TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA

Presiden PKS Ahmad Syaikhu Perintahkan Anggota DPR dari PKS Kawal Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan

Presiden PKS, Ahmad Syaikhu memerintahkan kepada perwakilan DPP PKS dan anggota legislatif untuk turut mengawal kasus Tragedi Kanjuruhan.

Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: rahadian bagus priambodo
suryamalang.com/rifky edgar
Presiden PKS, Ahmad Syaikhu (bertopi) saat berkunjung ke rumah korban Tragedi Kanjuruhan di Kota Malang pada Minggu (13/11/2022). 

SURYAMALANG.COM | MALANG - Presiden PKS, Ahmad Syaikhu memerintahkan kepada perwakilan DPP PKS dan anggota legislatif untuk turut mengawal kasus Tragedi Kanjuruhan.


Hal tersebut dia sampaikan, usai mengunjungi sejumlah korban dan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan saat berkunjung ke Kota Malang pada Minggu (13/11/2022) kemarin.


"Saya telah memerintahkan perwakilan DPP PKS dan anggota legeslatif untuk mengawal kasus itu secara profesional,"


"Saya minta temen-temen mengawal kasus ini agar bisa diusut tuntas. Semoga tidak lagi ada kejadian serupa di negeri ini," ucapnya.

Baca juga: Presiden PKS akan Safari di Jawa Timur, Gelar Kegiatan di Malang Raya


Dalam kesempatan itu, Presiden PKS berkunjung ke salah satu rumah di daerah Kidul Dalem, Klojen Kota Malang pada Minggu (13/11/2022) kemarin.


Di Kampung Biru Arema itu, ada tiga ahli waris dari korban meninggal dunia dan satu korban selamat yang sempat mengalami gegar otak ringan.


Syaikhu mendapatkan cerita langsung dari orang tua korban, kakak dan dari korban langsung yang sempat tidak sadarkan diri selama dua hari. 


"Mudah-mudahan korban dimasukkan dalam ahlul jannah, dan keluarga yang ditinggal diberi kesabaran," ucapnya.


Tak hanya itu, Syaikhu juga memberikan santunan kepada korban.


Dia juga menawarkan beasiswa full kepada korban untuk melanjutkan kuliah.


Beasiswa itu disampaikan kepada Risky Dendy Nugroho, salah satu korban yang selamat.


"Monggo jika berminat saya bisa dihubungi, insyallah ada full beasiswa," terangnya.


Risky pun menceritakan, saat Tragedi Kanjuruhan, dia berangkat bersama tujuh orang yang menonton pertandingan Arema FC vs Persebaya.


Namun, hanya dirinya yang tidak kembali setelah ditunggu satu jam oleh teman-temannya dari tribun.


"Saat pulang, saya ditarik-tarik teman, katanya ada gas. Tiba-tiba saya tidak sadar," cerita pria yang baru lulus SMK itu.  


Risky tidak sadarkan diri selama dua hari dan dirawat di RSUD Kota Malang. 


Dirinya baru ditemukan oleh ayahnya saat mencari keberadaan Risky.


"Menurut cerita, ayah mendatangi satu per satu IGD rumah sakit dan membuka puluhan kantong jenazah, dan tidak menemukan saya. Alhamdulillah, ayah lalu dapat kabar saya selamat," tandasnya. 

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved