Berita Malang Hari Ini
Data dan Harta Bisa Amblas Jika Asal Klik Link dari Kurir Abal-abal
pelaku menchat korbannya melalui Whatsapp dan mengaku sebagai kurir paket. Setelah itu, pelaku mengirimkan sebuah tautan file dokumen foto.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Yuli A
SURYAMALANG.COM, MALANG - Sebuah postingan viral di media sosial Instagram @informasi_malangraya. Pasalnya, postingan tersebut memperlihatkan sebuah aksi kejahatan phising.
Dalam postingan tersebut, pelaku menchat korbannya melalui Whatsapp dan mengaku sebagai kurir paket. Setelah itu, pelaku mengirimkan sebuah tautan file dokumen foto.
Namun ternyata, tautan file tersebut berisi aplikasi phising. Dan apabila diklik, aplikasi phising itu dapat mencuri data pribadi.
Perlu diketahui, phising adalah kejahatan digital yang menargetkan informasi atau data sensitif korban.
Atau dengan kata lain, phising adalah serangan yang dilakukan untuk menipu atau memancing korban agar mau mengklik link atau tautan serta menginput informasi kredensial seperti username dan password.
Data yang menjadi sasaran phising adalah data pribadi (nama, usia, alamat), data akun (username dan password), dan data finansial (informasi kartu kredit atau rekening bank).
Kasus ini sudah dialami perempuan nasabah BRI di Tuban, Jawa Timur.
Baca juga: Uang Nasabah Raib Rp 10 Juta, BRI Tuban Tidak Mau Tanggung Jawab
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, AKP Bayu Febrianto Prayoga mengatakan bahwa di wilayah Kota Malang, marak terjadi kejahatan phising.
"Kami telah menerima beberapa laporan dari korban kejahatan tersebut," ujarnya kepada TribunJatim.com, Selasa (6/12/2022).
Dirinya menjelaskan, bahwa aplikasi phising yang dilaporkan oleh korban terdiri dari berbagai macam cara dan bentuk.
"Bentuk link phisingnya berbeda-beda. Jadi, link phisingnya itu ada yang mirip platform bank, dan ada juga yang mirip platform e-commerce," terangnya.
Dan hingga saat ini, pihaknya masih terus mendalami laporan para korban tersebut.
"Saat ini, kami masih lakukan penyelidikan dan pendalaman. Apakah sebelumnya korban ini seperti menang undian lalu dimintai beberapa data pribadi dan kemudian dikirimi link phising, ataukah korban hanya dikirimi link phising dan setelah diklik data pribadinya langsung hilang," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, AKP Bayu Febrianto Prayoga meminta kepada masyarakat untuk selalu waspda dan berhati-hati apabila menerima kiriman link mencurigakan.
"Intinya, apabila menerima link yang mengatasnamakan instansi atau bank, lebih baik cek dahulu. Jangan langsung mengklik link tersebut. Segera konfirmasi ke pihak bank atau pihak instansi terkait untuk memastikan apakah benar telah mengirim link tersebut," tandasnya.