waktu untuk Pulih, 18 Korban Minta Perlindungan LPSK 

SURYAMALANG.COM - Berikut ini rangkuman update tragedi Arema Vs Persebaya yang sudah terjadi lebih dari satu bulan lamanya. 

Satu yang menjadi sorotan adalah kondisi pemain Arema FC yang masih butuh waktu untuk pulih pasca tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) lalu. 

Selain itu, ada juga soal 18 korban dan keluarga tragedi Kanjuruhan yang minta perlindungan LPSK karena mendengar ada upaya intimidasi.

Simak rangkuman selengkapnya dari liputan wartawan SURYAMALANG.COM di lapangan:

1. Pemain Arema FC Butuh Waktu untuk Pulih

Ada sinyal Liga 1 2022 akan kembali digulirkan pasca Tragedi Stadion Kanjuruhan yang menelan 135 korban jiwa, 1 Oktober lalu.

Dari hasil Owner Meeting yang digelar PT Liga Indonesia Baru (LIB) bersama dengan perwakilan 18 tim Liga 1 2022 beberapa hari lalu, ada tiga opsi tanggal lanjutan kompetisi.

Tim Arema FC menjalani latihan perdana pasca Tragedi Kanjuruhan secara tertutup di salah satu lapangan di Malang, Jumat (21/10/2022) . Kondisi mental para pemain Arema FC masih belum stabil
Tim Arema FC menjalani latihan perdana pasca Tragedi Kanjuruhan secara tertutup di salah satu lapangan di Malang, Jumat (21/10/2022) . Kondisi mental para pemain Arema FC masih belum stabil (SURYAMALANG.COM/Arema FC Official)

Yakni tanggal 18 November 2022, 25 November 2022, dan 2 Desember 2022.

Jelang kembali bergulirnya Liga 1 2022, Asisten Pelatih Arema FC Kuncoro membeberkan perkembangan kondisi para pemain Singo Edan.

Menurut Kuncoro, setelah ada pendampingan dari tim psikolog dan latihan dengan program yang disiapkan pelatih kepala Arema FC, Javier Roca, kondisi fisik maupun mental para pemain sudah mulai membaik pasca Tragedi Stadion Kanjuruhan.

Baca juga: Begini Cara Persebaya Agar Pemain Tak Bosan Berlatih saat Liga 1 Terhenti Buntut Tragedi Kanjuruhan

Baca juga: Liga 1 Vakum Imbas Tragedi Kanjuruhan, Persebaya Tetap Gaji Pemain dengan Nominal Full 100 Persen

"Kondisi pemain semakin hari saya lihat semakin baik," kata Kuncoro kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (8/11/2022).

Lebih lanjut Kuncoro tak menampik jika perlu waktu yang tak singkat agar pemain kembali ke kondisi semula seperti saat sebelum terjadi tragedi usai Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan.

"Cuma memang perlu waktu untuk pulih seperti sediakala," tambahnya.

Pertemuan Daring Arema FC dengan Konsultan Eropa

Dalam upaya pemulihan pasca Tragedi Stadion Kanjuruhan, Arema FC menggelar pertemuan online dengan konsultan sepak bola asal Italia, Inggris, dan Turki, Senin (7/11/2022).

Tiga konsultan itu adalah Andrea Poggio asal Italia, Badiuzzaman Jamhari asal Inggris, dan Soner Bicikci asal Turki.

Masukan yang didapat di antaranya adalah langkah untuk segera berkolaborasi dengan banyak pihak untuk mempercepat pemulihan pasca Tragedi Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang, 1 Oktober lalu.

"Ada banyak hal yang dibicarakan dalam pertemuan yang dilakukan secara daring tersebut."

"Mulai dari bagaimana langkah ke depan, mulai melakukan perbaikan sistem pengamanan di stadion dan hal lainnya adalah Arema FC didorong untuk berkolaborasi dengan banyak pihak untuk mempercepat pemulihan, seperti pemerintah dan pihak-pihak lain yang berkaitan," kata Manajer International Affair Arema FC, Fuad Ardiansyah, Senin (7/11/2022).

Selain itu, sistem pengamanan menjadi bagian penting ke depan.

Hal ini berkaitan dengan mengembalikan kepercayaan publik jika nanti Arema FC sudah terbebas dari sanksi dan pertandingan berjalan normal dengan penonton.

"Sistem pengamanan menjadi bagian yang sangat krusial."

"Seperti salah satu contoh di Turki yang memiliki karakter suporter yang militan seperti di Arema FC, untuk mengubah sistem tiket menjadi sistem online dibutuhkan waktu setidaknya tiha tahun."

"Tapi dengan dukungan banyak elemen, hal-hal itu sangat mungkin bisa dilakukan di Arema FC ke depan," ujar Fuad.

Salah satu Konsultan, Badiuzzaman Jamhari menilai untuk bisa bangkit Arema FC sudah memiliki modal yang cukup.

"Untuk bisa bangkit kembali dan melakukan recovery, Arema FC memiliki modal yang cukup kuat, memiliki nama baik di kawasan Asia bahkan juga Eropa," jelas Badiuzzaman Jamhari yang berdomisili di London.

Sementara itu, terkait alasan lebih memilih mendatangkan konsultan sepak bola asal Eropa dibanding Asia, manajemen Arema FC menilai, konsultan asal Eropa dinilai lebih mumpuni.

"Logikanya Eropa hingga saat ini lebih superior dibanding Asia dalam hal sepak bola, dilihat dari berbagai macam aspek dan mereka juga mengalami berbagai macam kejadian pilu dalam sepak bola," kata Fuad Ardiansyah kepada SURYAMALANG.COM.

Terkait pembahasan dalam konsultasi secara daring itu, manajemen Arema FC meminta masukan bagaimana untuk segera bangkit dari tragedi selepas laga Arema FC vs Persebaya Surabaya itu.

"Utamanya adalah apa yg harus dilakukan Arema FC sebagai klub setelah kejadian Kanjuruhan," jelasnya. (SURYAMALANG.COM/Dya Ayu)

2. 18 Korban dan Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Minta Perlindungan LPSK

18 korban dan keluarga korban tragedi Kanjuruhan minta perlindungan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

LPSK sudah mendengar upaya intimidasi terhadap keluarga dua korban Tragedi Stadion Kanjuruhan yang jenazahnya diautopsi pada Sabtu (5/11/2022).

Devi Athok, orang tua korban menangis saat autopsi dua jenazah anaknya korban tragedi Kanjuruhan
Devi Athok, orang tua korban menangis saat autopsi dua jenazah anaknya korban tragedi Kanjuruhan (Kompas|Suci Rahayu)

"Sekarang autopsi sudah berjalan. Tidak apa-apa. Itu proses saja," ujar Hasto Atmojo, Ketua LPSK.

Hasto menjamin LPSK akan terus mendampingi para korban dan keluarga korban yang mencari keadilan.

Pendampingan ini termasuk melindungi dan menjamin keamanan korban dan keluarga dari segala bentuk intimidasi dan ancaman.

“Salah satu bahan dalam proses penegakan hukum. LPSK berupaya memberi perlindungan korban dan keluarga korban agar tidak terintimidasi, tidak terancam, dan tidak mengalami tekanan dalam proses peradilan," tegasnya.

Hasto menjelaskan saat ini LPSK sedang melindungi sekitar 18 korban dan keluarga korban tragedi Kanjuruhan.

Menurutnya, 18 korban dan keluarga itu juga ada yang mendapat tekanan dan intimidasi.

“Sekarang sudah tidak,” terangnya.

Hasto menghimbau keluarga korban tidak takut untuk bersuara sebab LPSK siap memberikan semua perlindungan.

"Perlindungan ini sesuai keperluan. Bentuk perlindungan dan pendampingannya tergantung keperluannya," terang Hasto.

"Kalau perlu perlindungan fisik, kami beri perlindungan fisik. Kalau minta perlindungan struktural, kami lakukan itu."

"Kalau ada yang perlu rehabilitasi medis, kami berikan. Jika perlu rehabilitasi psikologis, akan kami berikan," imbuhnya.

Perlindungan akan dilakukan secara penuh sampai proses penegakan hukum benar-benar selesai dan tuntas.

"Ada tim yang standby dah siap melakukan pendampingan, siap proses yang akan dilalui sama korban termasuk pemeriksaan oleh Polda,” terangnya.

 

Update Google News SURYAMALANG.COM

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved