Isi Chat Trakhir Anggota Keluarga yang Tewas di Kalideres, Jawaban Santai saat Listik Mati Disorot

Ketua RT bocorkan isi chat terakhir salah satu anggota keluarga yang tewas di Kalideres.

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Shutterstock via Tribun Jakarta
Polisi mengevakuasi penemuan mayat satu keluarga terdiri dari empat orang, yakni pasangan suami istri, anak usia 30 tahun dan ipar di rumah Blok AC5 No 7, Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022) malam. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Ketua RT bocorkan isi chat terakhir salah satu anggota keluarga yang tewas di Kalideres.

Meninggalnya satu keluarga yang terjadi di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat itu masih menyisakan misteri hingga saat ini.

Seperti diwartakan sebelumnya, terdapat empat korban yang tewas dan telah diidentifikasi.

Empat korban tersebut ialah Rudyanto Gunawan (71) dan sang istri Margaretha Gunawan (68).

Kemudian, anak dari keduanya bernama Dian (40) dan terakhir adalah Budyanto Gunawan (69), ipar dari Rudyanto.

Ketua RT setempat yang bernama Asiung itu lalu melaporkan peristiwa ini ke polisi.

Penyebab kematian mereka dipenuhi kejanggalan dan hingga kini belum terungkap jelas.

Terbaru, terungkap seorang petugas PLN pernah mengirimkan pesan alias chat kepada anggota keluarga yang ditemukan tewas misterius itu.

Dalam pesannya, petugas PLN menanyakan perihal tunggakan listrik keluarga tersebut sebelum akhirnya diputus.

Rupanya, keluarga tersebut tampak pasrah saat petugas PLN hendak mencabut listrik rumahnya.

Hal itu terlihat dari balasan chat petugas PLN yang kemudian dijawab keluarga tersebut 'enggak apa-apa'.

Tak lama kemudian petugas PLN memutuskan untuk mencabut aliran listrik di rumah tersebut.

Hal itu yang kemudian tetangga mengira rumah penghuni rumah tersebut sudah pindah.

Termasuk Alvaro, tetangga yang rumahnya hanya berkisar 100 meter dari keluarga yang tewas misterius tersebut.

Ia bercerita, pada 5 September 2022, petugas PLN datang dan berniat memutus listrik rumah keluarga tersebut karena sudah menunggak tagihan listrik.

Namun, Ketua RT setempat mencegah dan meminta petugas PLN untuk menghubungi pemilik rumah lebih dulu.

Petugas PLN pun berkomunikasi via WhatsApp kepada salah satu anggota keluarga rumah itu.

Balasannya ternyata cukup mengejutkan.

“Waktu itu dibalas, kalau mau diputus (listrik), enggak apa-apa. Ya logikanya, orang (itu) sudah pindah rumah. Masa mau hidup tanpa listrik di dalam?” ujarnya, Sabtu (12/11/2022).

Alvaro sudah bertetangga dengan keluarga yang tewas di Kalideres itu selama 20 tahun belakangan.

Namun, ia mengaku tak pernah berinteraksi akrab dengan tetangganya yang dikenal tertutup itu.

“Pernah, lewat hanya menyapa saja, tidak sampai mengobrol,” ucapnya.

Keluarga itu juga tidak bergabung dalam grup WhatsApp di lingkungan RT.

Pintu rumah keluarga itu, ucap Alvaro, dibuka hanya sesekali ketika ada aktivitas seperti penyemprotan nyamuk demam berdarah atau fogging.

Alvaro menuturkan, karyawannya pernah menyebut beberapa waktu lalu keluarga itu menerima makanan dari ojek online.

Namun, wajah penerima makanan ditutup masker.

Alvaro termasuk salah seorang tetangga yang ikut mendobrak rumah keluarga tersebut bersama-sama dengan Ketua RT pada Kamis lalu.

Petugas PMI mendisinfektan rumah yang menjadi lokasi ditemukannya 4 orang meninggal dunia dalam keadaan membusuk, di Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (12/11/2022).
Petugas PMI mendisinfektan rumah yang menjadi lokasi ditemukannya 4 orang meninggal dunia dalam keadaan membusuk, di Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (12/11/2022). (SURYAMALANG.COM/KOMPAS.COM/MIta Amalia Hapsari)

Ia terganggu dengan bau menyengat yang dianggapnya bukan bau busuk bangkai binatang.

Sementara itu, motif kelaparan di balik tewasnya satu keluarga di Kalideres disangsikan.

Akhirnya Polda Metro Jaya pun turun tangan membantu penyelidikan kasus tersebut.

Apalagi, ada barang bukti petunjuk untuk menyerap bau yang ditemukan polisi di lokasi kejadian.

Diketahui, pasangan suami istri serta anak perempuan dan ipar ditemukan tak bernyawa dalam keadaan lambung kosong dan tak ditemukan makanan dan air minum di rumah tersebut.

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menuturkan, pihaknya masih terus mendalami penyebab kematian keempat orang tersebut.

Termasuk menunggu hasil dari kedokteran forensik maupun laboratorium forensik guna mengungkap tewasnya satu keluarga itu secara akurat.

"Artinya, diksi kematian disebabkan karena kelaparan itu belum bisa dipertanggungjawabkan," kata Hengki, Minggu (13/11/2022).

Menurut Hengki, secara induktif, olah tempat kejadian perkara (TKP) sudah dilaksanakan.

Sedangkan, secara deduktif, pihaknya juga mendalami informasi dari tetangga dan lainnya.

"Termasuk laboratorium cyber terkait alat bukti elektronik yang kami dapatkan," tutur Hengki.

Dilansir dari Tribunnews: Sebelum Ditemukan Tewas, Seorang dari Keluarga di Kalideres Tak Peduli Listrik Diputus PLN

"Namun, yang utama secara scientific crime Investigation, tim Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Barat masih terus mendalami dan menanti hasilnya, baik dari kedokteran forensik maupun laboratorium forensik," sambungnya.

Diketahui, lokasi ditemukannya ke-4 mayat berbeda-beda.

Satu mayat ditemukan di kamar belakang, 2 mayat di kamar tengah, dan 1 di ruang tamu.

Dari lokasi kejadian, petugas nampak menyita HP, dan sejumlah dokumen serta catatan dari dalam rumah.

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved