Berita Malang Hari Ini
Gebyar Kampung Klampok Kasri Jaman Biyen di Kota Malang Sampai 31 Desember 2022
#MALANG - Warga RW 02 menggelar Klampok Kasri Jaman Biyen (KJB) untuk meramaikan kampungnya dengan gebyar UMKM.
Penulis: Benni Indo | Editor: Yuli A
SURYAMALANG.COM, MALANG - Warga RW 02 menggelar Klampok Kasri Jaman Biyen (KJB) untuk meramaikan kampungnya dengan gebyar UMKM. Kemeriahaan ini sebagai upaya memompa semangat pelaku UMKM pasca terpuruk karena pandemi.
Ada 80 tempat pameran UMKM milik warga. Ketua RW 02, Yudi menyatakan bahwa di lingkungannya ada 150 pelaku UMKM. Mereka mendapatkan kesempatan menjajakan produknya kepada pengujung.
Gebyar UMKM ini didesain dengan mengusung tema tempo dulu. Selain produk utama milik warga, beberapa di antaranya juga menjual jajanan tempo dulu. Konsep ini diharapkan dapat menjadi daya tarik wisatawan sekaligus wahana edukasi bagi anak-anak muda.
"Agar anak-anak muda tahu, dulu itu ada ajanan namanya rambut nenek. Terus permen jahe. Ada juga golali," ujar Yudi, Rabu (28/12/2022).
Kelurahan Gading Kasri juga dikenal sebagai kampung wirausaha kreatif. Di RW 02, ada pelaku UMKM produk makanan dan bahan daur ulang.
Diungkapkan Yudi, para pelaku UMKM sempat menghentikan aktivitasnya karena pandemi beberapa waktu lalu. Kini, ketika kondisi berangsur pulih, warga mencoba bangkit melalui sebuah festival dengan judul Klampok Kasri Jaman Biyen (KJB).
"Warga betul-betul terpuruk saat pandemi. Kami coba memulihkan kembali ekonomi. Mencoba membangkitkan warga melalui gebyar UMKM ini," ujarnya.
Acara KJB akan berlangsung sepanjang empat hari, hingga 31 Desember 2022, penutup tahun. KJB mulai buka pukul 16.00 hingga 22.00.
"Khusus saat akhir tahun nanti, biasanya warga berkumpul di Jl Ijen. Keberadaan KJB ini diharapkan bisa memecah keramaian. Kami berharap warga bisa kumpul di sini merayakan tahun baru," terangnya.
Camat Klojen, Heri Sunarko menyebut bahwa Kelurahan Gading Kasri menjadi kelurahan ketujuh yang menyelenggarakan program penguatan ekonomi pasca pandemi, infrastruktur dan kesehatan. Enam kelurahan lainnya sudah menyelenggarakan terlebih dahulu.
"Ini kelurahan ketujuh dari 11 kelurahan. Warga mengupayakan mengisi situasi pasca pandemi dengan kegiatan gebyar UMKM," ujar Heri.
Heri mengatakan bahwa kegiatan KJB menjadi salah satu tujuan wisata di Kota Malang. Bahkan kegiatan tersebut telah masuk kalender wisata.
"Maka dari itu, Warga harus siap menerima wisatawan," terangnya.
Wakil Wli Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko meyakini kegiatan KJB akan berdampak pada perekonomian warga. Ia meyakini bahwa wisatawan akan datang karena lokasi KJB berada di tengah kota. Kawasan yang mudah aksesnya.
"Saya kira kita semua harus beryukur, di saat seperti ini masih produktif. Ini kegiatan yang luar biasa terhadap dampak ekonomi dan kemandiriannya," ujarnya.
Edi mengapresiasi kegiatan tersebut karena merupakan inisiatif warga. Kondisi seperti itu diharapkan bisa menjadi contoh bagi semuanya. Pemerintah Kota Malang berkomitmen untuk memfasilitasi.
"Yang terpenting, bahwa ini adalah kemauan masyarakat. Ini muncul kreasi dari masyarakat," tegasnya.
