Berita Arema Hari Ini
Berita Arema Hari Ini Populer: Terancam Tak Dapat Lisensi AFC, Kondisi Manajemen Berada di Titik Nol
Satu yang menjadi sorotan berita Arema adalah tim Singo Edan terancam tak dapat lisensi AFC lantaran tidak memiliki stadion.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Berikut adalah berita Arema hari ini pada Rabu 23 November 2022 yang mengulas tentang pemain dan pelatih Singo Edan.
Satu yang menjadi sorotan berita Arema adalah tim Singo Edan terancam tak dapat lisensi AFC lantaran tidak memiliki stadion.
Selain itu, berita Arema populer ada juga soal kondisi manajemen Arema FC yang kini bak berada di titik nol pasca tragedi Kanjuruhan.
Selengkapnya, simak berita Arema hari ini dari liputan wartawan di lapangan:
1. Pasca Tragedi Kanjuruhan, Arema FC Kesusahan dapat Lisensi dari AFC
Arema FC kini sedang dihimpit masalah perihal lisensi dari induk sepak bola Asia, AFC.
Ada satu persoalan yang membuat Arema FC kesulitan mendapatkan lisensi dari AFC.
Di tahun-tahun sebelumnya, Arema FC selalu lolos mendapatkan lisensi AFC dengan memenuhi lima aspek yang ditentukan oleh AFC.
Lima aspek yang wajib dipenuhi itu adalah menyangkut insfrastruktur, legalitas, administrasi, finansial, dan sporting.
Akan tetapi, demi menggapai lisensi AFC tersebut, Arema FC harus menapaki jalan terjal dalam hal insfratuktur.
Sebab, pasca Tragedi Stadion Kanjuruhan, tim beralias Singo Edan itu dilarang bermain di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Ditambah lagi, ada rencana renovasi Stadion Kanjuruhan yang menyebabkan Arema FC harus berpindah homebase untuk sementara waktu.
Manajer International Affair Arema FC, Fuad Ardiansyah mengatakan, bahwa pihaknya masih belum mengetahui apakah bisa mendaftarkan stadion lain atau tidak untuk memenuhi aspek insfratuktur ini.
"Apa kami bisa mendaftarkan stadion lain atau tidak, karena tahun depan kita ketahui bersama bahwa Stadion Kanjuruhan akan dilakukan renovasi," ucapnya.

Dia mengatakan, bahwa manajemen Arema FC akan melakukan komunikasi dengan pihak-pihak yang kompeten di bidang klub licensing.
Termasuk mantan manajer kompetisi AFC, Mohd Saifudin Abu Bakar, dan match commissioner AFC, Ronny Suhatril.
"Untuk memenuhi lima aspek yang menjadi syarat wajib ini, mungkin kami harus melakukan komunikasi lebih lanjut," ujarnya.
Diakui oleh Fuad Ardiansyah bahwa Arema FC saat ini memang dihadapkan pada situasi yang berbeda.
Namun dia mengaku optimis, bahwa Arema FC mampu menuntaskan club licensing seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Makanya kita terus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak yang memiliki kompetensi terkait club licensing ini."
"Semua kebutuhan akan kita inventarisir termasuk segala kemungkinan yang harus dipenuhi," tandasnya.
2. Arema FC Akui Pasca Tragedi Kanjuruhan Berada pada Titik Nol
Tragedi Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 135 korban jiwa telah memberikan dampak yang cukup besar bagi Arema FC.
Manajemen Arema FC pun mengakui, pasca Tragedi Stadion Kanjuruhan, Arema FC berada di titik nol.
Klub berjuluk Singo Edan itu, bahkan harus diusir dari Stadion Kanjuruhan akibat sanksi yang diberikan oleh Komdis PSSI.

Belum lagi, mereka ditinggal oleh Presiden Klub Gilang Widya Pramana atau Juragan 99 sebelum kompetisi berakhir.
"Arema FC kondisinya jujur kami sampaikan kini berada dalam kondisi titik nol."
"Meskipun kami telah membangun berbagai aspek kontruksi tata kelola klub dengan baik, sepertinya mengalami penderitaan, runtuh lebur dan harus kembali bangkit menata ulang tata kelolanya," ucap Manajer Bisnis Arema FC, Muhammad Yusrinal Fitriandi kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (23/11/2022).
Pria yang akrab disapa Inal itu menyampaikan, aspek lain yang dihadapi Arema FC ialah bagaimana Arema FC harus membangun kepercayaan kepada para stakeholder sepak bola.
Mulai dari pemangku kepentingan di Malang Raya, sponsorship, suporter serta pihak yang terlibat langsung dalam aktivitas pengelolaan di Arema FC sendiri.
Seperti pembinaan di Akademi Arema mulai dari siswa didik kategori usia, grassroort sampai usia 20 tahun.
Belum lagi saat ini terdapat fenomena baru di Malang.
Di mana Aremania sedang fokus dalam mencari keadilan untuk Tragedi Stadion Kanjuruhan.
Sedangkan Arema FC fokus dalam melakukan pemulihan pasca Tragedi Stadion Kanjuruhan ini.
"Kami juga harus menjalani operasional klub, di mana kompetisi terhenti, mulai yang senior sampai kelompok umur."
"Arema FC juga harus melakukan revitalisasi struktur pengelolaan klub, karena kini beberapa posisi mengalami kevakuman organisasi," urainya.
Meski demikian, Inal tidak merespons saat ditanya terkait dengan total kerugian Arema FC pasca tragedi selepas laga Arema FC vs Persebaya Surabaya itu.
Dia hanya menjelaskan soal dampak yang dialami tim dan manajemen Arema FC pasca malam kelam pada 1 Oktober 2022 itu.
Demi memulihkan kembali kondisi Arema FC, manajemen telah melakukan koordinasi dan komunikasi dengan tokoh sepak bola nasional.
Mulai dari Joko Driyono, Ratu Tisha, Ronny Suhatril, Agus S Sugianto SH hingga tokoh sepak bola Malang Raya, Wibie Andreyas.
Arema FC juga mengikuti Kursus Program Pengembangan Liga dan Klub pemulihan dari UEFA mulai 18-23 November 2022 di Jakarta.
"Musibah Kanjuruhan sungguh tidak kita harapkan, sungguh di luar kemampuan kita,"
"Namun, kami harus bangkit, harus kuat, untuk menata kembali klub kebanggaan warga Malang Raya ini."
"Kami sangat ingin berdiskusi dan membuka diri dengan siapa pun, termasuk Aremania untuk menatap ke depan, agar kejadian serupa tidak terulang," tandasnya.
(SURYAMALANG.COM/Rifky Edgar)
Ikuti berita Arema FC, Arema dan Liga 1 2022 lainnya.
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com