Berita Malang Hari Ini
Kompetisi Alat Permainan Edukatif Ditampilkan Para Guru untuk Mudahkan Siswa
Memperingati Hari Guru Nasional, YDSF Malang mengadakan kompetisi inovasi pendidikan berupa pembuatan APE (Alat Permainan Edukatif) untuk pendidik.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM|MALANG-Memperingati Hari Guru Nasional, YDSF Malang mengadakan kompetisi inovasi pendidikan berupa pembuatan APE (Alat Permainan Edukatif) untuk pendidik.
Dengan ada APE, maka bisa memudahkan siswa belajang. Kompetisi pembuatan APE untuk jenjang PAUD, RA/TK dan SD/MI dan seminar pendidikan sebagai puncak acara, Minggu (27/11/2022).
Temanya adalah "Serentak Berinovasi Mewujudkan Merdeka Belajar”. Hasil APE guru dipamerkan di sebuah ruangan di Hotel Pelangi.
"Kemarin sudah presentasi dan penjurian. Hasilnya diumumkan hari ini," jelas Ny Subekti dari TK Al Hidayah Lawang pada suryamalang.com di sela acara.
Ia membuat APE "Wayang Huruf dan Kata" yang memanfaatkan bekas kardus dan kain flanel. Tokoh di media ini adalah "wayang" berbentuk wajah ayam.
"Biar menarik, akhirnya saya beri kain flanel," jelas guru TK ini. Idenya memang dari kondisi anak didiknya yang kesulitan menghafal angka dan huruf meski sudah TK B.
"Saya pikir yak opo enak e agar anak tertarik," ceritanya. Akhirnya dipakai media ini. Ada APE pengenalan huruf. Dan seadainya anak sudah hafal huruf, maka bisa pilih gambar saja dan menyusun sesuai nama gambar. Misalkan ikan maka ambil gambar ada tulisan i, k, a, n.
Selanjutnya disusun. Tentang kendala pembuatan, ia menyebut tak ada. Tapi memang tidak bisa langsung jadi.
"Saya harus membuat pola dulu," kata dia.
Sedang guru BA Restu 1 Kota Malang membuat APE dengan tema Kotak Edukasi Anak Nusantara.
Menurut Ana Roghibah Karimah, sesuai kurikulum merdeka, ada materi profil pelajar Pancasila.
"Yaitu sejak dini siswa dikenalkan pada negaranya," jelasnya.
Untuk itu diwujudkan dalam berbagai item. Ia juga membuat semacam kotak buat panggung yang bisa diroll atau ditarik.
Set panggung bisa diganti, ada permainan peran mikro dll. Untuk life skill, ia membuat permainan tali sepatu. Ini juga bisa belajar memasangkan huruf kecil dan huruf besar.
"Sambil belajar huruf juga," kata Ana. Ada juga kotak pengenalan batik diwakili hem batik juga ada masker di dalamnya.
Untuk pengembangan kognitif, ada permainan puzzle dengan memakai bahan kardus bekas. Ada juga pengenalanan rempah nusantara.
"Anak-anak bisa memegang tekstur rempah dan mencium baunya," jawab guru berkacamata ini.